Studi Etnografi dan Bahasa Lokal
135
Sumber. Majalah Garuda Juli 2001
Gambar 5.2 Suku Asmat bisa
menjadi kajian etnografi
A. Studi Etnografi
1. Pengertian dan Makna Studi Etnografi
Apakah kalian pernah mendengar istilah etnografi? mungkin kalian pernah membaca atau mendengarnya Coba bandingkan pemahaman
kalian selama ini dengan pembahasan berikut ini. Etnografi terdiri dari dua kata, yakni
etno dan graphy. Etno berarti
bangsa atau suku bangsa. Graphy berarti tulisan. Berdasarkan asal-usul
katanya etimologi, etnografi berarti tulisan yang berisi deskripsi atau gambaran mengenai kehidupan dan kebudayaan suatu suku bangsa.
Menurut Koentjaraningrat 1999, “konsep suku bangsa dipadankan dengan ethnic group dalam bahasa Inggris”. Ethnic group lebih tepat bila
diterjemahkan dengan kelompok etnik. Menurut Zulyani Hidayah, 1999, istilah suku bangsa dan kelompok etnik dapat saling mengganti, karena
memiliki konsep dasar yang sama. Dalam bahasa Indonesia, lebih tepat menggunakan suku bangsa dalam rangka melihat bangsa Indonesia dari
sudut kebangsaan, dan yang menyebabkan adanya paroh-paroh suku- suku bangsa. Sedangkan istilah kelompok etnik nampaknya lebih
cenderung dipakai di lingkungan akademik, terutama untuk membiasakan pemakainya dengan konsep tentang kelompok-kelompok sosial yang
berkembang di lingkungan ilmu-ilmu sosial – kebudayaan.
Pada prinsip konsep suku bangsa memiliki makna yang sama dengan kelompok etnik.
Apakah yang dimaksud dengan suku bangsa? Perhatikan beberapa definisi suku bangsa
berikut: a.
Menurut Koentjaraningrat 1989, suku bangsa merupakan kelompok sosial atau
kesatuan hidup manusia yang mempunyai sistem interaksi, sistem norma yang
mengatur interaksi tersebut, adanya kontinuitas dan rasa identitas yang
mempersatuan semua anggotanya serta memiliki sistem kepemimpinan sendiri.
b. Menurut Theodorson dan Theodorson yang dikutip oleh Zulyani
Hidayah 1999, kelompok etnik adalah suatu kelompok sosial yang memiliki tradisi kebudayaan dan rasa identitas yang sama sebagai
bagian dari kelompok masyarakat yang lebih besar.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Antropologi Kontekstual XII SMAMA Program Bahasa
136
c. Menurut Abner Cohen yang dikutip oleh Zulyani Hidayah 1999,
kelompok etnik adalah suatu kesatuan orang-orang yang secara bersama-sama menjalani pola-pola tingkah laku normatif, atau
kebudayaan, dan yang membentuk suatu bagian dari populasi yang lebih besar, saling berinteraksi dalam kerangka suatu sistem sosial
bersama, seperti negara.
Persamaan dari ketiga definisi di atas adalah suku bangsa sebagai kesatuan hidup manusia yang memiliki kebudayaan dan tradisi yang unik,
membuat mereka mereka memiliki identitas khusus dan berbeda dengan kelompok lainnya, dan suku bangsa merupakan bagian dari populasi yang
lebih besar yang disebut dengan bangsa.
Menurut Zulyani Hidayah, bangsa Indonesia terdiri 656 suku bangsa. J.M. Melalatoa memperkirakan jumlah suku bangsa Indonesia berkisar
500. Jumlah populasi setiap suku bangsa Indonesia tidaklah merata. Ada suku bangsa yang terdiri dari puluhan juta jiwa misalnya suku bangsa
Jawa, dalam tahun 1991 saja sudah berjumlah 60 juta jiwa, dan di lain pihak ada juga suku bangsa Indonesia yang terdiri dari sekitar seribu jiwa
suku bangsa Bgu di pantai utara Irian Jaya pada tahun 1964 hanya terdiri dari 981 jiwa Koentjaraningrat, 1999.
Jenis karangan terpenting yang mengandung bahan pokok dari pengolahan dan analisa antropologi adalah karangan etnografi. Isi dari
sebuah karangan etnografi adalah suatu deskripsi mengenai kebudayaan etnik dari suatu suku bangsa secara holistik keseluruhan. Untuk suku
bangsa yang dengan jumlah penduduk yang sangat sedikit dan wilayah penyebaran yang tidak luas seperti suku bangsa Bgu, sangat dimungkinkan
untuk membuat studi etnografi yang lengkap dan holistik. Sebaliknya sangat sukar untuk membuat studi etnografi yang lengkap dan
menyeluruh holistik terhadap suku bangsa yang sangat banyak seperti suku bangsa Jawa dengan wilayah penyebaran yang luas, terhadap suku
bangsa seperti ini, hanya dapat dihasilkan studi etnografi bagian tertentu dari kebudayaannya dengan wilayah tertentu pula.
Studi etnografi dilakukan berdasarkan kerangka 7 tujuh unsur universal kebudayaan. Studi etnografi juga dilengkapi dengan identitas
suku bangsa, seperti nama, identitas alam dan sejarah. Perpaduan unsur universal dan lokal membuat studi etnografi menghasilkan paparan suku
bangsa yang unik dalam bingkai kebudayaan universal. Menurut Koentjaraningrat 1999 studi etnografi mendeskripsikan kebidayaan suatu
suku bangsa yang disusun berdasarkan suatu kerangka etnografi, terdiri
Di unduh dari : Bukupaket.com
Studi Etnografi dan Bahasa Lokal
137
dari bab-bab seperti yang tercantum di bawah ini, sementara setiap bab terbagi lagi ke dalam sub- sub bab khusus.
a. Nama suku bangsa.
b. Lokasi, lingkungan alam dan demografi.
c. Asal mula dan sejarah.
d. Bahasa.
e. Sistem komunikasi.
f. Sistem mata pencaharian.
g. Sistem kemasyarakatan.
h. Sistem pengetahuan.
i. Kesenian.
j. Agama dan sistem religi.
Struktur masyarakat Indonesia ditandai oleh dua cirinya yang bersifat unik. Secara horizontal ia ditandai oleh kenyataan adanya kesatuan-
kesatuan sosial berdasarkan perbedaan-perbedaan suku bangsa, perbedaan-perbedaan agama, adat serta kedaerahan. Secara vertikal,
struktur masyarakat Indonesia ditandai oleh adanya perbedaan vertikal antara lapisan atas dan lapisan bawah yang cukup tajam. Perbedaan-
perbedaan suku bangsa, perbedaan-perbedaan agama, adat serta kedaerahan sering kali disebut sebagai masyarakat majemuk, suatu
istilah yang mula-mula dikenalkan oleh Turnival untuk menggambarkan masyarkaat yang terdiri atas dua atau lebih elemen
yang hidup sendiri-sendiri tanpa ada pembauran satu sama lain di dalam kesatuan politik. Maka dari itu masyarakat Indonesia disebut sebagai
masyarakat yang majemuk di mana masyarakat daerah tropis berkuasa dan mereka yang dikuasai memiliki perbedaan ras.
2. Studi Etnografi Indonesia