Antropologi Kontekstual XII SMAMA Program Bahasa
6
Dari hasil perkembangan seni lukis dari dahulu hingga sekarang, manusia mengenal berbagai jenis seni lukis. Menurut bahan dan teknik
pembuatannya, seni lukis dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu : 1
Lukisan cat minyak 2
Lukisan cat air 3
Lukisan orang 4
Lukisan kapur berwarna 5
Lukisan Al fresco atau fresco 6
Lukisan tempera 7
Lukisan encaustis 8
Lukisan mozaik 9
Lukisan azalejo. Menurut alirannya, seni lukis dibedakan menjadi lukisan yang beraliran :
1 Naturalis
2 Realis
3 Impresionis
4 Ekspresionis
5 Kubisme
6 Futuristis
7 Surealis
8 Bebas abstrak.
b. Seni Patung
Menurut William A. Haviland 1999, dalam arti yang seluas-luasnya seni patung adalah seni berdimensi tiga. Setiap produk imajinasi kreatif
yang tiga dimensi dapat disebut sebuah patung. Sebuah pisau upacara, belanga yang berhias, kecapi buatan tangan, gapura hias, monumen
kuburan, atau bangunan umum mengandung pokok-pokok artistik yang sama dengan patung.
Indonesia memiliki contoh patung yang beragam. Sumber sebagian besar patung-patung itu diperkirakan berasal dari masa dan tradisi
Megalitik. Pada umumnya patung diwujudkan dalam relief lembut, tangan yang melengkung ke daerah perut seperti untuk melindungi sesuatu. Wajah
hanya terdiri dari atas hidung dan mata, dengan mulut yang dihilangkan. Contoh patung seperti itu ditemukan di Lembah Bada Sulawesi Selatan,
Kalimantan dan Nias. Sampai saat ini belum diketahui apa tujuan semula pembuatan patung ini, diperkirakan dibuat pada akhir abad ke –14.
Disarikan dari Indonesian Heritage, jilid 7.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Keragaman Bentuk dan Perkembangan Seni di Indonesia
7
Seiring dengan masuk dan diterimanya agama Hindu-Budha, terbawa pula unsur-unsur kebudayaan India yang sangat mempengaruhi
seni patung pada masa itu. Bentuk patung didominasi oleh pengaruh India berupa garis lengkung dan bidang cembung yang menggambarkan alam
semesta yang berombak dan melambai. Contohnya, jenis patung yang dapat ditemukan pada patung Hindu Wisnu di Cibuaya, Jawa Barat.
Patung-patung masa ini sangat kental dengan ragam hias Hindu Budha, seperti padma, swastika dan kinnara. Padma melambangkan tempat
duduk dewa tertinggi, terbentuknya alam semesta, kelahiran Budha, kebenaran utama, tempat kekuatan hayati dan suci serta rasa kasih.
Swastika melambangkan daya dan keselarasan jagad raya. Kinnara melambangkan makhluk manusia setengah burung, yang merupakan
anggota dari kelompok dewa penghubi langit. Disarikan dari Indonesian Heritage, jilid 7.
Penyebaran dan masuknya agama Islam di Indonesia membawa pengaruh yang sangat besar pada seni rupa Indonesia. Pada masa ini,
perkembangan seni beralih ke wayang golek, wayang kulit, wayang beber, dan seni kaligrafi. Berbagai ragam jenis seni itu digunakan sebagai sarana
untuk menyebarkan agama Islam dengan tema-tema yang kental dengan nilai-nilai Islam. Kaligrafi Islam di Indonesia menjadi unsur penting dalam
seni hias Islam. Kaligrafi terdapat pada benda-benda upacara yang ada di istana-istana tua, seperti belati, tombak, pedang dan panji-panji. Kaligrafi
sering juga tampak pada lukisan kaca dan dan ukiran kayu yang membentuk beberapa unsur hiasan istana.
Sepertinya budaya China dan Eropa tidak begitu mempengaruhi perkembangan seni patung di Indonesia. Sementara pada seni hias
Indonesia ditemui juga adanya pengaruh budaya China. Pada saat ini seni patung dan seni hias berkembang sesuai dengan selera masyarakat yang
sangat beraneka ragam. Bahkan seniman patung dan seniman hias adalah orang yang menjadikan seni patung dan hias sebagai mata
pencahariannya. Pada saat ini hampir di setiap kota dapat ditemukan patung sebagai simbol kota itu, di lain pihak seni hias juga berkembang
pada batik dan berbagai perabotan rumah tangga lainnya, sehingga menjadi bahan komiditi yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
c. Seni Arsitektur