level rendah komposisi PEG 4000 namun menurunkan respon daya sebar pada level tinggi komposisi PEG 4000.
Adanya titik perpotongan antara kedua garis garis hitam dan garis merah menunjukkan adanya interaksi yang terjadi pada respon daya sebar. Interaksi dari
kedua grafik tersebut bersifat antagonis. Interaksi antara PEG 4000 dan propilen glikol merupakan interaksi yang signifikan. Hal ini dapat dilihat dari p-value interaksi
PEG 4000 dengan propilen glikol yang terdapat pada tabel XIV, p-value yang didapatkan lebih kecil dari taraf kepercayaan 0,05.
5. Uji sifat alir
Pengujian sifat alir bertujuan untuk mengetahui sifat alir dari sediaan krim. Pengujian dilakukan menggunakan Rheosys Merlin VR. Menurut Barnes 2002,
sediaan cair seperti krim, losion, dan emulsi mengikuti sifat alir non-Newtonian tipe pseudoplastis, di mana sifat alirnya tidak dipengaruhi oleh waktu. Seiring dengan
menurunnya viskositas, shear rate atau shear stress akan meningkat. Kurva sifat alir sediaan dapat dilihat pada gambar 23.
Gambar 23. Kurva sifat alir krim ekstrak kulit manggis
Hasil pengujian sifat alir untuk semua formula ditampilkan pada tabel XV. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel XV. Hasil pengujian sifat alir krim ekstrak kulit manggis
Formula Sifat alir
1 Pseudoplastis
a Pseudoplastis
b Pseudoplastis
ab Pseudoplastis
Dari tabel XV diketahui bahwa semua formula memiliki hasil yang sama. Hal ini menandakan bahwa PEG 4000 dan propilen glikol tidak memberikan pengaruh
terhadap sifat alir sediaan yang dihasilkan.
6. Optimasi formula
Optimasi formula bertujuan untuk mencari komposisi optimum dari faktor yang diteliti, yaitu PEG 4000 sebagai basis dan propilen glikol sebagai humektan
untuk menghasilkan sediaan krim dengan sifat fisik dan stabilitas fisik yang diinginkan. Optimasi formula dilakukan dengan menggunakan metode desain
faktorial dua level, yaitu level tinggi dan level rendah serta dua faktor, PEG 4000 dan propilen glikol. Daerah optimum didapatkan dengan menggabungkan contour plot
respon viskositas dan contour plot daya sebar dalam contour plot superimposed. Daerah yang berwarna kuning menunjukkan daerah optimum di mana formula
memenuhi kriteria yang diinginkan, yaitu viskositas dengan rentang 250-380 dPa.s dan daya sebar dengan rentang 12,57-19,63 cm
2
. X
1
merupakan jumlah PEG 4000 sedangkan X
2
merupakan jumlah propilen glikol. Dari daerah ini kemudian diambil satu titik untuk dilakukan validasi dan
dilakukan replikasi sebanyak tiga kali. Validasi ini bertujuan untuk memastikan bahwa titik tersebut menghasilkan sediaan krim dengan kriteria yang diinginkan.
Gambar 24. Contour plot superimposed krim ekstrak kulit manggis
Pada gambar 24 dapat dilihat bahwa komposisi untuk PEG 4000 sebesar 4,746 g dan komposisi untuk propilen glikol sebesar 2,381 g yang diharapkan dapat
menghasilkan sediaan krim dengan nilai viskositas sebesar 372,506 dPa.s dan nilai daya sebar sebesar 15,2697 cm
2
. Data yang didapatkan kemudian dibandingkan dengan data hasil pengujian. Hasil validasi ditampilkan pada tabel XVI.
Tabel XVI. Hasil validasi krim ekstrak kulit manggis
Viskositas dPa.s Daya Sebar cm
2
Teoritis Hasil
p-value Teoritis
Hasil p-value
368,259 351,667
0,5893 15,989
13,421 0,016
Dari tabel XVI diketahui bahwa p-value untuk respon viskositas 0,05, yang menandakan bahwa hasil validasi berbeda tidak bermakna sehingga model persamaan
yang didapatkan untuk respon viskositas adalah valid. Sedangkan untuk respon daya sebar diketahui bahwa p-value yang didapatkan 0,05 yang menandakan bahwa hasil
validasi berbeda bermakna sehingga model persamaan tidak valid. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa area optimum yang diperoleh tidak dapat digunakan karena
salah satu respon tidak memberikan hasil yang valid. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
E. Hasil Pengujian Stabilitas Fisik Krim Ekstrak Kulit Manggis