Pertemuan II Penerapan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) pada pembelajaran matematika materi garis dan sudut pada siswa kelas VIIC di SMP Kanisius Gayam tahun ajaran 2016/2017.

belajarnya menyenangkan tetapi masih lumayan sulit untuk mengukur besar sudut dengan busur derajat. Bagian pembelajaran di atas termasuk dalam komponen utama dari pembelajaran dengan pendekatan kontekstual, yaitu refleksi karena peneliti meminta siswa untuk menyampaikan apa saja yang sudah dipelajari pada hari tersebut dan meminta kesan siswa selama proses pembelajaran. Dengan refleksi diharapkan siswa dapat mengetahui sejauhmana mereka paham tentang materi yang telah dipelajari pada hari tersebut dan kesulitan apa yang mereka alami.

3. Pertemuan III

Pertemuan ketiga berlangsung selama 2x45 menit atau dua jam pelajaran yang dimulai dari pukul 09.30 sampai pukul 11.00 WIB, pada pokok bahasan menentukan besar sudut-sudut berpelurus dan berpenyiku. Kegiatan pembelajaran diawali dengan mengucapkan salam, memeriksa kehadiran siswa, dan menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu melalui diskusi kelompok siswa mampu menentukan besar sudut berpelurus dan berpenyiku dengan benar. Kegiatan pembelajaran selanjutnya adalah peneliti melakukan apersepsi, langkah utama yang dilakukan oleh peneliti adalah mengingatkan siswa tentang materi yang telah dipelajari sebelumnya, yaitu memberikan nama pada sudut, mengukur besar sudut dengan busur derajat, dan menentukan jenis-jenis sudut dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan, yaitu: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI P : Apakah kalian masih mengingat definisi sudut? Siswa menjawab pertanyaan yang peneliti ajukan secara bersama-sama sehingga peneliti tidak dapat mendengar dengan jelas jawaban siswa. Peneliti meminta siswa untuk mengangkat tangan terlebih dahulu apabila ingin menjawab pertanyaan yang peneliti ajukan. Salah seorang siswa mengangkat tangan dan mencoba menjawab pertanyaan. S : Sudut adalah dua buah sinar garis yang titik pangkalnya saling berhimpit. P : Apakah ada yang memiliki pendapat lain? S : Tidak bu, jawabannya sama. P : Coba sebutkan jenis-jenis sudut yang sudah kalian pelajari S : Siswa mencoba mengingat jenis-jenis sudut dengan membuka- buka buku catatan dan LKS yang mereka miliki dan seorang siswa mengangkat tangannya mencoba untuk menjawab. S : Sudut lancip, tumpul, siku-siku, lurus dan ada satu lagi tapi saya lupa. P : Selain keempat jenis sudut yang telah disebutkan oleh teman kalian, masih terdapat satu jenis sudut lagi. Apakah ada yang masih ingat? S : Sudut refleks. P : Berapakah besar dari sudut refleks? S : Sudut yang besarnya lebih dari 180° tetapi tidak lebih dari 360°. P : Peneliti memberikan penegasan tentang jenis-jenis sudut dan definisinya. Selanjutnya peneliti melakukan proses pembelajaran dengan menerapkan 7 komponen utama yang melandasi pelaksanaan proses pembelajaran, yaitu pemodelan, bertanya, konstruktivisme, menemukan, masyarakat belajar, penilaian autentik, dan refleksi. Sebelum siswa dapat menentukan besar sudut-sudut berpelurus dan berpenyiku, siswa terlebih dahulu harus mengetahui definisi sudut berpelurus dan sudut berpenyiku. Peneliti mengarahkan siswa untuk mengkonstruksi sendiri pemikirannya tentang definisi sudut berpelurus dan sudut berpenyiku dengan menampilkan contoh nyata sudut berpelurus dan sudut berpenyiku yang ada pada kehidupan sehari-hari, yaitu gambar jam dinding yang menunjukkan pukul 06.00 dan gambar jam dinding yang menunjukkan pukul 03.00. Peneliti menampilkan gambar-gambar tersebut dengan menggunakan bantuan LCD. Bagian pembelajaran di atas termasuk dalam komponen utama dari pembelajaran dengan pendekatan kontekstual, yaitu pemodelan karena peneliti berusaha untuk menampilkan contoh dari sudut berpelurus da berpenyiku yang ada pada kehidupan sehari-hari. Peneliti mengajukkan beberapa pertanyaan kepada siswa supaya siswa lebih mudah untuk mengkonstruksi pemikirannya, menyelidiki dan menemukan sendiri definisi sudut berpelurus dan sudut berpenyiku. Pertanyaan-pertanyaan yang peneliti ajukan adalah sebagai berikut: P : Apakah yang dapat kalian lihat dari gambar tersebut? S : Gambar jam dinding. P : Coba kalian perhatikan kedua gambar jam dinding tersebut Apa sajakah yang terdapat pada gambar jam dinding tesebut? S : Angka, jarum panjang, jarum pendek, dan satu jarum lagi. P : Pada gambar jam dinding tersebut terdapat jarum panjang penunjuk menit, jarum panjang penunjuk detik, dan jarum pendek penunjuk jam. Sudut apakah yang terbentuk dari jarum panjang penunjuk menit dan jarum pendek penunjuk jam pada gambar 1 dan gambar 2? Berapakah besar sudutnya? S : Yang digambar 1 yang jam 06.00 itu sudut lurus dan besar sudutnya 180° lalu yang satunya lagi menunjukkan jam 03.00 itu sudut siku-siku yang besarnya 90°. P : Bagaimana kamu tahu kalau gambar jam dinding tersebut yang menunjukkan pukul 06.00 tersebut besarnya 180°? PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI S : Satu putaran kan ada 360° mbak, jadi 360° 12 = 30° terus dikali 6 jadi 180° dan kalau yang gambar yang satunya yang menunjukkan pukul 03.00 itu 30° x 3 = 180°. P : Kenapa dibagi dengan 12? S : Karena digambar jam itu jarak setiap angkanya sama, terus angkanya ada 1-12 jadi dibagi 12. Jarak setiap angkanya itu 30°. P : Pada kedua gambar jam tersebut terdapat pula jarum penunjuk detik. Berapakah besar sudut yang terbentuk antara jarum panjang penunjuk menit dengan jarum panjang penunjuk detik yang terdapat pada gambar 1 dan 2? S : Yang digambar 1 besarnya 120° dan yang digambar 2 besarnya 30°. P : Mengapa 120° dan 30°? S : 30° x 4 = 120° dan 30° x 1 = 30° P : Berapakah besar sudut yang yang terbentuk antara jarum panjang penunjuk detik dengan jarum pendek penunjuk jam yang terdapat pada gambar 1 dan 2? S : Yang digambar 1 besarnya 60° dan yang digambar 2 juga besarnya 60°. P : Mengapa besar sudut keduanya 60°? S : 30° x 2= 60°. P : Jika besar sudut yang terbentuk antara jarum panjang penunjuk menit dengan jarum panjang penunjuk detik pada gambar 1 dijumlahkan dengan besar sudut yang yang terbentuk antara jarum panjang penunjuk detik dengan jarum pendek penunjuk jam pada gambar 1 maka berapakah jumlah besar sudutnya? Lalu Jika besar sudut yang terbentuk antara jarum panjang penunjuk menit dengan jarum panjang penunjuk detik pada gambar 2 dijumlahkan dengan besar sudut yang yang terbentuk antara jarum panjang penunjuk detik dengan jarum pendek penunjuk jam pada gambar 2 maka berapakah jumlah besar sudutnya? S : Pada gambar 1 itu 120° + 60° = 180° dan untuk gambar 2 itu 30° + 60° = 90°. P : Hubungan antara jarum panjang penunjuk menit, jarum pendek penunjuk jam dan jarum panjang penunjuk detik yang terdapat pada gambar 1 adalah sudut berpelurus dan hubungan antara jarum panjang penunjuk menit, jarum pendek penunjuk jam dan jarum panjang penunjuk detik yang terdapat pada gambar 2 adalah sudut berpenyiku. Berdasarkan hubungan antara jarum panjang penunjuk menit, jarum pendek penunjuk jam dan jarum panjang penunjuk detik yang terdapat pada gambar 1 dan gambar 2, bagaimanakah definisi dari sudut berpelurus dan berpenyiku? S : Sudut berpelurus yang besarnya 180° dan sudut berpenyiku besarnya 90°. P : Apakah sudut berpelurus sama dengan sudut lurus dan sudut berpenyiku sama dengan sudut siku-siku? S : Beda. P : Bedanya bagaimana? S : Kalau sudut berpelurus dan berpenyiku itu ada 2 sudut terus besar sudutya dijumlahkan. P : Sudut yang bagaimana yang dijumlahkan? S : Tidak ada siswa yang mencoba untuk menanggapi pertanyaan yang peneliti ajukan P : Peneliti menggambarkan 2 buah garis yang saling bersilangan sehingga dari kedua garis tersebut membentuk beberapa buah sudut. Apakah DOC dan AOB merupakan sudut yang saling berpelurus? S : Bukan. P : Kenapa bukan? S : Karena kalau diliat dari yang gambar jam tadi besar sudut yang dijumlahin itu sudut yang berdekatan. P : Lalu sudut yang merupakan sudut berpelurus yang mana? S : DOC sama DOA DOA sama AOB AOB sama BOC BOC sama COD P : Kalian sudah tahu tentang sudut berpelurus yang mana saja berdasarkan gambar tersebut, sekarang coba kalian definisikan tentang sudut yang saling berpelurus S : Tidak ada siswa yang mencoba untuk menanggapi pertanyaan dari peneliti P : Peneliti menunjuk salah seorang siswa untuk menjawab pertanyaan yang peneliti ajukan. S : Dua sudut yang berdekatan kalau dijumlahkan besarnya 180°. P : Lalu bagaimanakah definisi sudut berpenyiku? S : Dua sudut yang berdekatan kalau dijumlahkan besarnya 90°. P : Peneliti memberi penegasan tentang pengertian sudut berpelurus dan berpenyiku. Bagian pembelajaran di atas termasuk dalam komponen utama dari pembelajaran dengan pendekatan kontekstual, yaitu konstruktivisme, bertanya, dan menemukan karena peneliti berusaha PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI untuk mengembangkan pemikiran siswa tentang sudut berpelurus dan berpenyiku melalui pertanyaan-pertanyaan yang membimbing siswa untuk menemukan dan merumuskan sendiri tentang apa yang dimaksud dengan sudut berpelurus dan berpenyiku. Karena sudah mengetahui definisi sudut berpelurus dan berpenyiku, maka peneliti meminta siswa untuk mengerjakan LKS 3 secara berkelompok supaya siswa lebih memahami cara menentukan besar sudut-sudut berpelurus dan berpenyiku. Peneliti membagi siswa menjadi 6 kelompok diskusi dengan cara meminta siswa menghitung 1 –4. Perhitungan dimulai dari siswa yang duduk di bangku paling belakang sebelah kiri. Karena ada seorang siswa yang tidak hadir maka siswa di kelas VIIC berjumlah 25 orang. Ada 1 kelompok yang anggotanya terdiri dari 5 orang dan 5 kelompok terdiri dari 4 orang. Setelah kelompok terbentuk, peneliti membagikan LKS 3 kepada masing-masing siswa. LKS 3 berisi permasalahan terkait menentukan besar sudut-sudut berpelurus dan berpenyiku. Peneliti meminta siswa untuk mendiskusikan permasalahan yang terdapat pada LKS 3 bersama teman sekelompok. Bagian pembelajaran di atas termasuk dalam komponen utama dari pembelajaran dengan pendekatan kontekstual, yaitu masyarakat belajar karena peneliti membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang heterogen dengan harapan setiap siswa dapat menjadi sumber belajar. Siswa yang sudah paham dapat memberikan penjelasan kepada teman satu kelompoknya yang masih belum paham dan siswa yang belum paham diharapkan tidak merasa segan untuk bertanya kepada teman satu kelompoknya yang sudah paham. Peneliti berkeliling untuk melihat partisipasi masing-masing siswa didalam kelompok. Ketika berkeliling, peneliti melihat beberapa siswa mengalami kebingungan untuk menyelesaikan soal-soal tersebut. Siswa sulit untuk memahami maksud dari soal tersebut padahal siswa sudah mengetahui definisi dari sudut berpelurus dan sudut berpenyiku. Oleh karena itu peneliti memberikan contoh soal tentang sudut berpelurus dan berpenyiku dan menyelesaikan soal tersebut bersama- sama dengan siswa. Setelah itu, peneliti berkeliling kembali untuk melihat apakah setelah peneliti memberikan contoh soal dan mengerjakannya bersama-sama dengan siswa, siswa sudah paham dan dapat mengerjakan soal pada LKS 3. Setelah waktu yang ditentukan untuk mengerjakan LKS 3 sudah selesai, peneliti meminta beberapa kelompok untuk maju mempresentasikan hasil kerja kelompoknya di depan kelas. Salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas. Peneliti memberikan kesempatan kepada kelompok yang tidak mempresentasikan hasil diskusinya untuk bertanya maupun menanggapi hasil diskusi kelompok yang mempresentasikan di depan kelas tetapi tidak ada siswa yang bertanya dan mereka mengatakan kalau jawaban kelompok tersebut sudah benar. Ketika ada kelompok yang mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas, peneliti berusaha untuk memberikan penilaian terhadap hasil yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI