meningkatkan aktivitas siswa guru dapat memberikan humor dalam proses belajar.
d. Tahap penutup
Guru memberikan penguatan pada materi yang telah diterima siswa dengan memusatkan perhatian siswa. Penguatan dapat
dilakukan dengan meminta siswa membuat simpulan belajar yang berupa lagu, kata-kata, ataupun pantun yang menyenangkan bagi
siswa.
3. Kelebihan Joyful Learning
Kelebihan dari metode joyful learning menurut Chatarina catur 2008 yaitu:
-
Metode joyful learning dapat diterapkan langsung ke semua mata pelajaran yang ada, sehingga membuat belajar yang dulunya sulit
menjadi mudah. Metode ini dapat diterapkan langsung saat mempelajari suatu materi pelajaran, sehingga materi yang dipelajari
akan lebih cepat selesai.
-
Dapat diterapkan pada semua jenjang pendidikan TK hingga Kuliah.
-
Suasana belajar yang rileks dan menyenangkan dapat menjadikan murid lebih ringan dan tidak stres dalam belajar.
-
Metode ini mempercepat proses belajar. Pada umumnya murid mulai jenjang Sekolah Dasar sampai dengan mahasiswa bahkan kita sendiri
tidak pernah dibekali atau dilatih belajar bagaimana caranya untuk belajar agar dalam belajar tersebut kita dapat memahami apa
yang sebenarnya kita pelajari. Hal ini mengakibatkan banyak murid yang mengalami kesulitan dalam belajar sehingga waktu yang
dibutuhkan untuk belajar lebih banyak. Lain halnya jika murid diberikan pembekalan metode belajar yang baik, maka kendala-
kendala belajar dapat diatasi dan anak tidak perlu mengulang-ulang materi sehingga waktu yang dipakai belajar lebih cepat.
-
Merangsang kreativitas dan aktivitas. Kreativitas terjadi jika kita dapat menggunakan informasi yang sudah ada di dalam otak kita dan
mengkombinasikan dengan informasi yang lain sehingga tercipta hal baru yang bernilai tambah. Demikian juga jika kita
menggunakan metode joyful learning kita akan menghubungkan informasi yang sudah ada di memori kita untuk dikombinasikan dan
dipadukan antara informasi yang satu dengan yang lain sehingga tercipta sesuatu yang baru.
-
Lebih efektif dalam pembelajaran di kelas. Dengan penguasaan metode joyful learning menjadikan guru lebih bertambah rasa
percaya diri dalam penguasaan materi pelajaran yang diembannya. Sehingga guru lebih fokus dan lebih besar dalam memberikan
perhatian kepada muridnya, hal ini akan menjadikan proses pembelajaran di kelas lebih efektif.
-
Lebih bervariasi dalam menyampaikan materi pembelajaran. Dengan penguasaan materi yang mantap guru dapat mendesain atau
membungkus suatu penyajian materi kegiatan belajar mengajar lebih menarik dengan berbagai variasi agar para murid mengikuti dengan
suasana hati yang gembira dan semangat yang tinggi.
-
Menjadi lebih katalis. Penguasaan materi pelajaran yang mantap didukung dengan metode joyful learning menjadikan materi
pelajaran akan lebih mudah dan cepat diserap oleh para murid. Hal yang sulit menjadi lebih mudah, bukan hal yang mudah justru
dipersulit karena bukan merupakan sikap yang professional dari seorang guru. Kecepatan murid dalam penyerapan materi pelajaran
yang di berikan oleh guru akan menyisakan waktu yang cukup banyak, waktu yang tersisa itu dapat dimanfaatkan untuk kegiatan
lain yang bermanfaat.
-
Dapat membantu mengatasi masalah kesulitan belajar murid. Metode joyful learning yang sudah dikuasai oleh guru dapat dimanfaatkan
dalam penanganan murid yang mengalami kesulitan belajar. Semua guru harus bisa membantu murid yang mengalami kesulitan belajar.
Jadi tidak ada lagi istilah masalah kesulitan belajar murid semua diserahkan ke petugas Bimbingan Konseling BK yang jumlahnya
terkadang tidak seimbang dengan jumlah murid yang ada.
-
Mampu menghadapi banyak tipe murid di kelas. Dalam satu kelas dapat dipastikan banyak tipe murid yang dihadapi oleh guru. Untuk
itu guru dalam kegiatan pembelajaran di sekolah menggunakan berbagai cara yang dapat menyentuh semua aspek visual, auditori
dan kinestetik.
-
Materi pelajaran lebih berkesan. Materi yang disajikan dengan cara yang menarik akan berkesan dalam ingatan murid. Semua hal
yang berkesan tidak akan mudah untuk dilupakan oleh otak . Sesuatu yang berkesan bisa berupa hal-hal yang menyenangkan, menakutkan,
menjijikkan, menyedihkan, dll.
4. Kelemahan Joyful Learning
Hampir tidak ada kekurangan dalam pelaksanaan metode joyful learning. Peserta didik akan terasah kreatifitas secara alami dan tidak
dibuat-buat. Hal tersebut dikarenakan anak diasah potensinya dengan perlahan-lahan dan tidak terkesan terpaksa. Kekurangannya bersumber
pada guru atau tenaga pendidik itu sendiri, jika guru tidak aktif atau pintar memilih metode yang tepat seperti dalam mengkombinasikan
metode dan teknik pembelajaran yang tepat, maka anak didik bukannya paham malahan menjadi bigung. Selain itu siswa akan cenderung
menghafal dalam proses belajar sehingga siswa tidak mendalami ilmu yang dimiliki Makalah, 2013.
E. MATERI ANIMALIA
Sesuai dengan SK dan KD yang disebutkan sebelumnya materi yang akan dibahas meliputi Platyhelminthes dan Nemanthelminthes terutama
mengenai: a.
Ciri-ciri Platyhelminthes dan Nemanthelminthes b.
Klasifikasi Platyhelminthes dan Nemanthelminthes c.
Peranan Platyhelminthes dan Nemanthelminthes
F. PENELITIAN YANG RELEVAN
Penelitian yang dilakukan oleh Uud Hudaya, S.Pd., Guru Matematika SMAN 2 Pelepat Ilir Kabupaten Bungo-Provinsi Jambi dalam judul
penelitian Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Melalui Joyful Learning Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi TIK diperoleh
hasil bahwa pembelajaran joyful learning terbukti dapat meningkatkan
ketuntasan belajar sebesar 54,6 dari 35 ketuntasan hasil belajar yang diperoleh pada tahun sebelumnya.
Sedangkan untuk motivasi belajar siswa sebesar 53 siswa sangat setuju dan 33 setuju bahwa joyful learning membuat siswa lebih antusias
dan senang belajar matematika, 59 siswa sangat setuju dan 37 setuju bahwa penerapan joyful learning membuat siswa lebih mudah memahami
konsep Matematika. Sesuai dengan keberhasilan pada penelitian di atas penelitian yang sama
dengan mata pelajaran yang berbeda juga dilakukan oleh Hendika Septiawan tahun 2012 dengan judul “Penerapan Metode Pembelajaran Berbasis Joyful
Learning untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Matematika Kelas IV SDN Salatiga 01 Kota Salatiga”. Hasil yang
diperoleh dari penelitian ini adalah:
a. Hasil belajar
Hasil belajar pada pra perlakuan menunjukkan 71 siswa memiliki nilai di atas 70 setelah perlakuan pada siklus I meningkat menjadi 90,19
dan siklus II meningkat menjadi 94,12. b.
Motivasi Berdasarkan hasil analisis angket yang diberikan motivasi belajar
pada siklus I mencapai skor baik dengan persentase sebesar 86,3 setelah perlakuan pada siklus II motivasi belajar meningat pada skor ketercapaian
baik dengan persentase 94,1.
G. KERANGKA BERPIKIR
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan permasalahan yang dialami di SMA Pangudi Luhur, Sedayu Bantul ialah siswa tampak bosan dalam