Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

dipelajari dengan hal-hal dikehidupan nyata yang ada disekitar siswa, baik dalam lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat dengan tujuan supaya pembelajaran dapat lebih bermakna. 3. Sudut Sudut adalah dua buah sinar garis yang memiliki titik pangkal sama.

G. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi guru maupun calon guru dalam memilih pendekatan dan metode pembelajaran yang tepat supaya tercipta pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna. 2. Penelitian ini memberi pengalaman kepada penulis untuk meningkatkan wawasan tentang penerapan pendekatan kontekstual dalam proses pembelajaran.

H. Sistematika Penulisan

Skripsi ini terdiri dari 5 bab, masing-masing bab akan membahas hal-hal sebagai berikut: BAB I. Pendahuluan. Bab ini berisi hal-hal yang melatarbelakangi penelitian, identifikasi masalah, rumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan dari penelitian, penjelasan istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian, manfaat dari penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II. Landasan Teori. Bab ini berisi teori-teori yang melandasi penulisan skripsi ini, yaitu pengertian pendekatan kontekstual, karakteristik pendekatan kontekstual, strategi pendekatan kontekstual, kerangka berpikir, penelitian yang relevan, dan materi garis dan sudut. BAB III. Metode Penelitian. Bab ini berisi penjelasan tentang metode penelitian yang digunakan untuk memperoleh data-data dari permasalahan yang akan dibahas dalam skripsi ini, yaitu jenis penelitian, subyek dan objek penelitian, waktu dan tempat pelaksanaan penelitian, metode yang digunakan dalam proses pengumpulan data, instrumen-instrumen penelitian yang digunakan, teknik analisis data, uji keabsahan data, dan rencana penelitian. BAB IV. Analisis Data dan Pembahasan. Bab ini berisi tentang pelaksanaan penelitian, deskripsi pelaksanaan pembelajaran dan pembahasan, deskripsi pemahaman siswa berdasarkan tes hasil belajar dan pembahasan, serta deskripsi proses berpikir siswa berdasarkan pekerjaan siswa dan hasil wawancara. BAB V. Penutup. Bab ini berisi kesimpulan yang diperoleh penulis selama penelitian dan saran yang peneliti ajukan. 9

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pendekatan Kontekstual dalam Materi Garis dan Sudut

1. Pengertian Pendekatan Kontekstual

Trianto 2014: 140-141, mendefinisikan pembelajaran kontekstual contextual teaching and learning adalah konsep belajar yang membantu guru mengkaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari, dengan melibatkan tujuh komponen utama pembelajaran kontekstual, yakni: konstruktivisme constructivism, bertanya questioning, inkuri inquiry, masyarakat belajar learning community, pemodelan modeling, refleksi reflection, dan penilaian autentik authentic assessment. Siswa mengkonstruksi pengetahuan yang dimiliki ke dalam kehidupan mereka sehari-hari. Pembelajaran kontekstual merupakan prosedur pendidikan yang bertujuan membantu peserta didik memahami makna bahan pelajaran yang mereka pelajari dengan cara menghubungkannya dengan konteks kehidupan mereka sendiri dalam lingungan sosial dan budaya masyarakat Agus, 2011: 89-91. Sedangkan menurut Wina Sanjaya 2014: 109, pembelajaran kontekstual adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menekankan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka. Menurut Ridwan Abdullah 2013: 92, pada pendekatan kontekstual proses belajar terjadi ketika siswa memproses baik informasi maupun pengetahuan baru sedemikian rupa sehingga informasi tersebut dapat beradaptasi dengan kerangka acuan mereka. Dari pendapat para pakar tersebut, dapat disimpulkan bahwa pendekatan kontekstual adalah suatu proses belajar yang memungkinkan siswa untuk mencari hubungan apa yang dipelajari dengan situasi dunia nyata sehingga siswa dapat membuat hubungan antara pengetahuan yang telah dimilikinya dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual dapat mendorong siswa untuk lebih terlibat aktif dalam proses pembelajaran karena pembelajaran dilaksanakan secara alamiah, yaitu siswa mengalami sendiri apa yang dipelajari dan guru hanya sebagai fasilitator yang membantu siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.

2. Karakteristik dalam Pendekatan Kontekstual

Sugiyanto 2009: 22, memaparkan bahwa pendekatan kontekstual memiliki tujuh komponen utama yang melandasi pelaksanaan proses pembelajaran, yaitu: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI