Tingkat pemahaman siswa dapat dilihat dari prestasi belajar yang diperoleh selama proses belajar mengajar. Prestasi belajar siswa dinilai
melalui evaluasi pembelajaran. Evaluasi atau penilaian adalah pengambilan keputusan berdasarkan hasil pengukuran dan kriteria tertentu Purwanto
2009:3. Dari evaluasi pembelajaran, diperoleh data-data mengenai pencapaian skor yang diperoleh siswa. Skor siswa tersebut akan diolah guru
menjadi nilai. Nilai dari hasil belajar ini menunjukan sejauh mana peserta didik memahami suatu materi pelajaran yang selama ini dipelajari. Siswa yang
memiliki nilai di atas standar kelulusan atau kriteria tertentu dapat dinyatakan bahwa siswa tersebut telah memahami suatu materi ajar. Jika ada siswa yang
mendapatkan nilai dibawah standar kelulusan maka siswa tersebut dikatakan belum paham.
Menurut Arikunto 2007:241-243, ada beberapa skala penilaian yang dapat mengukur pemahaman atau keberhasilan siswa dalam mempelajari
materi mata pelajaran, yaitu: 1.
Skala bebas adalah skala penilaian yang tidak tetap. Ada kalanya skor tertinggi 20, lain kali 25, lain kali 50. ini semua tergantung dari banyak
dan bentuk soal
2. Skala 0-10 adalah skala penilaian untuk angka 0 adalah angka terendah
dan angka 10 adalah angka tertinggi. 3.
Skala 0 – 100 adalah skala penilaian yang lebih halus dibanding skala 0 -10, karena skala ini menilai dalam bilangan bulat.
4. Skala huruf adalah skala penilaian yang menggunakan huruf A, B, C, D
dan E.
D. Mata Pelajaran Akuntansi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Akuntansi dapat diartikan Suwardjono,2002:7 sebagai seperangkat pengetahuan yang mempelajari perekayasaan penyediaan jasa berupa
informasi keuangan kuantitatif suatu unit organisasi dan cara penyampaian pelaporan informasi tersebut kepada pihak yang berkepentingan untuk
dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan ekonomik. Sejalan dengan pendapat Suwardjono 2002:7, American Accounting
Association 1996:1 dalam Anis Chariri 2003:31 berpendapat bahwa Akuntansi adalah proses mengidentifikasi, mengukur, dan mengkomunikasikan
informasi untuk membantu pemakai dalam membuat keputusan dan pertimbangan yang benar. Jadi dapat dibuat suatu kesimpulan bahwa akuntansi
adalah suatu penggolongan, pencatatan, pengikhtisaran dan pelaporan kejadian atau transaksi yang bersifat keuangan yang digunakan dalam pengambilan
keputusan.
E. Kerangka berpikir
Pada umumnya pembelajaran akuntansi di sekolah menengah identik dengan kegiatan ceramah dan hanya membahas seputar teori saja. Hal ini
sangat disayangkan mengingat akuntansi akan jauh lebih baik apabila kegiatan praktik secara langsung juga diperhatikan. Guru-guru selama ini hanya
terpatok kepada materi ajarmodul dan belum berani melakukan berbagai pengembangan materi ajar seperti mencoba menerapkan kegiatan praktik
kepada siswa-siswa. Para siswa cenderung untuk menghafal materi pelajaran tanpa memahami konsep. Peserta didik akhirnya mengalami kesulitan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mengerjakan soal ulangan jika soal berbeda dengan yang diajarkan. Hal ini menjadi pertanda bahwa siswa juga kurang memahami akuntansi dengan baik.
Berdasarkan tingkat pemahaman pada siswa terhadap pembelajaran akuntansi perusahaan jasa yang kurang optimal, maka
diterapkan metode Role playing dalam pembelajaran . Harapannya adalah dapat memperbaiki tingkat pemahaman siswa terhadap materi ini.
Menurut Hisyam 2008:98, role playing merupakan suatu aktivitas pembelajaran terencana yang dirancang untuk mencapai tujuan-tujuan
pendidikan yang spesifik. Sementara menurut Djajadisastra 1982:34, metode bermain peran atau berperan adalah suatu metode mengajar di
mana guru memberikan kesempatan kepada murid untuk melakukan kegiatan memainkan peranan tertentu seperti yang yang terdapat dalam
kehidupan masyarakat sosial. Pada pembelajaran siklus akuntansi perusahaan jasa materi yang
diajarkan terkait dengan satu siklus akuntansi mulai dari bukti transaksi, pencatatan ke dalam jurnal, posting ke buku besar, pembuatan neraca saldo,
dan pembuatan laporan keuangan. Siklus akuntansi perusahaan jasa diawali oleh bukti transaksi yang diperoleh karena adanya suatu transaksi
keuangan. Bukti transaksi dicatat dalam jurnal, diposting ke buku besar dan disusun laporan keuangan.
Kegiatan siklus akuntansi tersebut melibatkan beberapa pihak yang terpisah tetapi saling berkaitan. Pihak-pihak yang terkait dalam siklus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
akuntansi perusahaan jasa tersebut dapat diperankan siswa. Peran-peran siswa yang dimaksud adalah sebagai akuntan, bagian keuangan, bagian
kurir atau penjualan transaksi, dan pihak di luar perusahaan. Siswa yang berperan sebagai pelaksana transaksi bertugas untuk melakukan transaksi
yang terjadi di dalam perusahaan dan berhubungan secara langsung dengan pihak di luar perusahaan. Siswa yang berperan sebagai bagian keuangan
bertugas untuk mengurus keluar dan masuknya uang perusahaan, dan membuat bukti transaksi yang diperlukan. Siswa yang berperan sebagai
akuntan bertugas untuk mencatat transaksi ke dalam jurnal sampai dengan pembuatan laporan keuangan. Siswa yang berperan sebagai pihak yang ada
di luar perusahaan pertugas untuk menyediakan bukti transaksi atas transaksi yang dilakukan perusahaan. Peran akan dilakukan oleh siswa pada
saat pembelajaran dengan menggunakan role playing diterapkan. Ketika memainkan peran, siswa harus benar-benar memahami tugas dari tiap peran
sehingga role playing dapat berjalan sesuai dengan praktik akuntansi yang nyata.
Pada saat peserta didik dilibatkan dalam berbagi peran, maka peserta didik lebih mudah untuk memahami materi yang sedang dipelajari.
Kemampuan peserta didik untuk mengingat suatu materi yang mereka pelajari melalui praktik secara langsung akan lebih lama dan menetap
dibandingkan dengan mendengarkan ceramah atau membaca materi secara mandiri. Pembelajaran dengan menggunakan metode role playing
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
diharapkan mampu membantu peserta didik untuk lebih memahami materi siklus akuntansi perusahaan jasa.
Dengan demikian dapat diperoleh rumusan hipotesis penelitian yaitu:
H
a
= Terdapat perbedaan pemahaman siswa sebelum dan setelah diterapkan model pembelajaran role playing
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas PTK. PTK merupakan suatu pencermatan terhadap suatu kegiatan pembelajaran
berupa tindakan yang sengaja diadakan dan terjadi di dalam suatu kelas. Penelitian tindakan kelas dilakukan secara kolaboratif antara guru sebagai
pelaku tindakan dan peneliti sebagai mitra kerja. Dengan PTK ini diharapkan masalah-masalah yang ada di dalam kelas dapat diatasi dan
terjadi perbaikan kualitas pembelajaran.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah SMA Kolese De Britto Jl. Laksda Adisucipto No. 161.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Agustus 2010.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII Sosial 3 SMA Kolese De Britto.
2. Objek Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI