8 Adanya proses validasi terhadap konsep, hukum, dan prinsip
yang dikonstruksi siswa dalam struktur kognitifnya. d.
Karakteristik Pendekatan Saintifik Kriteria utama:
1. Pembelajaran berbasis fakta atau fenomena yang dapat
dijelaskan secara logika atau nalar. 2.
Penjelasan guru, respon siswa dan interaksi edukatif antara guru dengan siswa terbebas dari prasangka atau pemikiran subyektif.
3. Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir kritis, analitis dan
tepat dalam mengidentifikasi, memecahkan masalah dan mengaplikasikan materi pembelajaran.
4. Pembelajaran IPA di SD
a. Pengertian dan Hakekat Ilmu Pengetahuan Alam
Sumanto 2007, sains merupakan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis untuk menguasai pengetahuan, fakta-fakta,
konsep-konsep, prinsip-prinsip, proses penemuan, dan memiliki sikap ilmiah. Secara harafiah, IPA dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan
tentang alam dan segala sesuatu yang ada di dalamnya. Berdasarkan Webster Collegiate Dictionary dalam Putra,
2013, definisi sains adalah pengetahuan yang diperoleh melalui pembelajaran dan pembuktian, atau pengetahuan yang melingkupi suatu
kebenaran umum dari hukum-hukum alam yang terjadi, yang didapatkan dan dibuktikan melalui metode ilmiah. Dari literatur yang
berbeda, sains adalah suatu cara untuk mempelajari aspek-aspek tertentu daria alam secara terorganisir, sistematik, dan melalui metode
metode saintifik yang terbakukan. Dalam bukunya, Trianto 2010 menuliskan bahwa IPA adalah
suatu kumpulan pengetahuan tersusun secara sistematik dan dalam penggunaannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam, lahir dan
berkembang melalui metode ilmiah seperti observasi dan eksperimen serta menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu, terbuka, jujur dan
sebagainya. IPA adalah suatu pengetahuan tentang alam yang dapat
diperoleh melalui proses ilmiah dan didasari oleh sikap ilmiah. Menurut Wisudawati 2014, terdapat empat unsur utama IPA, yaitu :
1 Sikap : IPA memunculkan rasa ingin tahu tentang benda,
fenomena, alam, makhluk hidup, serta hubungan sebab akibat. 2
Proses : proses pemecahan masalah pada IPA memungkinkan adanya prosedur yang runtut dan sistematis melalui metode ilmiah.
Metode ilmiah meliputi penyusunan hipotesis, perancangan eksperimen atau percobaan, evaluasi, pengukuran, dan penarikan
kesimpulan. 3
Produk : IPA menghasilkan produk berupa fakta, prinsip, teori, dan hukum.
4 Aplikasi : penerapan metode ilmiah dan konsep IPA dalam
kehidupan sehari-hari.
b. Tujuan Pembelajaran IPA di SD
Srini 2001 menyatakan bahwa tujuan utama dari pembelajaran IPA di SD adalah agar siswa memahami konsep-konsep IPA dan
keterkaitannya dengan kehidupan sehari-hari, memiliki keterampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan, gagasan tentang alam
sekitarnya, mampu menggunakan teknologi sederhana yang berguna untuk memecahkan suatu masalah yang ditemukan dalam kehidupan
sehari-hari, dan agar siswa mengenal serta dapat memupuk rasa cinta terhadap alam sekitar mereka sehingga dapat menyadari kebesaran dan
keagungan Tuhan Yang Maha Esa. c.
Keterampilan Melakukan Eksperimen dalam Pembelajaran IPA. Keterampilan melakukan eksperimen dalam pembelajaran IPA
yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu keterampilan siswa dalam melakukan eksperimen yang meliputi kemampuan siswa untuk
menggunakan akal, pikiran, ide, dan kreativitas dalam melakukan eksperimen sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna dan
membuahkan hasil yang lebih baik. Dalam pembelajaran siswa dilibatkan aktif untuk menemukan hal-hal baru melalui eksperimen
yang mereka lakukan, selain itu siswa dapat menguji kebenaran tentang hal-hal yang sedang mereka pelajari. Dengan eksperimen diharapkan
siswa lebih mudah memahami tentang hal yang sedang mereka pelajari.
5. Gerak dan Gaya