Tokoh Masyarakat TINJAUAN PUSTAKA

lebih kreatif dan mampu untuk memanfaatkan peluang, dengan demikian masyarakat berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan Desa Siaga. Keberhasilan pembangunan dalam masyarakat tidak selalu ditentukan oleh tersedianya sumberdana keuangan dan manajemen keuangan, tetapi lebih banyak dipengaruhi oleh peran serta dan respons masyarakat terhadap pembangunan atau dapat disebut sebagai partisipasi masyarakat. Untuk mencapai keberhasilan partisipasi masyarakat dalam pembangunan diperlukan kepemimpinan lokal yang cakap, berwibawa dan diterima oleh masyarakat capable and acceptable local leadership yang mampu mensinergikan tradisi sosial budaya dengan proses manajemen modern. Partisipasi masyarakat dalam tingkat individu dapat dilakukan dengan mendorongmenganjurkan dalam kegiatan dan perlindungan secara memadai. Pengadaan kampanye program kesehatan yang intensif dan penyebaran leaflet merupakan upaya-upaya yang dilakukan di tingkat masyarakat.

2.2 Tokoh Masyarakat

Tokoh masyarakat Toma adalah orang yang dihormati dan disegani dalam masyarakatnya karena aktivitas dalam kelompoknya serta kecakapan dan sifat tertentu yang dimilikinya Wikipedia, 2007. Pengertian tokoh masyarakat menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1987 tentang Protokol adalah seseorang yang karena kedudukan sosialnya menerima kehormatan dari masyarakat danatau Pemerintah. Sedangkan Universitas Sumatera Utara menurut Donousodo 2008 tokoh masyarakat adalah seseorang yang berpengaruh dan ditokohkan oleh lingkungannya. Penokohan tersebut karena pengaruh posisi, kedudukan, kemampuan, dan kepiawaiannya. Oleh karena itu, segala tindakan, ucapan, dan perbuatannya akan diikuti oleh masyarakat di sekitarnya. Di dalam operasionalisasi, dikenal dengan dua sebutan bagi tokoh masyarakat, yaitu tokoh masyarakat formal dan tokoh masyarakat informal. Tokoh masyarakat formal adalah seseorang yang ditokohkan karena kedudukannya atau jabatannya di lembaga pemerintahan, misalnya Ketua RT, Ketua RW, Kepala Desa, Lurah, Camat, dan lain-lain. Tokoh masyarakat informal adalah seseorang yang ditokohkan oleh masyarakat di lingkungannya akibat dari pengaruhnya, posisinya, dan kemampuannya yang diakui masyarakat di lingkungannya, yaitu: 1 Tokoh agama: seseorang yang ditokohkan karena kemampuan dan kepiawaiannya di bidang keagamaan. 2 Tokoh adat: seseorang yang ditokohkan oleh masyarakat di lingkungannya karena kemampuan dan kepiawaiannya di bidang adat dan kebudayaan, yang saat ini populer disebut kearifan lokal. 3 Tokoh perempuan: seseorang yang ditokohkan karena kemampuannya, dan suaranya dapat mewakili suara perempuan. 4 Tokoh pemuda: seseorang yang ditokohkan karena kemampuannya dan suaranya dapat mewakili pemuda. Universitas Sumatera Utara Jadi, tokoh masyarakat informal adalah seluruh tokoh masyarakat yang diakui karena kedudukan, kemampuan, keahlian, maupun kepiawaiannya di bidang tertentu yang diakui oleh masyarakat di lingkungannya. Menurut Basri 2006, tokoh masyarakat adalah orang yang memiliki 5 faktor yang mempengaruhi kearifan di tengah masyarakat, yaitu: 1 kondisi spiritual-moral; 2 kemampuan hubungan antar manusia; 3 kemampuan menilai dan mengambil keputusan; 4 kondisi personal; dan 5 kemampuan khususistimewa. Dengan demikian seorang tokoh masyarakat dapat ditinjau dari faktor-faktor yang berorientasi ke dalam diri pribadi mereka maupun dari faktor-faktor yang berorientasi ke luar, yaitu keberhasilan berhubungan sosial dengan orang-orang lain. Para pemuka masyarakattokoh masyarakat mungkin adalah formal leader pemimpin yang resmi, ataupun informal leader tidak resmi. Karena mereka pada dasarnya mempunyai pengaruh untuk menggerakkan masyarakat terutama dalam menjalankan program pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan ialah suatu upaya atau proses untuk menumbuhkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan masyarakat dalam mengenali, mengatasi, memelihara, melindungi, dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri melalui proses memampukan masyarakat, “dari, oleh, dan untuk” masyarakat itu sendiri Notoatmodjo, 2007. Menurut Rostiana 2009 menyatakan bahwa karakteristik tokoh masyarakat diantaranya adalah sebagai berikut : a. Umur Universitas Sumatera Utara Umur adalah usia seseorang yang dihitung mulai sejak lahir sampai dengan batas terahkir masa hidupnya. Umur sangat mempengaruhi seseorang dalam keterlibatannya di dalam kegiatan masyarakat. Hurlock 2002 menyatakan bahwa umur adalah lamanya hidup dalam tahun yang dihitung sejak dilahirkan. Masa dewasa dini dimulai pada umur 18 tahun sampai kira-kira umur 40 tahun. Masa dewasa dini adalah masa pencaharian kemantapan dan masa produktif dimana dimulainya suatu karier dan merupakan masa reproduksi. Masa dewasa madya dimulai dari umur 41-60 tahun, masa antara umur 41-50 tahun yaitu setelah puas dari hasil yang diperoleh dan menikmati hasil dari kesuksesan mereka sampai mencapai usia 60 tahun. Masa dewasa lanjut usia lanjut dimulai pada umur 60 tahun sampai kematian, ini merupakan masa pensiun. Pendiun selalu menyangkut dengan perubahan peran, keinginan dan nilai perubahan secara keseluruhan terhadap pola kehidupan setiap individu. Jika umur dihubungkan dengan tingkat pengetahuan seseorang, maka semakin bertambahnya umur maka semakin bertambah pula pengetahuannya. b. Pendidikan Pendidikan adalah suatu jenjang pendidikan formal terakhir yang ditempuh dan dimiliki oleh seorang kader posyandu dengan mendapatkan sertifikasi kelulusanijazah, baik sekolah dasar SD, sekolah lanjutan tingkat pertama SLTP, sekolah lanjutan tingkat atas SLTA, dan perguruan tinggi PT. Pendidikan adalah suatu proses yang unsur-unsurnya terdiri dari masukan input, yaitu sasaran Universitas Sumatera Utara pendidikan, keluaran output yaitu suatu bentuk perilaku baru atau kemampuan baru dari sasaran pendidikan. Proses tersebut dipengaruhi oleh perangkat lunak soft ware yang terdiri dari kurikulum, pendidik, metode dan sebagainya serta perangkat keras hard ware yang terdiri dari ruang, perpustakaan buku-buku, dan alat-alat bantu pendidikan lain Notoatmodjo, 2005. Jalur pendidikan formal akan membekali seseorang dengan dasar-dasar pengetahuan, teori dan logika, pengetahuan umum, kamampuan analisis serta pengembangan kepribadian. Blum menjelaskan bahwa pendidikan merupakan suatu proses dengan tujuan utama menghasilkan perubahan perilaku manusia yang secara operasional tujuannya dibedakan menjadi tiga aspek yaitu; pengetahuan kognitif, sikap afektif, dan aspek ketrampilan psikomotor. Green 1980 menyatakan bahwa gangguan terhadap penyakit juga disebabkan oleh manusia itu sendiri terutama menyangkut pendidikan, pengetahuan dan sikap seseorang dalam menjaga kesehatan sehingga ia mempunyai kesadaran tinggi terhadap kesehatan baik kesehatan pribadi maupun kesehatan keluarga, begitu juga dalam mengkonsumsi makanan yang bernilai gizi tinggi dan cukup kalori sehingga dapat menjaga kesehatannya terutama pada saat ibu hamil. Pendidikan yang tinggi seseorang akan lebih mudah memahami tentang suatu informasi, bila pendidikannya tinggi maka dalam menjaga kesehatan sangat diperhatikan, termasuk cara menjaga bayi, mengatur gizi seimbang, dan sebaliknya dengan pendidikan rendah sangat sulit menterjemahkan tentang imformasi yang ia dapatkan, baik dari petugas kesehatan maupun dari media-media lainnya. Pendidikan Universitas Sumatera Utara sangat berpengaruh terhadap kesehatan keluarga. Jika pendidikan tinggi, maka banyak mengetahui, ada kemauan untuk mengerjakan apa yang dapat bermanfaat bagi keluarganya. c. Pekerjaan Pekerjaan adalah tugas utama atau kegiatan rutinitas yang dimiliki oleh seorang kader posyandu untuk membantu, dan membiayai kehidupan keluarganya serta menunjang kebutuhan rumah tangganya. Pekerjaan juga dapat mempengaruhi seseorang dalam menjaga kesehatan, baik kesehatan individu maupun kesehatan keluarga. Karakteristik yang berhubungan dengan pekerjaan karena kesibukan membuat seseorang terabaikan akan kesehatannya, termasuk tokoh masyarakat. Disamping itu adanya hubungan antara jenis pekerjaan dengan keaktifannya sebagai tokoh masyarakat, misalnya saja seorang tokoh masyarakat yang dengan kesibukan tertentu akan mempengaruhi keberadaannya untuk berinteraksi di masyarakat. Begitu juga dengan status sosial ekonomi yang dimiliki oleh tokoh masyarakat akan mempengaruhi kedudukannya berada dalam kelompok masyarakat tersebut Notoadmodjo, 2005 . d. Status Perkawinan Status perkawinan adalah suatu bentuk perkawinan antara laki-laki dan perempuan secara syah dipandang dari segi agama melalui pernikahan dengan mempunyai surat nikah dan terdaftar di kantor agama. Status perkawinan sangat Universitas Sumatera Utara mempengaruhi seseorang tokoh masyarakat dalam kedudukannya di tengah-tengah masyarakat.

2.3 Pengetahuan