Antropologi Kontekstual XII SMAMA Program Bahasa
20
sesuai dengan norma-norma masyarakat dan yang sebenarnya sesuai dengan kenyataan. Bila salah satu dari kedua unsur itu tidak terpenuhi
dalam proses berkesenian maka tidak akan terwujud kejujuran oleh seniman.
Dengan cara kerja seniman yang demikian maka tidak jarang hasil kerja seniman tidak disukai oleh pihak-pihak tertentu karena dianggap
mengganggu kenyamanan mereka. Tidaklah mengherankan apabila pemerintah Indonesia di masa lalu pernah melarang pementasan-
pementasan seni karena dianggap mengganggu kenyamanan pemerintah yang berkuasa. Pelarangan seni dimaksud diantaranya dapat dicatat,
pelarangan “Opera Kecoa” Teater Koma-nya Nano Riantiarno dan pelarangan pembacaan dua puisi Rendra pada pekan seni Hari Ulang Tahun Ismail
Marzuki. Dengan sederhana dapat dikatakan bahwa penggunaan kebebasan berekspresi oleh seniman adakalanya menghasilkan seni yang
mengganggu kenyamanan pemerintah, keamanan dan ketertiban kehidupan masyarakat. Contoh lainnya, adalah foto bugil Anjasmara yang
diklaim sebagai hasil seni dan dipajang dalam sebuah pameran seni. Hal ini mengundang reaksi keras dari masyarakat Indonesia, bahkan
permasalahanannya sempat di bawa ke pengadilan.
c. Tanggung Jawab Berkesenian
Setiap kebebasan berekspresi yang berlebihan oleh seniman dapat saja menimbulkan keresahan masyarakat. Oleh karena ini para seniman perlu
juga memperhatikan tanggung jawab dalam kebebasan berekspresi, Singkatnya kebebasan yang bertanggung jawab dalam berekspresi.
Bagaimanapun juga seniman adalah makhluk sosial, oleh karena itu seniman juga harus mendukung terwujudnya kedamaian dan
ketenteraman masyarakat melalui karya-karya seninya. Bagaimanapun juga seniman adalah anggota suatu bangsa, oleh karena itu seniman juga
harus memperkokoh persatuan dan kesatuan melalui karya seninya. Bagaimanapun juga, seniman adalah anggota suatu negara. Oleh karena
itu seniman harus mengajak orang untuk mematuhi norma-norma yang berlaku di negaranya melalui karya-karya seninya.
Kebebasan berekspresi seniman harus digunakan dalam kerangka tanggung jawab mewujudkan kedamaian ketenteraman masyarakat,
persatuan dan kesatuan serta kepatuhan pada norma-norma negara. Karya seni selayaknya selaras dengan nilai-nilai masyarakat, bangsa dan negara.
Bila bertentangan maka karya seni itu akan mendapat reaksi yang tidak diharapkan dari masyarakat, bangsa dan pemerintah. Kebebasan
Di unduh dari : Bukupaket.com
Keragaman Bentuk dan Perkembangan Seni di Indonesia
21
berekspresi yang berlebihan tidak mengindahkan nilai-nilai masyarakat dan melahirkan perilaku anarkhis dalam wujud karya seni. Sebaliknya
pengekangan terhadap kebebasan berekspresi seniman oleh negara akan menghambat lahirnya karya-karya seni sebagai hasil ekspresi olah pikir
yang mengabdi pada hati nurani, kejujuran, dan keikhlasan. Terjadi pengekangan terhadap salah satu hak asasi manusia, yang pada akhirnya
menghambat kemajuan masyarakat, bangsa dan negara. Yang dibutuhkan adalah kebebasan berekspresi yang bertanggung jawab oleh seniman.
Pengertian tanggung jawab adalah keharusan manusia menanggung
berbagai akibat dari perbuatan yang dilakukan berdasarkan hak. Tanggung jawab seniman adalah keharusan seniman menanggung
berbagai akibat dari karya seni yang dihasilkan berdasarkan kebebasan berekspresi. Contohnya Siap dipenjara apabila dinilai bahwa karya seni
yang dihasilkan menghina pejabat negara, kepala negara, dan sebagainya. Oleh karena ini sebelum mempublikasikan karya seni, seorang seniman
hendaknya mempertimbangkan dengan sungguh apakah karya seni yang dihasilkannya sudah sesuai dengan nilai-nilai masyarakat, bangsa dan
negara Indonesia? Bila sudah, siap untuk dipublikasikan. Bila belum, maka tidak ada salahnya untuk menunda publikasinya.
3. Masyarakat