Koro hijau adalah salah satu jenis tanaman kacang-kacangan yang memiliki potensi besar sebagai tanaman budidaya, sekaligus sebagai tanaman
pionir yang mampu mengembalikan tingkat kesuburan tanah lahan bekas tambang. Koro hijau dapat tumbuh dengan baik pada jenis tanah yang kering,
berbatu dan berpasir seperti yang terdapat pada lahan-lahan bekas tambang di desa Ponjong.
Lahan bekas tambang kapur yang didominasi oleh tanah kapur, tanah grumosol dan tanah litosol, memiliki potensi besar untuk direklamasi dengan
memanfaatkan tanaman Koro hijau yang disimbiosiskan dengan cendawan mikoriza arbuskular. Untuk menguji potensi tersebut perlu dilakukan eksperimen
pengaruh waktu pemberian CMA terhadap pertumbuhan Koro hijau. Berikut ini adalah diagram kerangka berpikir dalam penelitian ini:
Gambar 2.2: Diagram Kerangka Berpikir Budidaya tanaman Koro
hijau
Keadaan tanah bekas tambang batu kapur
Pengaruh waktu pemberian CMA terhadap
pertumbuhan Koro Hijau Simbiosis mutualistik
antara CMA dan Koro hijau
Tanah grumusol, tanah kapur, dan tanah litosol
Bekas Tambang batu kapur di Desa Ponjong,
Gunung Kidul, DIY PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
F. Hipotesis
1. Waktu pemberian CMA berpengaruh terhadap simbiosis antara CMA dengan tanaman inang Koro hijau.
2. Waktu simbiosis mutualistik CMA dan Koro hijau yang paling baik terjadi pada perlakuan M1 saat tanaman berusia 1 Minggu.
3. Pemberian CMA memiliki pengaruh lebih besar bagi pertumbuhan tanaman Koro hijau dibandingkan dengan pertumbuhan tanaman kontrol tanpa pemberian
CMA. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan model rancangan eksperimental. Penelitian eksperimental adalah penelitian yang ingin mencoba
untuk mempengaruhi variabel tertentu, bukan hanya untuk mendeskripsikan suatu keadaan tertentu, tetapi untuk memepengaruhi dengan melakukan perlakuan
tertentu. Penelitian ini adalah satu-satunya penelitian yang sungguh menguji hipotesa tentang hubungan sebab akibat. Penelitian yang ingin membuktikan suatu
hipotesa. Penelitian ini sekurang-kurangnya memiliki satu variabel bebas dan satu atau lebih variabel terikat. Dalam penelitian ini, variabel bebas dimanipulasi untuk
melihat apakah ada akibatnya terhadap variabel yang terikat. Selanjutnya, peneliti menentukan perlakuan yang mau dilakukan pada variabel bebas.
Penelitian eksperimental mempunyai kelompok yang digunakan sebagai percobaan, yaitu kelompok yang menerima perlakuan. Inilah yang disebut sebagai
kelompok eksperimen. Selain itu, penelitian eksperimental juga memilki kelompok kontrol, yaitu yang tidak menerima perlakuan. Kelompok kontrol ini
sangat penting untuk melihat apakah perlakuan yang dilakukan berhasil atau tidak, ada dampaknya atau tidak, dengan dibandingkan dengan kelompok yang
tidak diberi perlakuan Suparno, 2014. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI