1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan tidak pernah lepas dari kehidupan manusia. Pendidikan merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam kehidupan antar manusia.
Pendidikan mempunyai peran dan fungsi dalam kehidupan manusia yaitu bermanfaat bagi kepentingan hidupnya dan kepentingan masyarakat. Fungsi dan
peran tersebut terlihat dalam upaya pelatihan dan pembentukkan manusia muda agar menjadi manusia yang berbudaya dan mampu mengambil bagian dalam
kehidupan sosial budaya di tengah masyarakat. Proses pendidikan tersebut tidak lepas dari suatu kegiatan belajar
mengajar. Suatu proses belajar mengajar merupakan serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi
edukatif untuk mencapai tujuan tertentu Usman 2001:4. Jadi kegiatan belajar mengajar ini merupakan suatu unsur yang penting dalam upaya mengembangkan
pendidikan. Proses kegiatan belajar mengajar sebagian hasil belajar ditentukan oleh
peranan guru. Guru mempunyai peranan yang amat penting dalam keberhasilan proses belajar mengajar. Guru yang kompeten akan berusaha untuk menciptakan
lingkungan belajar yang efektif dan mampu mengelola proses belajar mengajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Seringkali guru kurang mampu menerapkan suatu metode yang pas dan cocok dalam kegiatan pembelajaran. Guru juga sering kurang kreatif untuk
membangkitkan motivasi para siswanya dalam pembelajaran di kelas. Kebanyakan para guru masih menerapkan metode yang kurang menarik
dalam pembelajaran di kelas seperti misalnya ceramah. Dengan kata lain masih banyak guru yang cenderung menggunakan metode yang konvensional atau
belum melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran. Proses belajar cenderung satu arah di mana guru mendominasi proses pembelajaran dan siswa
mendengarkan apa yang disampaikan guru. Akibatnya banyak siswa cenderung tidak tertarik dan bosan saat mengikuti pembelajaran. Siswa menjadi pasif karena
tidak diberi berkesempatan berpartisipasi. Situasi semacam ini juga saya amati terjadi dalam kegiatan belajar
mengajar mata pelajaran akuntansi di XII sosial 3 SMA Kolese De Britto. Di mana kelas tersebut sebagian siswanya belum memahami dengan baik materi
siklus akuntansi perusaan jasa. Metode ceramah yang sering dilakukan Guru Akuntansi Bapak Y. Iwan Prasetyo S.Pd belum mampu membawa pemahaman
materi siklus akuntansi perusahaan jasa dengan baik. Siswa terlihat tampak bosan, dan kurang tertarik dalam mengikuti pembelajaran di kelas. Hal ini tentu
berdampak terhadap hasil pembelajaran tidak optimal dan proses belajar mengajar tidak kondusif lagi.
Guru harus mempunyai keberanian untuk mencoba sesuatu hal yang baru. Guru idealnya tidak canggung menggunakan metode yang dirasa lebih menarik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dan yang lebih mampu meningkatkan pemahaman siswa. Ada berbagai macam pilihan metode atapun model pembelajaran. Salah satunya adalah adalah metode
role playing. Role playing adalah metode pembelajaran yang memberikan keleluasaan siswa memainkan secara langsung apa yang menjadi permasalahan
dalam pembelajaran yang sedang berlangsung. Siswa akan memainkan perannya sendiri-sendiri dan mereka diharapkan mampu untuk menemukan pengetahuan
berdasarkan kemampuan mereka. Selain itu siswa diharapkan lebih mampu mengalami proses belajar yang nyata atas berbagai peran yang dilakukannya. Role
playing akan mendorong siswa untuk mengapresiasikan perasaannya dan juga melibatkan sikap, nilai, dan keyakinan. Dalam pembelajaran akuntansi, metode
role playing dimaksudkan untuk membantu siswa mengalami praktik langsung setelah mendapatkan berbagai teori sebelumnya.
Siklus Akuntansi perusahaan jasa terdiri dari 3 tahapan yaitu kegiatan pencatatan, pegikhtisarkan, dan tahap pelaporan. Di mana pada setiap bagian itu
siswa harus memiliki kompetensi yang harus dikuasai sehingga dapat memenuhi standar kompetensi. Praktik akuntansi dalam dunia usaha mewujudkan bahwa
pencatatan sebuah transaksi berdasarkan bukti transaksi bukan informasi transaksi yang umumnya terjadi selama ini. Maka dari itu, perlulah sebuah
kegiatan pembelajaran yang mengarahkan dan mengajak siswa untuk mengalami praktik secara nyata layaknya dalam dunia usaha. Dalam metode role playing ini
diharapkan dapat membawa siswa mengalami praktik secara langsung sebagaimana praktik di dalam dunia usaha sesungguhnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Melalui penggunaan metode role playing siswa diajak untuk mengenali bukti transaksi, bagaimana pembuatan bukti transaksi, dan bagaimana melakukan
pencatatan transaksi ke dalam jurnal. Praktik nyata di dunia usaha ini dapat siswa perankan di kelas. Guru dapat membuat rangkaian pembelajaran yang mengajak
siswa untuk memerankan secara langsung peran-peran yang terkait dengan praktik nyata misalnya sebagai akuntan, atau bagian keuangan perusahaan. Setiap
peran yang diperankan oleh siswa memiliki tugas atau wewenang masing-masing misalnya, sebagai akuntan siswa bertugas untuk mencatat bukti transaksi ke
dalam jurnal sampai dengan pembuatan laporan keuangan, sebagai bagian keuangan siswa bertugas untuk mengatur keluar masuk uang perusahaan dan
membuat bukti transaksi. Ketika memainkan peran tersebut, siswa langsung berhubungan dengan hal-hal yang terkait dengan praktik nyata. Siswa dihadapkan
langsung dengan bukti transaksi, membuat bukti transaksi, mencatat bukti transkasi ke dalam jurnal, membuat buku besar dan laporan keuangan. Dengan
mengetahui hal-hal tersebut diharapkan siswa lebih memahami siklus akuntansi perusahaan jasa, dan memiliki gambaran konkrit tentang praktik akuntansi di
dunia usaha secara nyata. Diharapkan dengan peran yang dialami masing-masing siswa pada masing-masing bagian, siswa dapat terbantu untuk semakin
memahami materi siklus akuntansi perusahaan jasa. Berdasarkan fenomena yang terjadi di dalam dunia pendidikan dan di
kelas tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan suatu penelitian tindakan
kelas dengan judul Penerapan Metode Role Playing dalam Upaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Meningkatkan Pemahaman Siswa terhadap Materi Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa .”
Studi Kasus Siswa Kelas XII Sosial 3 SMA Kolese De Britto Yogyakarta.
B. Batasan Masalah