Rencana Penelitian METODE PENELITIAN

S : Salah seorang siswa menggambarkan dua garis yang diminta dipapan tulis P : Apabila kedua garis tersebut diperpanjang tanpa batas, apakah yang terjadi? Apakah kedua garis tersebut memiliki titik potong? S : Ada siswa yang menjawab ada dan beberapa siswa yang menjawab tidak P : Untuk yang menjawab kedua garis tersebut apabila diperpanjang akan memiliki titik potong, berapakah jumlah titik potongnya? S : Ada banyak. P : Apa alasannya sehingga kalian dapat mengatakan bahwa kedua garis tersebut memiliki banyak titik potong ? S : Karena kedua garisnya saling menempel P : Kedua garis tersebut saling menempel atau disebut juga dengan saling berhimpit. Gambar jam yang menunjukkan pukul 12.00 tersebut adalah contoh dua buah garis yang berhimpit. Sekarang dapatkah kalian menjelaskan tentang definisi dari dua buah garis yang berhimpit? S : Dua garis yang punya banyak titik potong. P : Peneliti meminta siswa untuk memperhatikan gambar dua buah garis yang terletak pada bagian sisi depan dari sebuah rumah dan garis yang lain terletak pada sisi samping rumah. Dimisalkan sisi-sisi pada tembok rumah tersebut adalah sebuah bidang, apakah garis-garis yang berada pada tembok tersebut jika diperpanjang sampai tak berhingga memiliki titik potong? S : Ada siswa yang menjawab kalau kedua garis yang ada pada sisi tembok yang berbeda tersebut memiliki titik potong dan ada beberapa siswa yang mengatakan tidak memiliki titik potong P : Apakah garis-garis yang berada pada tembok tersebut jika diperpanjang sampai tak berhingga akan sejajar? S : Tidak. P : Apakah garis-garis yang berada pada tembok tersebut jika diperpanjang sampai tak berhingga akan berhimpit? S : Tidak. P : Apakah garis-garis yang berada pada tembok tersebut terletak pada satu bidang yang sama? S : Tidak. P : Alasannya mengapa tidak? S : Karena garis yang satu ada di bagian tembok depan dan garis yang lain di bagian tembok samping. P : Gambar dua buah garis yang berada pada tembok rumah tersebut adalah contoh dua buah garis yang bersilangan. Sekarang dapatkah kalian menjelaskan tentang definisi dari dua buah garis yang bersilangan? S : Dua garis yang terletak di dua bidang yang berbeda. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Bagian pembelajaran di atas termasuk dalam komponen utama dari pembelajaran dengan pendekatan kontekstual, yaitu bertanya, konstruktivisme, dan menemukan karena peneliti berusaha untuk mengembangkan pemikiran siswa tentang kedudukan dua garis yang saling sejajar, berpotongan, dan bersilangan melalui pertanyaan- pertanyaan yang membimbing siswa untuk menemukan dan merumuskan sendiri tentang definisi garis sejajar, berpotongan, dan bersilangan. Karena siswa sudah mengetahui pengertian dua buah garis yang sejajar, berpotongan, berhimpit, dan bersilangan maka peneliti meminta siswa untuk menyebutkan pasangan-pasangan garis yang sejajar, berpotongan, berhimpit, dan bersilangan berdasarkan gambar limas segi empat beraturan yang telah peneliti gambarkan dipapan tulis. Sebagian besar siswa sudah dapat menyebutkan pasangan- pasangan garis yang diminta dengan tepat. Supaya siswa dapat lebih memahami materi yang telah dipelajari, peneliti meminta siswa untuk mengerjakan LKS 1 secara berkelompok. Peneliti membagi siswa menjadi 6 kelompok diskusi dengan cara meminta siswa menghitung 1 –4. Perhitungan dimulai dari siswa yang duduk di bangku paling belakang sebelah kanan. Karena siswa yang ada di kelas VIIC berjumlah 26 orang, maka ada 2 kelompok yang anggotanya terdiri dari 5 orang dan 4 kelompok terdiri dari 4 orang. Setelah kelompok terbentuk, peneliti membagikan LKS 1 kepada masing-masing siswa. LKS 1 berisi permasalahan terkait menyebutkan kedudukan dua buah garis yang sejajar, berpotongan, berhimpit, bersilangan serta menyebutkan ciri-ciri dua buah garis yang sejajar, berpotongan, berhimpit, dan bersilangan. Peneliti meminta siswa untuk mendiskusikan permasalahan yang terdapat pada LKS 1 bersama teman sekelompok. Bagian pembelajaran di atas termasuk dalam komponen utama dari pembelajaran dengan pendekatan kontekstual, yaitu masyarakat belajar karena peneliti membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang heterogen dengan harapan setiap siswa dapat menjadi sumber belajar. Siswa yang sudah paham dapat memberikan penjelasan kepada teman satu kelompoknya yang masih belum paham dan siswa yang belum paham diharapkan tidak merasa segan untuk bertanya kepada teman satu kelompoknya yang sudah paham. Peneliti berkeliling untuk melihat partisipasi masing-masing siswa didalam kelompok. Ketika berkeliling, peneliti melihat masih banyak siswa yang belum dapat menggambarkan balok dan memberi nama balok tersebut. Oleh karena itu peneliti miminta salah seorang siswa untuk menggambarkan balok ABCD.EFGH di papan tulis tetapi siswa tersebut masih mengalami kesulitan, maka itu peneliti meminta siswa tersebut untuk meminta bantuan pada salah satu temannya. Setelah waktu yang ditentukan untuk mengerjakan LKS 1 sudah habis, peneliti meminta beberapa kelompok untuk maju mempresentasikan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI