Organoleptis Uji pH Uji viskositas

1. Organoleptis

Pengujian organoleptis terhadap sediaan krim ekstrak kulit manggis meliputi bentuk, warna, bau, dan homogenitas. Tujuan pengujian organoleptis ini adalah untuk mengamati sediaan krim yang dihasilkan secara visual sehingga dapat diterima dengan baik oleh konsumen. Tabel IX. Hasil pengujian organoleptis krim ekstrak kulit manggis Formula Bentuk Warna Bau Homogenitas 1 semisolid putih khas ekstrak homogen a semisolid putih khas ekstrak homogen b semisolid putih khas ekstrak homogen ab semisolid putih khas ekstrak homogen Berdasarkan hasil yang dipaparkan pada tabel IX diketahui bahwa semua formula memiliki hasil yang sama sehingga dapat dikatakan bahwa PEG 4000 dan propilen glikol tidak memberikan pengaruh terhadap organoleptis sediaan yang dihasilkan.

2. Uji pH

Uji pH bertujuan untuk mengetahui apakah pH dari sediaan krim yang dihasilkan memenuhi kriteria yang diinginkan. Menurut Tranggono dan Latifah 2007, sediaan topikal sebaiknya memiliki pH yang berada dalam rentang pH balance kulit yaitu 4,5-6,5. Tabel X. Hasil pengujian pH krim ekstrak kulit manggis Formula pH 1 6 a 6 b 6 ab 6 Dari tabel X diketahui bahwa semua formula memiliki pH yang sama yaitu 6. Hal ini menandakan bahwa PEG 4000 dan propilen glikol tidak memberikan pengaruh terhadap pH sediaan. Nilai pH tidak boleh terlalu asam karena akan menyebabkan iritasi pada kulit dan tidak boleh terlalu basa karena akan membuat kulit menjadi kering. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Hampton Research 2012, PEG 4000 memiliki pH 4,67-9,89, sedangkan propilen glikol memiliki pH 3- 6 Allen, 2002.

3. Uji viskositas

Pengujian viskositas bertujuan untuk mengetahui kemudahan suatu sediaan diaplikasikan pada kulit. Viskositas sediaan tidak boleh terlalu tinggi dan tidak boleh terlalu rendah. Jika terlalu tinggi, sediaan akan sulit dikeluarkan dari wadah dan jika viskositas terlalu rendah, sediaan tidak dapat bertahan lama pada kulit. Tabel XI. Hasil pengujian viskositas krim ekstrak kulit manggis Formula Viskositas dPa.s 1 328,57 34,76 a 401,43 b 379,52 ab 433,81 Dari data pada tabel XI diketahui bahwa F1 memiliki viskositas terendah sementara Fab memiliki viskositas tertinggi. Rentang viskositas yang dikehendaki adalah 250-380 dPa.s. F1 dan Fb masuk dalam rentang viskositas yang diinginkan, sedangkan Fa dan Fab tidak masuk dalam rentang viskositas yang diinginkan. Pengujian viskositas pada tiap formula memberikan hasil yang berbeda, hal ini dikarenakan komposisi PEG 4000 dan propilen glikol yang berbeda pada tiap formula. Data viskositas ini kemudian dianalisis dan didapatkan persamaan desain faktorial untuk respon viskositas sebagai berikut: Y = -235,833 + 123,333 X 1 + 88,750 X 2 - 16,667 X 1 X 2 ....……4 Dari persamaan ini diketahui Y sebagai respon viskositas, X 1 sebagai PEG 4000, X 2 sebagai propilen glikol, dan X 1 X 2 sebagai interaksi antara PEG 4000 dan propilen glikol. p-value yang didapatkan adalah p 0,0001 yang menandakan bahwa persamaan signifikan p 0,05 dan dapat digunakan untuk menentukan pengaruh masing-masing faktor terhadap respon viskositas. Dari persamaan desain faktorial yang didapat kemudian dibuat contour plot gambar 17. Gambar 17. Contour plot respon viskositas Dari gambar 17 diketahui bahwa penggunaan PEG 4000 dan propilen glikol pada level tinggi akan meningkatkan respon viskositas sedangkan penggunaan PEG 4000 dan propilen glikol pada level rendah akan menurunkan respon viskositas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Daerah yang berwarna biru menunjukkan daerah dengan viskositas yang paling rendah sedangkan daerah yang berwarna merah menunjukkan daerah dengan viskositas yang paling tinggi. Efek merupakan perubahan respon karena adanya variasi level faktor. Nilai efek, PEG 4000, propilen glikol, dan interaksinya terhadap respon viskositas dapat dilihat pada tabel XII. Tabel XII. Efek PEG 4000, propilen glikol, dan interaksinya terhadap respon viskositas Faktor Efek p-value Kontribusi PEG 4000 56,67 0,0001 42,93 Propilen glikol 55,00 0,0001 40,44 Interaksi -33,33 0,0001 14,85 PEG 4000 dan propilen glikol memiliki efek dengan nilai positif yang menandakan bahwa keduanya memiliki efek meningkatkan viskositas. Interaksi keduanya memiliki efek dengan nilai negatif yang menandakan bahwa interaksi keduanya dapat menurunkan viskositas. Ketiga faktor ini memiliki p-value 0,05 yang menandakan bahwa ketiganya memiliki efek yang signifikan terhadap respon viskositas. PEG 4000 memberikan kontribusi sebesar 42,93, sehingga dapat dikatakan bahwa PEG 4000 merupakan faktor yang dominan dalam menentukan respon viskositas. Komposisi PEG 4000 sebagai basis memiliki pengaruh terhadap viskositas. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Salviana 2014 yang menyatakan bahwa PEG 4000 merupakan faktor yang dominan dalam menentukan viskositas karena bentuk PEG 4000 yang solid sehingga komposisinya sangat berpengaruh pada viskositas. Grafik hubungan faktor PEG 4000 terhadap respon viskositas ditunjukkan pada gambar 18. Gambar 18. Hubungan PEG 4000 terhadap respon viskositas Garis merah pada grafik menunjukkan level tinggi suatu faktor sedangkan garis hitam menunjukkan level rendah suatu faktor. Dari grafik diketahui bahwa peningkatan komposisi PEG 4000 akan meningkatkan respon viskositas baik pada komposisi propilen glikol level rendah maupun level tinggi. Hal ini berkaitan dengan peran PEG 4000 sebagai faktor yang dominan dalam menentukan viskositas, semakin banyak komposisi PEG 4000 yang digunakan maka viskositas yang dihasilkan juga semakin tinggi. Gambar 19 menunjukkan hubungan faktor propilen glikol terhadap respon viskositas. Gambar 19. Hubungan propilen glikol terhadap respon viskositas Dari grafik tersebut diketahui bahwa peningkatan komposisi propilen glikol akan meningkatkan respon viskositas baik pada komposisi PEG 4000 level rendah maupun level tinggi. Interaksi dari kedua grafik tersebut bersifat sinergis. Adanya interaksi dari kedua faktor ditunjukkan oleh garis yang tidak sejajar. Kedua grafik tersebut menunjukkan level rendah dan level tinggi faktor yang tidak sejajar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat interaksi antara PEG 4000 dan propilen glikol. Interaksi antara PEG 4000 dan propilen glikol merupakan interaksi yang signifikan. Hal ini dapat dilihat dari p-value interaksi PEG 4000 dengan propilen glikol yang terdapat pada tabel XII, p-value yang didapatkan lebih kecil dari taraf kepercayaan 0,05.

4. Uji daya sebar

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kulit Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Perubahan Kadar Enzim AST, ALT serta Perubahan Makroskopik dan Histopatologi Hati Mencit Jantan (Mus musculus L) strain DDW setelah diberi Monosodium Glutamate (MSG) diban

1 68 118

Pengaruh Penambahan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia X Mangostana L.) Terhadap Nilai Spf Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenson Dan Oktil Metoksisinamat

4 100 106

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Gambaran Histopatologis Lambung Tikus (Rattus norvegicus L.) Jantan yang Dipapari Kebisingan

2 103 56

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Hitung Leukosit dan diferensiasi Leukosit Tikus (Rattus noevegicus L.) Jantan Setelah Dipapari Kebisingan

0 58 58

Efek Ekstrak Kulit Manggis(Garcinia mangostana L.) Sebagai Anti-Aging Dalam Sediaan Krim

5 65 162

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana.L) Terhadap Perubahan Makroskopis, Mikroskopis dan Tampilan Immunohistokimia Antioksidan Copper Zinc Superoxide Dismutase (Cu Zn SOD) Pada Ginjal Mencit Jantan (Mus Musculus.L) Stra

3 48 107

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Fungsi Hati, Jumlah Eritrosit dan Kadar Hemoglobin Tikus (Rattus norvegicus) yang Dipapari dengan Karbon Tetraklorida (CCl4)

3 53 59

Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Anti-Aging Ekstrak Etanol 50% Kulit Buah Manggis (Garcinia magostana L.) dengan Metode DPPH (1,1-Diphenil-2-Picril Hidrazil).

7 47 93

OPTIMASI FORMULA SALEP ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana Linn.) BASIS PEG 400 DAN PEG 4000 DENGAN Optimasi Formula Salep Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana Linn.) Basis Peg 400 Dan Peg 4000

4 13 17

Optimasi parafin cair sebagai emolien dan gliserol sebagai humektan dalam sediaan krim ekstrak kulit buah manggis (garcinia mangostana L.) serta uji aktivitas antioksidan.

12 41 116