1. Perhitungan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa
a. Keaktifan Siswa
Data keaktifan siswa diperoleh dari hasil pengamatan yang dilakukan peneliti selama proses pembelajaran berlangsung. Data
tersebut berupa turus yang diisikan pada lembar observasi disetiap indikator
keaktifan. Setiap
indikator keaktifan
dihitung persentasenya. Cara mengetahui tingkat keaktifan siswa saat
pembelajaran berlangsung adalah sebagai berikut:
Keaktifan pada Indikator 1 = Keaktifan pada Indikator 2 =
Keaktifan pada Indikator 3 = Keaktifan pada Indikator 4 =
Keaktifan pada Indikator 5 = Keaktifan pada Indikator 6 =
Keaktifan pada Indikator 7 = Peningkatan keaktifan siswa dapat diketahui dengan melihat persentase
keaktifan pada kondisi awal dengan persentase keaktifan setelah dilakukan tindakan. Apabila perolehan persentase keaktifan setelah dilakukan tindakan lebih
besar, maka keaktifan siswa juga meningkat.
b. Prestasi Belajar Siswa
Peneliti menggunakan tes dengan bentuk soal pilihan ganda untuk
mengukur prestasi
belajar siswa.
Langkah-langkah penyekorannya adalah sebagai berikut:
1 Penskoran:
Jawaban benar = 1
Jawaban salah = 0
2 Menghitung nilai setiap siswa
3 Menghitung nilai rata-rata
4 Menghitung siswa yang mencapai KKM
5 Membandingkan tingkat prestasi belajar siswa pada kondisi
awal dengan kondisi setelah dilakukan tindakan pada tiap siklus. Apabila hasilnya meningkat, maka prestasi belajar siswa juga
dikatakan meningkat.
70
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Penelitian
Gambaran umum
penelitian tindakan
kelas menjelaskan
diantaranya kondisi awal penelitian, proses penelitian siklus I dan siklus II. Pada setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan,
observasi, dan refleksi. a.
Kondisi Awal Sebelum melakukan
penelitian, peneliti melakukan
pengamatan dan melihat daftar nilai siswa. Selain itu peneliti juga melakukan wawancara dengan guru kelas. Hal ini dilakukan untuk
melihat kondisi awal yang dimiliki oleh siswa kelas IV SD Kanisius Gayam I tahun pelajaran 20132014. Pengamatan
dilakukan untuk melihat suasana belajar mengajar di kelas dan melihat partisipasi siswa ketika proses belajar mengajar
berlangsung. Dari
hasil pengamatan
tersebut ditemukan
permasalahan yaitu rendahnya keaktifan siswa dalam proses pembelajaran mata pelajaran IPA yang mengakhibatkan rendahnya
prestasi belajar siswa kelas IV SD Kanisius Gayam I. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti didapatkan data kondisi
awal keaktifan belajar siswa sebesar 35,55 atau dalam jumlah siswa sebanyak 14 orang, dan dapat dikatakan kekatifan siswa