Defenisi Pengetahuan Tingkat Pengetahuan

mempengaruhi seseorang tokoh masyarakat dalam kedudukannya di tengah-tengah masyarakat.

2.3 Pengetahuan

2.3.1 Defenisi Pengetahuan

Pengetahuan adalah segala apa yang diketahui berkenaan dengan suatu halobjek Azwar, 2005. Menurut Notoadmojo 2003, pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objektertentu. Pengindraan terjadi melalui pengindraan manusia, yaitu indra melihat, indra pendengar, penciuman, rasa dan raba, sebahagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.

2.3.2 Tingkat Pengetahuan

Menurut Notoadmojo 2003, menyatakan bahwa pengetahuan yang tercangkup dalam domain koqnitif memmpunyai enam tingkatan. a Tahu know Tahu diartikan sebagai pengingatsuatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Yang termaksud dalam tingkat ini adalah mengingat kembali recall suatu spesifik dari seluruh bahan yang telah dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Tingkat pengetahuan ini merupakan tingkat yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari yaitu dengan menyebutkan, menguraikan, mendefenisikan, menyatakan dan sebagainya. Universitas Sumatera Utara b Memahami comperhenti Memahami diartikan sebagai suatau kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar. Orang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya terhadap objek yang telah dipelajari. c Aplikasi application Aplikasi diartikan sebagai kemampuan yang menyimpulkan materi yang telah dipelajari pada stuasi atau kondisi yang sebenarnya aplikasi ini dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip dan sebagainya dalam situasi yang lain. Misalnya dapat menggunakan prinsip- prinsip siklus pemecahan masalah dalam pemecahan masalah ketiga dari kasus yang diberikan. d Analisis analysis Analisis adalah suatu kemampuan menjabarkan materi atau suatu objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih dalam suatu struktur organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisa dapat memisahkan, mengelompokkan, dan sebagainya. e Sintesis synthesis Sintesis diartikan sebagai suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Universitas Sumatera Utara Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi. Baru dari formulasi-formulasi yang ada. Misalnya dapat menyusun, dapat merencanakan, dapat meringkaskan, dapat menyesuaikan, dan sebagainya terhadap suatu teori atau rumusan-rumusan yang telah ada. f Evaluasi evaluation Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penelitian-penelitian tersebut didasarkan pada suatu criteria yang ditentukan sendri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada. Misalnya, dapat membandingkan antara anak yang cukup gizi dengan anak yang kekurangan gizi, dapat menghadapi terjadinya diare di suatu tempat, dapat menafsirkan penyebab ibu-ibu tidak mau ikut KB dan sebagainya. Menurut Rogers 1983 knowledge pengetahuan adalah suatu tahapan ini individu belajar tentang keberadaan suatu inovasi dan mencari informasi tentang inovasi tersebut. Apa?, bagaimana?, dan mengapa? merupakan pertanyaan yang sangat penting pada tahap ini. Tahap ini individu akan menetapkan “ Apa inovasi itu? bagaimana dan mengapa ia bekerja?. Pertanyaan ini akan membentuk tiga jenis pengetahuan, yaitu: a. Awareness knowledge pengetahuan kesadaran, yaitu pengetahuan akan keberadaan suatu inovasi. Pengetahuan jenis ini akan memotivasi individu untuk belajar lebih banyak tentang inovasi dan kemudian akan mengadopsinya. Pada tahap ini inovasi mencoba diperkenalkan pada masyarakat tetapi tidak ada informasi yang pasti tentang produk tersebut. Universitas Sumatera Utara Karena kurangnya informasi tersebut maka masyarakat tidak merasa memerlukan akan inovasi tersebut. Rogers menyatakan bahwa untuk menyampaikan keberadaan inovasi akan lebih efektif disampaikan melalui media massa seperti radio, televisi, koran, atau majalah. Sehingga masyarakat akan lebih cepat mengetahui akan keberadaan suatu inovasi. b. How-to-knowledge pengetahuan pemahaman, yaitu pengetahuan tentang bagaimana cara menggunakan suatu inovasi dengan benar. Rogers memandang pengetahuan jenis ini sangat penting dalam proses keputusan inovasi. Untuk lebih meningkatkan peluang pemakaian sebuah inovasi maka individu harus memiliki pengetahuan ini dengan memadai berkenaan dengan penggunaan inovasi ini. c. Principles-knowledge prinsip dasar, yaitu pengetahuan tentang prinsip- prinsip keberfungsian yang mendasari bagaimana dan mengapa suatu inovasi dapat bekerja. Contoh dalam hal ini adalah ide tentang teori kuman, yang mendasari penggunaan vaksinasi dan kakus untuk sanitasi perkampungan dan kampanye kesehatan.

2.3.3 Pengukuran Pengetahuan