Deskripsi untuk Soal 5 Penerapan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) pada pembelajaran matematika materi garis dan sudut pada siswa kelas VIIC di SMP Kanisius Gayam tahun ajaran 2016/2017.

Terdapat 1 siswa yang tidak menyebutkan pasangan sudut luar sepihak tetapi menyebutkan pasangan sudut sehadap sehingga menyebabkan jawaban dari siswa tersebut tidak tepat. Terdapat 2 siswa yang tidak menyebutkan pasangan sudut luar sepihak tetapi menyebutkan pasangan sudut luar bersebrangan sehingga menyebabkan jawaban dari siswa tersebut tidak tepat. Terdapat 1 siswa yang tidak menyebutkan pasangan sudut luar sepihak tetapi menyebutkan pasangan sudut bertolak belakang sehingga menyebabkan jawaban dari siswa tersebut tidak tepat. Deskripsi jawaban siswa untuk bagian e Gambar 4.43 Jawaban Siswa Yang Tidak Tepat Tentang Menentukan Pasangan Sudut Luar Sepihak Karena Menyebutkan Sudut Luar Bersebrangan Gambar 4.44 Jawaban Siswa Yang Tidak Tepat Tentang Menentukan Pasangan Sudut Luar Sepihak Karena Menyebutkan Sudut Bertolak Belakang Gambar 4.45 Jawaban Siswa Yang Sudah Tepat Tentang Menentukan Pasangan Sudut Dalam Sepihak Dari 25 siswa yang mengikuti tes hasil belajar, siswa yang dapat dengan tepat menentukan pasangan sudut dalam sepihak terdapat 6 siswa dan 15 siswa tidak memberikan jawaban. Terdapat 3 siswa yang tidak menyebutkan pasangan sudut dalam sepihak tetapi menyebutkan pasangan sudut dalam bersebrangan sehingga menyebabkan jawaban dari siswa tersebut tidak tepat. Terdapat 1 siswa yang tidak menyebutkan pasangan sudut dalam sepihak tetapi menyebutkan pasangan sudut berpelurus sehingga menyebabkan jawaban dari siswa tersebut tidak tepat. Deskripsi jawaban siswa untuk bagian f Gambar 4.46 Jawaban Siswa Yang Tidak Tepat Tentang Menentukan Pasangan Sudut Dalam Sepihak Karena Menyebutkan Sudut Dalam Bersebrangan Gambar 4.47 Jawaban Siswa Yang Tidak Tepat Tentang Menentukan Pasangan Sudut Dalam Sepihak Karena Menyebutkan Sudut Berpelurus Gambar 4.48 Jawaban Siswa Yang Sudah Tepat Tentang Menentukan Pasangan Sudut Bertolak Belakang Dari 25 siswa yang mengikuti tes hasil belajar, siswa yang dapat dengan tepat menentukan pasangan sudut bertolak belakang terdapat 5 siswa dan 16 siswa tidak memberikan jawaban. Terdapat 3 siswa yang tidak menyebutkan pasangan sudut bertolak belakang tetapi menyebutkan pasangan sudut luar bersebrangan sehingga menyebabkan jawaban dari siswa tersebut tidak tepat. Terdapat 1 siswa yang tidak menyebutkan pasangan sudut bertolak belakang tetapi menyebutkan pasangan sudut berpelurus sehingga menyebabkan jawaban dari siswa tersebut tidak tepat. Gambar 4.49 Jawaban Siswa Yang Tidak Tepat Tentang Menentukan Pasangan Sudut Bertolak Belakang Karena Menyebutkan Sudut Luar Bersebrangan Gambar 4.50 Jawaban Siswa Yang Tidak Tepat Tentang Menentukan Pasangan Sudut Bertolak Belakang Karena Menyebutkan Sudut Berpelurus Deskripsi jawaban siswa untuk bagian g Dari 25 siswa yang mengikuti tes hasil belajar, siswa yang dapat dengan tepat menggunakan sifat-sifat sudut dari dua buah garis sejajar yang dipotong oleh sebuah garis lain untuk menentukan besar jika besar terdapat 2 siswa. Peneliti menduga bahwa siswa tersebut menggunakan sifat dari sudut luar bersebrangan dimana = , karena besar berpelurus dengan maka besar . Terdapat pula 14 siswa yang tidak memberikan jawaban. Terdapat 9 siswa yang memberikan jawaban, tetapi tidak disertai dengan langkah penyelesaian bagaimana menyelesaikan soal tersebut. Peneliti menduga bahwa siswa tersebut mendapatkan besar karena siswa mengukur besar menggunakan busur derajat. Gambar 4.51 Jawaban Siswa Yang Sudah Tepat Tentang Menggunakan Sifat Sudut Yang Terbentuk Jika Dua Garis Sejajar Dipotong Sebuah Garis Lain Untuk Menyelesaikan Soal Gambar 4.52 Jawaban Siswa Yang Tidak Tepat Tentang Menggunakan Sifat Sudut Yang Terbentuk Jika Dua Garis Sejajar Dipotong Sebuah Garis Lain Untuk Menyelesaikan Soal Berdasarkan jawaban-jawaban yang diberikan oleh siswa, peneliti mengetahui bahwa masih banyak siswa yang belum dapat menentukan pasangan sudut sehadap, luar bersebrangan, dalam bersebrangan, luar sepihak, dalam sepihak, dan bertolak belakang yang terbentuk jika dua garis sejajar dipotong garis lain secara tepat. Kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh siswa diprediksi karena ada kesalahan konsep yang dilakukan oleh siswa yaitu siswa belum memahami pengertian sudut sehadap, luar bersebrangan, dalam bersebrangan, luar sepihak, dalam sepihak, dan bertolak belakang. Siswa juga masih banyak yang mengalami kesulitan menyelesaikan soal dengan menggunakan sifat-sifat sudut yang terbentuk jika dua buah garis sejajar yang dipotong oleh sebuah garis lain. Terdapat beberapa siswa yang menggunakan busur derajat untuk menentukan besar sudut yang ditanyakan.

D. Deskripsi Proses Berpikir Siswa Berdasarkan Pekerjaan Siswa dan

Hasil Wawancara 1. Deskripsi Proses Berpikir Siswa Berdasarkan Pekerjaan Siswa dan Hasil Wawancara untuk Subjek S15 Soal 1: a. Buatlah balok b. Sebutkan 3 pasangan garis yang saling sejajar c. Sebutkan 3 pasangan garis yang saling berpotongan d. Sebutkan 3 pasangan garis yang saling bersilangan Petikan wawancara berikut menjelaskan bagaimana proses berpikir siswa dalam memahami masalah. P : Apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dari soal nomor 1? S15 : Soal nomor 1 disuruh buat balok ABCD.EFGH terus mencari 3 pasang garis yang saling sejajar, 3 pasang garis yang saling berpotongan, dan 3 pasang garis yang saling bersilangan. Petikan wawancara berikut menjelaskan bagaimana proses berpikir siswa dalam menyusun rencana pemecahan masalah. P : Apakah kamu dapat menggambarkan balok dan memberi nama balok tersebut? S15 : Iya bisa. P : Coba gambarkan balok dan berikan nama untuk balok tersebut S15 : Siswa menggambar balok dan memberi nama balok yang dibuatnya Gambar 4.53 Jawaban S15 Tentang Garis Sejajar, Berpotongan, dan Bersilangan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI P : Untuk dapat menjawab soal tersebut, pengetahuan apa saja yang harus kamu ketahui? S15 : Harus tau pengertian garis sejajar itu gimana, garis berpotongan, garis bersilangan itu gimana. P : Apa rencana yang kamu gunakan untuk menyelesaikan soal tesebut? S15 : Untuk pasangan garis sejajar cari pasangan garis yang kalau diperpanjang tidak akan bertemu disuatu titik. Kalau garis yang berpotongan coba cari 2 garis yang kalau diperpanjang akan bertemu di satu titik terus kalau garis bersilangan coba cari 2 garis yang ada di bidang yang beda. Petikan wawancara berikut menjelaskan bagaimana proses berpikir siswa dalam melaksanakan rencana pemecahan masalah. P : Sebutkan 3 pasang garis yang saling sejajar, berpotongan, dan bersilangan dari gambar yang telah kamu gambar S15 : Sejajar itu misalnya garis AE dengan garis DH, AB dengan DC, FG dengan BC. P : Lalu 3 pasang garis yang berpotongan? S15 : AB dengan BC P : Berpotongan dimana? S15 : Di titik B P : Lalu pasangan garis mana lagi yang berpotongan? S : EF dengan GF berpotongan di titik F terus DH dengan garis HG berpotongan di titik H. 3 pasang garis yang bersilangan itu misalnya garis AB dengan garis DH, garis EF dengan BC, garis HD dengan garis BC. P : Bagaimana kamu tahu kalau 3 pasang garis yang kamu sebutkan tadi adalah garis yang saling sejajar, berpotongan, dan bersilangan? S15 : Kalau garis sejajar itu garis jika kedua garis itu diperpanjang sampai seberapapun panjangnya tidak akan berpotongan disuatu titik. Kalau berpotongan itu dua garis kalau diperpanjang akan bertemu pada satu titik potong. Kalau bersilangan itu kedua garis yang terletak pada kedua bidang yang berbeda. P : Apakah langkah-langkah yang kamu gunakan untuk menjawab soal tersebut sudah sesuai dengan apa yang kamu rencanakan? S15 : Sudah. Karena saya sudah berusaha mencari pasangan garis sejajar yaitu cari pasangan garis yang kalau diperpanjang tidak akan bertemu disuatu titik, coba cari garis berpotongan yang kalau diperpanjang akan bertemu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI di satu titik, dan coba cari 2 garis yang ada di bidang yang beda untuk garis yang bersilangan. Petikan wawancara berikut menjelaskan bagaimana proses berpikir siswa dalam memeriksa kembali jawaban. P : Apakah kamu sudah yakin dengan jawabanmu? S15 : Sudah. P : Bagaimana caramu untuk mengecek bahwa jawabanmu sudah benar? S15 : Ya coba kalau dilihat-lihat secara imaginatif itu kalau garis sejajar itu kalau diperpanjang itu nanti tidak bertemu kalau diperpanjang keatas atau diperpanjang kebawah itu gak akan bertemu pada satu titik. Kalau garis berpotongan itu bertemu di satu titik terus kalau garis bersilangan ada di bidang yang beda. Berdasarkan hasil wawancara dan jawaban tes hasil belajar dari siswa dengan kode S15, peneliti dapat menyimpulkan bahwa siswa tersebut dapat memahami masalah yang disajikan dalam soal karena S15 mampu memaparkan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dari soal dengan tepat. S15 dapat menyusun rencana pemecahan masalah karena ia mampu menjelaskan bagaimana rencananya untuk menyelesaikan soal dan pengetahuan apa saja yang harus ia miliki supaya dapat menyelesaikan soal tersebut. S15 dapat melaksanakan rencana pemecahan masalah sesuai dengan yang telah direncanakan dan memeriksa kembali jawabannya sehingga ia merasa yakin dengan jawabannya. Siswa dengan kode S15 sudah dapat mencapai indikator yang ditentukan untuk soal nomor 1 yaitu siswa dapat membuat balok , dapat menyebutkan 3 pasangan garis yang saling sejajar, menyebutkan 3 pasangan garis yang saling berpotongan, dan menyebutkan 3 pasangan garis yang saling bersilangan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Soal 2: a. Tentukanlah nama-nama sudut yang ada pada gambar b. Ukurlah besar sudut tersebut dengan busur derajat c. Tentukan jenis sudutnya beserta alasannya Petikan wawancara berikut menjelaskan bagaimana proses berpikir siswa dalam memahami masalah. P : Coba perhatikan soal nomor 2, apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dari soal tersebut? S15 : Soal nomor 2 itu yang diketahui ada 2 buah gambar terus disuruh menentukan nama-nama sudut, mengukur sudut itu, terus menentukan jenis sudutnya dan beri alasannya. Petikan wawancara berikut menjelaskan bagaimana proses berpikir siswa dalam menyusun rencana pemecahan masalah. O A C B Q R S P Gambar 4.54 Jawaban S15 Tentang Menentukan Nama Sudut, Mengukur Besar Sudut, Menentukan Jenis Sudut dan Memberikan Alasannya P : Untuk dapat menjawab soal tersebut, pengetahuan apa saja yang harus kamu ketahui? S15 : Harus tau sudut lancip itu berapa derajat sampai berapa derajat, sudut siku-siku itu berapa derajat sampai berapa derajat, sudut tumpul itu berapa derajat sampai berapa derajat, harus tahu pemberian nama sudut, dan caranya ngukur besar sudut pakai busur derajat. P : Apa rencana yang kamu gunakan untuk menyelesaikan soal tesebut? S15 : Memberi nama sudut pakai 3 huruf kapital, ngukur besar sudut-sudutnya pakai busur derajat, dan menentukan jenis sudutnya sama kasih alasannya. Petikan wawancara berikut menjelaskan bagaimana proses berpikir siswa dalam melaksanakan rencana pemecahan masalah. P : Bagaimana caramu untuk memberi nama pada sudut? S15 : Pakai 3 huruf kapital sesuai nama titik di kedua kaki sudut sama nama titik sudutnya, tapi nama titik sudutnya itu ditaruh ditengah. P : Coba kamu ukur berapa besar A S15 : Siswa mengukur besar A dengan menggunakan busur derajat. Besarnya 45°. P : Coba sebutkan jenis-jenis sudut apa saja yang ada pada gambar 2a S15 : BAC sudut lancip, ABO sudut lancip, BOC sudut tumpul, ACO sudut tumpul. P : Sudut lancip itu sudut yang bagaimana? S15 : Sudut lancip itu sudutnya kurang dari 90°. P : Tadi kamu mengatakan kalau BOC adalah sudut tumpul. Kenapa kamu bisa bilang kalau itu sudut tumpul? S15 : Sudut tumpul itu sudut yang besarnya lebih dari 90° kurang dari 180°. P : Coba kamu ukur besar sudut PQR S15 : Siswa mengukur besar PQR dengan menggunakan busur derajat. Besarnya 100°. P : Kalau besarnya 100°, termasuk jenis sudut apa? S15 : Sudut tumpul. P : Dari gambar 2b, apakah ada yang termasuk jenis sudut tumpul selain PQR? S15 : Ada, SRQ besarnya 130°. P : Kalau RST itu jenis sudut apa? S15 : Sudut lancip yang besarnya 75°. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI P : Apakah langkah-langkah yang kamu gunakan untuk menjawab soal tersebut sudah sesuai dengan apa yang kamu rencanakan? S15 : Sudah. Karena tadi rencana saya itu memberi nama sudut pakai 3 huruf kapital dengan huruf yang ditengah itu titik sudutnya terus huruf yang lain itu adalah titik dikaki sudutnya, terus saya mau ngukur besar sudutnya pakai busur derajat nah itu sudah saya lakukan semua jadi sesuai sama rencana saya dan juga nentuin jenis sudutnya sama kasih alasannya juga sudah saya lakukan. Petikan wawancara berikut menjelaskan bagaimana proses berpikir siswa dalam memeriksa kembali jawaban. P : Apakah kamu sudah yakin kalau jawaban yang kamu berikan sudah benar? S15 : Sudah. P : Apa yang membuat kamu yakin kalau jawaban yang kamu berikan itu udah benar? S15 : Coba dicek lagi pake busur derajat diulangin lagi ngukur besar sudutnya. P : Kalau misalnya ketika kamu mengukur besar ABO besar sudutnya 40° tapi setelah kamu cek ulang besar sudutnya ternyata 45°, jawaban mana yang akan kamu gunakan? S15 : Ya pilih yang paling tepat aja, coba dicek lagi. Berdasarkan hasil wawancara dan jawaban tes hasil belajar dari siswa dengan kode S15, peneliti dapat menyimpulkan bahwa siswa tersebut dapat memahami masalah yang disajikan dalam soal karena S15 mampu memaparkan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dari soal dengan tepat. S15 dapat menyusun rencana pemecahan masalah karena ia mampu menjelaskan bagaimana rencananya untuk menyelesaikan soal dan pengetahuan apa saja yang harus ia miliki supaya dapat menyelesaikan soal tersebut. S15 dapat melaksanakan rencana pemecahan masalah sesuai dengan yang telah direncanakan dan memeriksa kembali jawabannya sehingga ia merasa yakin dengan jawabannya. Siswa dengan kode S15 sudah dapat mencapai indikator yang ditentukan untuk soal nomor 2 yaitu siswa dapat menentukan nama-nama sudut, mengukur besar sudut, dan menentukan jenis sudut dan memberikan alasannya. Soal 3: a. Tentukan besar  BOD b. Tentukan besar  MON Petikan wawancara berikut menjelaskan bagaimana proses berpikir siswa dalam memahami masalah. P : Coba perhatikan soal nomor 3. Coba kamu ceritakan apa yang kamu pahami dari soal nomor 3 S15 : Soal nomor 3 itu yang diketahui ada BOA itu besarnya 23° terus DOC itu besarnya 90°, AOD besarnya 180° terus yang ditanyakan besar BOD dan kalau yang gambar b itu yang diketahui LOM besarnya 30°, besar LOK itu 90°, KON besarnya 180° terus yang ditanyakan itu besar MON. P : Kok kamu tahu kalau DOC dan LOK itu besarnya 90°? S15 : Karena ada tandanya kalau sudut itu sudut siku-siku jadi besarnya 90°. O K L M N P 30 Gambar 4.55 Jawaban S15 Tentang Menentukan Besar Sudut Berpelurus dan Berpenyiku PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Petikan wawancara berikut menjelaskan bagaimana proses berpikir siswa dalam menyusun rencana pemecahan masalah. P : Untuk dapat menjawab soal tersebut, pengetahuan apa saja yang harus kamu ketahui? S15 : Harus tahu tentang sudut berpelurus dan sudut berpenyiku. P : Apa rencana yang kamu gunakan untuk menyelesaikan soal tesebut? S15 : Cari besar BOD dengan menggunakan sudut berpelurus dan cari besar MON menggunakan sudut berpenyiku. Petikan wawancara berikut menjelaskan bagaimana proses berpikir siswa dalam melaksanakan rencana pemecahan masalah. P : Bagaimana caramu menentukan besar BOD? S15 : Kalau BOD itu saya pake sudut berpelurus 180° - 23° jadinya 157°. P : Kalau menentukan besar MON, bagaimana cara yang kamu lakukan? S15 : Pakai sudut berpenyiku, jadi 90° - 30° = 60°. P : Apakah langkah-langkah yang kamu gunakan untuk menjawab soal tersebut sudah sesuai dengan apa yang kamu rencanakan? S15 : Iya sudah. Karena rencana saya cari besar BOD pake sudut berpelurus dan cari besar MON pake sudut berpenyiku itu sudah saya lakukan. Petikan wawancara berikut menjelaskan bagaimana proses berpikir siswa dalam memeriksa kembali jawaban. P : Apakah kamu sudah yakin kalau jawaban yang kamu berikan sudah benar? S15 : Sudah. P : Apa yang membuat kamu yakin kalau jawaban yang kamu berikan itu udah benar? S15 : Ya tinggal ditambahin aja kalau misalnya besar BOD itu 150° terus besar BOA itu 23° kalau dijumlahkan tidak pas 180° berarti bukan jawabannya berarti masih salah karena besar AOD itu kan 180°. Berdasarkan hasil wawancara dan jawaban tes hasil belajar dari siswa dengan kode S15, peneliti dapat menyimpulkan bahwa siswa P � tersebut dapat memahami masalah yang disajikan dalam soal karena S15 mampu memaparkan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dari soal dengan tepat. S15 dapat menyusun rencana pemecahan masalah karena ia mampu menjelaskan bagaimana rencananya untuk menyelesaikan soal dan pengetahuan apa saja yang harus ia miliki supaya dapat menyelesaikan soal tersebut. S15 dapat melaksanakan rencana pemecahan masalah sesuai dengan yang telah direncanakan dan memeriksa kembali jawabannya sehingga ia merasa yakin dengan jawabannya. Siswa dengan kode S15 sudah dapat mencapai indikator yang ditentukan untuk soal nomor 3 yaitu menentukan besar suatu sudut yang berpelurus dan menentukan besar suatu sudut yang berpenyiku. Soal 4: Perhatikan gambar berikut ini. Diketahui: m P 1 = 4a + 10° dan m Q 3 = 3a + 35°. Tentukanlah besar m Q 1 . PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Petikan wawancara berikut menjelaskan bagaimana proses berpikir siswa dalam memahami masalah. P : Coba perhatikan soal nomor 4. Coba kamu ceritakan apa yang kamu pahami dari soal nomor 4 S15 : Nomor 4 itu yang diketahui besar P 1 itu 4a + 10° terus Q 3 besarnya 3a + 35° dan yang ditanyakan adalah besar Q 1 . Petikan wawancara berikut menjelaskan bagaimana proses berpikir siswa dalam menyusun rencana pemecahan masalah. P : Untuk dapat menjawab soal tersebut, pengetahuan apa saja yang harus kamu ketahui? S15 : Harus tahu sifat-sifat sudut dari sudut dalam bersebrangan, luar bersebrangan, sehadap, luar sepihak, dalam sepihak dan bertolak belakang. P : Apakah kamu dapat membuat kaitan antara apa yang diketahui dengan yang ditanyakan? S15 : Kalau yang diketahui besar Q 3 maka Q 1 itu besarnya sama dengan besar Q 3 karena bertolak belakang. P : Apakah ada yang lain? S15 : Yang lain itu kalau besar P 1 itu 4a + 10° jadi Q 1 itu besarnya juga 4a + 10° karena sehadap. P : Bagaimana rencanamu untuk menyelesaikan soal tersebut? S15 : Rencananya itu menjumlahkan besar P 1 dengan Q 3. Petikan wawancara berikut menjelaskan bagaimana proses berpikir siswa dalam melaksanakan rencana pemecahan masalah. Gambar 4.56 Jawaban S15 Tentang Menggunakan Sifat Sudut Jika Dua Garis Sejajar Dipotong Garis Lain Untuk Menyelesaikan Soal P : Coba kamu lihat hasil pekerjaanmu untuk soal nomor 4 Tolong dijelaskan mengapa kamu memberikan jawaban seperti ini S15 : Siswa kebingungan untuk menjelaskan hasil pekerjaannya. Ini caranya cari nilai a dulu terus 4a + 10° dijumlahkan dengan 3a + 35° dan hasilnya harus 180°. Kalau sudah ketemu nilai a nya masukin ke besar Q 3 yang 3a + 35°. P : Apakah langkah-langkah yang kamu gunakan untuk menjawab soal tersebut sudah sesuai dengan apa yang kamu rencanakan? S15 : Iya sudah. Petikan wawancara berikut menjelaskan bagaimana proses berpikir siswa dalam memeriksa kembali jawaban. P : Apakah kamu sudah yakin kalau jawaban yang kamu berikan sudah benar? S15 : Ya masih ragu-ragu. P : Apa yang membuat kamu ragu? S15 : Karena hasilnya itu ada koma-komanya. P : Bagaimana cara yang kamu lakukan untuk mengecek apakah pekerjaanmu itu sudah benar atau masih salah? S15 : Siswa diam karena tidak tahu bagaimana cara mengecek hasil pekerjaannya. Berdasarkan hasil wawancara dan jawaban tes hasil belajar dari siswa dengan kode S15, peneliti dapat menyimpulkan bahwa siswa tersebut dapat memahami masalah yang disajikan dalam soal karena S15 mampu memaparkan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dari soal dengan tepat. S15 dapat menyusun rencana pemecahan masalah tetapi rencana yang dibuat oleh siswa S15 masih belum tepat. Karena dalam penyusunan recana pemecahan masalahnya masih belum tepat, mengakibatkan hasil pekerjaan yang dilakukannya menjadi tidak tepat atau salah. Siswa S15 masih merasa ragu dengan hasil pekerjaanya, tetapi ia tidak dapat mengecek apakah hasil PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI P � pekerjaannya sudah tepat atau belum tepat. Siswa dengan kode S15 belum dapat mencapai indikator yang ditentukan untuk soal nomor 4 yaitu siswa dapat menentukan besar suatu sudut jika besar salah satu sudutnya diketahui dan menentukan besar suatu sudut jika besar salah satu sudutnya diketahui. Soal 5: a. Tentukan pasangan sudut sehadap b. Tentukan pasangan sudut luar bersebrangan c. Tentukan pasangan sudut dalam bersebrangan d. Tentukan pasangan sudut luar sepihak e. Tentukan pasangan sudut dalam sepihak f. Tentukan pasangan sudut dan bertolak belakang g. Jika besar tentukan besar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Petikan wawancara berikut menjelaskan bagaimana proses berpikir siswa dalam memahami masalah. P : Coba perhatikan soal nomor 5. Coba kamu ceritakan apa yang kamu pahami dari soal nomor 5 S15 : Soal 5a itu yang diketahui diminta untuk melihat gambar yang ada pada soal nomor 4 yaitu gambar dua garis sejajar yang dipotong oleh sebuah garis lain dan diminta untuk menentukan pasangan sudut sehadap, luar bersebrangan, dalam bersebrangan, luar sepihak, dalam sepihak, dan sudut bertolak belakang terus nomor 5b yang diketahui besar dan yang ditanyakan besar . Petikan wawancara berikut menjelaskan bagaimana proses berpikir siswa dalam menyusun rencana pemecahan masalah. P : Untuk dapat menjawab soal tersebut, pengetahuan apa saja yang harus kamu ketahui? S15 : 5a itu harus tahu tentang sudut sehadap, luar bersebrangan, dalam bersebrangan, luar sepihak, dalam sepihak, dan sudut bertolak belakang itu yang gimana, terus yang 5b harus tahu sifat-sifat sudut dari sudut dalam Gambar 4.57 Jawaban S15 Tentang Menentukan Pasangan Sudut Sehadap, Luar Bersebrangan, Dalam Bersebrangan, Luar Sepihak, Dalam Sepihak, dan Bertolak Belakang bersebrangan, luar bersebrangan, sehadap, luar sepihak, dalam sepihak dan bertolak belakang. P : Bagaimana rencanamu untuk menyelesaikan soal tersebut? S15 : Rencananya itu cari pasangan sudut yang sehadap, dalam sepihak, luar sepihak, dalam bersebrangan, luar bersebangan, dan bertolak belakang. Untuk yang 5b itu saya masih bingung gimana cara ngerjainnya. Petikan wawancara berikut menjelaskan bagaimana proses berpikir siswa dalam melaksanakan rencana pemecahan masalah. P : Coba kamu lihat gambar pada soal nomor 4 Sebutkan pasangan sudut sehadap S15 : P 1 dengan Q 1 , P 2 dengan Q 2 , P 3 dengan Q 3 , dan P 4 dengan Q 4 . P : Sebutkan pasangan sudut dalam bersebrangan S15 : P 4 dengan Q 2 dan P 3 dengan Q 1 . P : Sebutkan pasangan sudut luar bersebrangan S15 : P 1 dengan Q 3 dan P 2 dengan Q 4 . P : Sebutkan pasangan sudut dalam sepihak S15 : P 3 dengan Q 2 dan P 4 dengan Q 1 . P : Sebutkan pasangan sudut luar sepihak S15 : P 2 dengan Q 3 dan P 1 dengan Q 4 . P : Sebutkan pasangan sudut bertolak belakang S15 : Q 1 dengan Q 3 , Q 4 dengan Q 2 , P 4 dengan P 2 , dan P 1 dengan P 3 . P : Tadi kamu mengatakan kalau pasangan sudut sehadap itu P 2 dengan Q 2 , kenapa kamu bisa bilang kalau itu pasangan sudut sehadap? S15 : Karena P 2 dengan Q 2 itu sudutnya mengarah pada arah yang sama. P : Kenapa P 4 dengan Q 2 termasuk pasangan sudut dalam bersebrangan? S15 : Sudutnya berada di dalam kedua garis yang sejajar dan bersebrangan karena dibatasi oleh sebuah garis transversal. P : Kenapa P 1 dengan Q 3 termasuk pasangan sudut luar bersebrangan? S15 : Sudut yang berada di luar kedua garis yang sejajar dan bersebrangan karena dibatasi oleh sebuah garis transversal. P : Kenapa P 3 dengan Q 2 termasuk pasangan sudut dalam sepihak? S15 : Sudut yang berada di dalam kedua garis yang sejajar dan berada pada satu ruas garis transversal. P : Kenapa P 2 dengan Q 3 termasuk pasangan sudut luar sepihak? S15 : Sudut yang berada di luar kedua garis yang sejajar dan berada pada satu ruas garis transversal. P : Kenapa Q 1 dengan Q 3 termasuk pasangan sudut bertolak belakang? S15 : Sudut yang saling membelakangi. P : Apakah langkah-langkah yang kamu gunakan untuk menjawab soal tersebut sudah sesuai dengan apa yang kamu rencanakan? S15 : Sudah. Petikan wawancara berikut menjelaskan bagaimana proses berpikir siswa dalam memeriksa kembali jawaban. P : Apakah kamu sudah yakin kalau jawaban yang kamu berikan sudah benar? S15 : Ya. P : Bagaimana cara yang kamu lakukan untuk mengecek apakah pekerjaanmu itu sudah benar atau masih salah? S15 : Caranya itu ya diperiksa lagi sampe saya yakin kalau jawaban saya itu sudah benar dan coba disesuaikan sama definisi-definisinya. Berdasarkan hasil wawancara dan jawaban tes hasil belajar dari siswa dengan kode S15, peneliti dapat menyimpulkan bahwa siswa tersebut dapat memahami masalah yang disajikan dalam soal nomor 5a dan b karena S15 mampu memaparkan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dari soal dengan tepat. Siswa dapat menyusun rencana pemecahan masalah untuk soal nomor 5a karena ia mampu menjelaskan bagaimana rencananya untuk menyelesaikan soal dan pengetahuan apa saja yang harus ia miliki supaya dapat menyelesaikan soal tersebut, tetapi masih mengalami kesulitan dalam membuat rencana pemecahan masalah untuk nomor 5b. Siswa juga sudah dapat melaksanakan rencana pemecahan masalah serta memeriksa kembali jawaban dari pekerjaannya untuk soal nomor 5a dan karena siswa kesulitan untuk membuat rencana pemecahan masalah untuk soal nomor 5b maka siswa tidak dapat melaksanakan rencana pemecahan masalah serta memeriksa kembali jawaban dari pekerjaanya karena siswa tidak mengerjakan soal tersebut. Siswa dengan kode S15 sudah dapat mencapai indikator yang ditentukan untuk soal nomor 5a, yaitu siswa dapat menentukan pasangan sudut sehadap, sudut luar bersebrangan, sudut dalam bersebrangan, sudut luar sepihak, sudut dalam sepihak, dan sudut bertolak belakang tetapi belum mencapai indikator untuk soal bagian b, yaitu siswa dapat menggunakan sifat-sifat sudut yang terbentuk jika dua garis sejajar dipotong oleh sebuah garis lain untuk menyelesaikan soal.

2. Deskripsi Proses Berpikir Siswa Berdasarkan Pekerjaan Siswa

dan Hasil Wawancara untuk Subjek S08 Soal 1: a. Buatlah balok b. Sebutkan 3 pasangan garis yang saling sejajar c. Sebutkan 3 pasangan garis yang saling berpotongan d. Sebutkan 3 pasangan garis yang saling bersilangan Petikan wawancara berikut menjelaskan bagaimana proses berpikir siswa dalam memahami masalah. P : Apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dari soal nomor 1? S08 : Diminta buat balok ABCD.EFGH, cari 3 pasang garis yang saling sejajar, 3 pasang garis yang saling berpotongan, dan 3 pasang garis yang saling bersilangan. Petikan wawancara berikut menjelaskan bagaimana proses berpikir siswa dalam menyusun rencana pemecahan masalah. P : Apakah kamu dapat menggambarkan balok dan memberi nama balok tersebut? S08 : Bisa. P : Coba gambarkan balok dan berikan nama untuk balok tersebut S08 : Siswa menggambar balok dan memberi nama balok yang dibuatnya Gambar 4.58 Jawaban S08 Tentang Garis Sejajar, Berpotongan, dan Bersilangan P : Untuk dapat menjawab soal tersebut, pengetahuan apa saja yang harus kamu ketahui? S08 : Tahu tentang definisi garis sejajar, garis berpotongan, garis bersilangan. P : Apa rencana yang kamu gunakan untuk menyelesaikan soal tesebut? S08 : Untuk pasangan garis sejajar itu cari 2 garis yang jika diperpanjang tidak akan bertemu disuatu titik. Garis berpotongan cari 2 garis yang kalau diperpanjang akan bertemu di satu titik dan untuk garis bersilangan cari 2 garis yang ada di bidang yang beda. Petikan wawancara berikut menjelaskan bagaimana proses berpikir siswa dalam melaksanakan rencana pemecahan masalah. P : Sebutkan 3 pasang garis yang saling sejajar, berpotongan, dan bersilangan dari gambar yang telah kamu gambar S08 : Garis sejajar itu garis AB dengan garis DC, AD dengan BC, CG dengan HD. P : 3 pasang garis yang berpotongan? S08 : AB dengan FB P : Berpotongan dimana? S08 : Di titik B P : Pasangan garis mana lagi yang berpotongan? S : HD dengan EH berpotongan di titik H dan DC dengan AD berpotongan di titik D. P : Tadi kamu mengatakan kalau dua garis yang bersilangan itu terletak pada bidang yang berbeda. Coba sebutkan 3 pasang garis yang bersilangan S08 : 3 pasang garis yang bersilangan adalah garis DC dengan garis FG, garis AB dengan EH, garis FB dengan garis AD. P : Bagaimana kamu tahu kalau 3 pasang garis yang kamu sebutkan tadi adalah garis yang saling sejajar, berpotongan, dan bersilangan? S08 : Ya pakai definisi garis sejajar, berpotongan, dan bersilangan. Garis sejajar jika kedua garis itu diperpanjang sampai tak terhingga tidak akan berpotongan disuatu titik. Garis berpotongan itu dua garis kalau diperpanjang akan bertemu pada satu titik dan bersilangan kalau kedua garis terletak pada 2 bidang yang berbeda. P : Apakah langkah-langkah yang kamu gunakan untuk menjawab soal tersebut sudah sesuai dengan apa yang kamu rencanakan? S08 : Sudah. Karena sudah sesuai dengan definisi. Petikan wawancara berikut menjelaskan bagaimana proses berpikir siswa dalam memeriksa kembali jawaban. P : Apakah kamu sudah yakin dengan jawabanmu? S08 : Yakin. P : Apa yang membuat kamu yakin dengan jawabanmu? S08 : Sudah dicek. P : Bagaimana caramu untuk mengecek bahwa jawabanmu sudah benar? S08 : Coba dilihat-lihat lagi, garis-garis yang berpasangan itu sudah sesuai dengan definisi garis sejajar, berpotongan, dan bersilangan atau belum. Kalau sudah sesuai ya berarti sudah benar. Berdasarkan hasil wawancara dan jawaban tes hasil belajar dari siswa dengan kode S08, peneliti dapat menyimpulkan bahwa siswa tersebut dapat memahami masalah yang disajikan dalam soal karena S08 mampu memaparkan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dari soal dengan tepat. S08 dapat menyusun rencana pemecahan masalah karena ia mampu menjelaskan bagaimana rencananya untuk menyelesaikan soal dan pengetahuan apa saja yang harus ia miliki supaya dapat menyelesaikan soal tersebut. S08 dapat melaksanakan rencana pemecahan masalah sesuai dengan yang telah direncanakan dan memeriksa kembali jawabannya dengan cara apakah jawabannya sudah sesuai dengan definisi atau belum sehingga ia merasa yakin dengan jawabannya. Siswa dengan kode S08 sudah dapat mencapai indikator yang ditentukan untuk soal nomor 1 yaitu siswa dapat membuat balok , dapat menyebutkan 3 pasangan garis yang saling sejajar, menyebutkan 3 pasangan garis yang saling berpotongan, dan menyebutkan 3 pasangan garis yang saling bersilangan. Soal 2: a. Tentukanlah nama-nama sudut yang ada pada gambar b. Ukurlah sudut tersebut dengan busur derajat c. Tentukan jenis sudutnya beserta alasannya Petikan wawancara berikut menjelaskan bagaimana proses berpikir siswa dalam memahami masalah. O A C B Q R S P Gambar 4.59 Jawaban S08 Tentang Menentukan Nama Sudut, Mengukur Besar Sudut, Menentukan Jenis Sudut dan Memberikan Alasannya P : Coba perhatikan soal nomor 2, apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dari soal tersebut? S08 : Yang diketahui ada 2 gambar terus disuruh mengukur sudut, menentukan nama-nama sudut, terus menentukan jenis sudutnya dan beri alasannya. Petikan wawancara berikut menjelaskan bagaimana proses berpikir siswa dalam memahami masalah. P : Untuk dapat menjawab soal tersebut, pengetahuan apa saja yang harus kamu ketahui? S08 : Tau besarnya sudut lancip, sudut siku-siku itu berapa derajat, sudut tumpul itu berapa derajat, tahu gimana memberi nama pada sudut, dan cara mengukur besar sudut pakai busur derajat. P : Apa rencana yang kamu gunakan untuk menyelesaikan soal tesebut? S08 : Rencananya akan memberi nama sudut, mengukur besar sudut-sudut yang ada pada gambar pakai busur derajat, dan menentukan jenis sudutnya beserta alasannya. Petikan wawancara berikut menjelaskan bagaimana proses berpikir siswa dalam melaksanakan rencana pemecahan masalah. P : Bagaimana caramu untuk memberi nama pada sudut? S08 : Pakai 3 huruf kapital sesuai nama titik di kaki sudut, nama titik sudut, nama titik di kaki sudut yang lain. P : Coba kamu ukur berapa besar ABO S08 : Siswa mengukur besar ABO dengan menggunakan busur derajat. Besarnya 40°. P : Kalau 40° itu termasuk jenis sudut apa? S08 : Lancip. P : Alasannya? S08 : Alasannya karena besar sudutnya kurang dari 90°. P : Coba sebutkan jenis-jenis sudut apa saja yang ada pada gambar 2a S08 : ABO sudut lancip, ACO sudut tumpul, BAC sudut lancip, BOC sudut tumpul. P : Sudut tumpul itu sudut yang bagaimana? S08 : Sudut tumpul sudutnya lebih dari 90°. P : Berarti kalau besar sudutnya 185° itu termasuk sudut tumpul atau bukan? S08 : Bukan, karena kalau lebih dari 180° termasuk jenis sudut lurus. P : Berarti definisi yang benar tentang sudut tumpul itu bagaimana? S08 : Sudut yang besarnya lebih dari 90° tapi kurang dari 180°. P : Apakah langkah-langkah yang kamu gunakan untuk menjawab soal tersebut sudah sesuai dengan apa yang kamu rencanakan? S08 : Sudah. P : Alasannya? S08 : Karena rencana akan memberi nama sudut pakai 3 huruf kapital sesuai dengan nama titik di kaki sudut, nama titik di titik sudut, dan nama titik di kaki sudut yang lainnya sama mengukur besar sudut dari kedua gambar itu dengan busur derajat. P : Apakah semua rencanamu sudah kamu lakukan? S08 : Sudah. Petikan wawancara berikut menjelaskan bagaimana proses berpikir siswa dalam memeriksa kembali jawaban. P : Apakah kamu sudah yakin kalau jawaban yang kamu berikan sudah benar? S08 : Sudah. P : Apa yang membuat kamu yakin kalau jawaban yang kamu berikan itu sudah benar? S08 : Ya coba dicek lagi bener atau gak ngukur besar sudutnya, kalo hasil pengecekannya sudah sama kaya jawaban sebelumnya ya berarti sudah benar. Berdasarkan hasil wawancara dan jawaban tes hasil belajar dari siswa dengan kode S08, peneliti dapat menyimpulkan bahwa siswa tersebut dapat memahami masalah yang disajikan dalam soal karena S08 mampu memaparkan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dari soal dengan tepat. S08 dapat menyusun rencana pemecahan masalah karena ia mampu menjelaskan bagaimana rencananya untuk menyelesaikan soal dan pengetahuan apa saja yang harus ia miliki supaya dapat menyelesaikan soal tersebut. S08 dapat melaksanakan rencana pemecahan masalah sesuai dengan yang telah direncanakan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI