Antropologi Kontekstual XII SMAMA Program Bahasa
192
memungkinkan persetujuan bersama terhadap pentingnya mengetahui dan menerapkan hasil penelitian sosial dan budaya.
e. Pendidikan;
proses pengalihan hasil studi Antropologi yang mendorong
pelaksanaan penelitian selanjutnya untuk mengembangkan ilmu pengetahuan.
f. Memajukan Kebudayaan;
menyebarkan hasil studi Antropologi
bermaksud untuk melestarikan warisan masa lalu, mengembangkan kebudayaan dan membangun imajinasi dan mendorong kreativitas
dan kebutuhan estetikanya.
g. Hiburan; hasil studi Antropologi mengandung aspek hiburan, seperti
permainan, olah makna, dan sebagainya. Penyebaran hasil studi Antropologi juga berarti mengandung unsur hiburan, kesenangan dan
bagi komunikator dan komunikan.
h. Integrasi;
hasil studi Antropologi berisi berbagai pesan, apabila
menimbulkan pemahaman bersama di masyarakat akan mendorong terwujudnya sikap saling mengerti yang mendorong terwujudnya
persatuan dan kesatuan.
4. Cara Mengkomunikasikan Studi Antropologi
Bagaimana cara mengkomuni- kasikan studi Antropologi agar sampai
kepada semua orang. Sangat mungkin untuk mengkomunikasikannya dari
mulut ke mulut tetapi hasilnya tidak akan maksimal, orang yang tahu hanya sedikit
saja. Bagaimana caranya agar semua orang tahu? Caranya adalah menuliskan
hasil studi Antropologi itu dalam berbagai bentuk karya ilmiah, seperti makalah,
artikel dan karya foto, kemudian menyebarkannya melalui berbagai
sarana komunikasi, seperti radio, televisi, surat kabar, majalah, dan sebagainya.
a. Makalah
Setiap makalah setidaknya harus memuat 4 empat bagian utama, yaitu pendahuluan, perumusan masalah, pembahasan masalah dan
penutup.
Pada prinsipnya keempat bagian itu merupakan satu kesatuan.
Pendahuluan akan menentukan perumusan masalah, perumusan masalah akan menggiring pembahasan masalah yang selanjutnya akan
Sumber: Dok. Penerbit
Gambar 6.9 Dengan artikel yang
dimuat dimediamasa maka studi antropologi dapat sampai di masyarakat
Di unduh dari : Bukupaket.com
Mengkomunikasikan Hasil Studi Antropologi
193
menentukan isi dari penutup. Setiap pembuatan makalah selalu dimulai dengan Pendahuluan. Kemudian ke Perumusan Masalah, melaju ke
Pembahasan Masalah lalu ke bagian akhir Makalah, yaitu Penutup.
1 Judul
Temukan judul menarik yang berhubungan dengan studi Antropologi dalam kehidupan peradaban manusia. Judul menunjukkan gambaran
umum mengenai permasalahan yang akan dibahas. Susunlah dengan kata- kata yang baik sehingga mudah dimengerti. Contoh judul :
MAHALNYA BIAYA PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH ATAS SMA
Suatu Tinjauan Analitis Terhadap Mahalnya Biaya Pendidikan Berdasarkan Hukum dan Birokrasi
2 Pendahuluan
Pendahuluan berisi fakta-fakta kehidupan budaya manusia yang menjadi latar belakang suatu pemilihan judul makalah. Pemaparan dapat
digunakan dengan cara berpikir induktif dan deduktif, kalian boleh memilih salah satunya sesuai dengan selera masing-masing. Pendahuluan juga
memaparkan adanya pertentangan-pertentangan dalam kebudayaan manusia yang layak dipermasalahkan untuk mengembangkan
kebudayaan manusia itu sendiri.
3 Perumusan Masalah
Perumusan masalah adalah kelanjuta dari pendahuluan. Perumusan masalah dapat diawali oleh penguatan terhadap pertentangan yang terjadi
pada kebudayaan masyarakat, kemudian tentukan dam rumuskan masalahnya. Perhatikan controh di bawah ini.
Kesenjangan yang terjadi dalam dunia pendidikan itu, penulis tuangkan dalam perumusan masalah sebagai berikut :
a Apa penyebab terjadinya biaya pendidikan yang mahal pada
sekolah menengah atas? b
Adakah andil birokrasi pendidikan dalam menimbulkan biaya pendidikan mahal pada sekolah menengah atas?
Di unduh dari : Bukupaket.com
Antropologi Kontekstual XII SMAMA Program Bahasa
194
4 Pembahasan Masalah
Setelah ditemukan masalahnya tentu saja harus dibahas untuk menemukan penyebab dan jalan keluar dari masalah yang dikemukakan.
Pembahasan masalah sangat tergantung pada tipe studi yang dilakukan. Pada tipe studi kuantitatif, selain didukung oleh landasan teoritis, juga harus
dilengkapi dengan berbagai angket daftar pertanyaan yang harus di isi responden yang dapat dipilih dengan acak dan kuesioner daftar isian
yang harus diisi oleh responden yang dapat ditentukan dengan pasti, atau wawancara, kemudian hasil jawaban diolah dengan statistik dengan
menggunakan rumus-rumus tertentu. Pada tipe studi kualitatif, selain didukung oleh landasan teoritis, orang yang melakukan studi harus terjun
langsung ke lapangan untuk mengamati dan melihat secara langsung kehidupan masyarakat yang berkaitan dengan permasalahan. Harus
diadakan pengamatan berhari-hari, bahkan bila perlu tinggal bersama dengan masyarakat yang akan diteliti. Hasil pengamatan ini memberikan
deskripsi dan paparan yang menyeluruh mengenai kehidupan masyarakat yang bersangkut untuk menemukan sebab-sebab permasalahan guna
mencari dan menemukan jalan keluar yang terbaik. Perhatikan contoh pembahasan masalah di bawah ini.
1. Hukum Pendidikan Indonesia