Artikel Andil Birokrasi Pendidikan Pada Biaya Pendidikan SMA

Mengkomunikasikan Hasil Studi Antropologi 209 DAFTAR PUSTAKA Albrow Martin. 2005. Birokrasi. PT. Tiara Wacana, Yogyakarta. C.E. Beeby. 1981. Pendidikan di Indonesia, Penilaian dan Pedoman Pelaksanaan. LP3ES, Jakarta, David Osborne dan Ted Gaebler. 2000. Mewirausahakan Birokrasi, Reinventing Government, Mentransformasi Semangat Wirausaha Ke Dalam Sektor Publik, diterjemahkan oleh Abdul Rosyid. Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta. H. Subandi Al. Marsudi. 2001. Pancasila dan UUD 1945 Dalam Paradigma Reformasi. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta Lili Rasjidi dan Ira Thania Rasjidi. 2004. Dasar-Dasar Filsafat dan Teori Hukum. PT Citra Aditya Bakti, Bandung. Moh. Kusnardi dan Harmaily Ibrahim. 1983. Pengantar Hukum Tata Negara Indonesia Pusat Studi Hukum Tata Negara. Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Jakarta Jacqueline Charbaud. 1984. Mendidik dan Memajukan Wanita. Gunung Agung, Jakarta.

b. Artikel

Menurut Wahyu Wibowo 2006 artikel adalah tulisan atas nama pribadi, yang ciri khasnya memang mencantumkan nama pribadi penulisnya, di dalam media massa cetak. Artikel adalah tulisan berbentuk ringkas, padat yang ditulis dalam media massa cetak berdasarkan opini penulisnya dengan tujuan menerangkan, menjelaskan atau memberitahukan pembacanya akan sesuatu hal. Artikel dalah tulisna atas nama pribadi yang ditulis di media massa cetak, dengan ciri-ciri: 1 Ekspositoris - argumentatif menjelaskan dan disertai argumentasi. 2 Berpeluang mendatangkan pencerahan. 3 Topiknya dipicu dari hal yang aktual. 4 Mencerminkan pantulan pribadi penulisnya. 5 Memecahkan persoalan. 6 Bentuknya ringkas dan padat. 7 Gaya dan nada penulisannya kebanyakan tegas, lugas dan serius. Artikel Antropologi tulisan seseorang mengenai masalah-masalah aktual Antropologi, yang mencantumkan nama pribadi penulis dan dimuat di surat kabar media massa. Artikel adalah sarana yang efektif dan efesien dalam mengkomunikasikan hasil studi Antropologi kepada masyarakat. Di unduh dari : Bukupaket.com Antropologi Kontekstual XII SMAMA Program Bahasa 210 Disebut efektif karena dengan menulis artikel, dapat dipastikan bahwa banyak orang yang membacanya dan mengetahui hasil studi antropologi. Disebut efesien karena dengan satu kali menulis artikel, hasil studi Antropologi dapat dikomunikasikan secara luas kepada masyarakat, tidak perlu pergi keberbagai tempat dan berbicara kepada banyak orang, tulis satu kali artikel dan pasti banyak orang yang membacanya. Sangat efesienkan? Menurut Wahyu Wibowo, 2006 secara teoritis struktur artikel terdiri atas teras lead, tubuh body dan penutup ending. Seperti halnya dengan makalah, teras beris kalimat pembukaan dapat berisi latar belakang singkat untuk membawa pembacanya memasuki pokok permasalah. Tubuh berisi uraian mengenai permasalahan, penyebab dan akibatnya. Penutup berisi kesimpulan dan jalan keluar yang ditawarkan. Artikel tidaklah sepanjang lebar makalah, artikel jauh lebih singkat, padat dan langsung menuju sasaran. Dapat menggunakan cara berpikir deduktif maupun induktif, dapat juga menggunakan studi kuantitatif maupun kualitatif. Syarat-syarat yang sebaik dipenuhi dalam menulis artikel adalah: 1 Keharmonisan atau kesimbangan antara gagasan konsep dan struktur bahasa yang dipakai, menentukan efektif tidak sebuah kalimat, ciri-cirinya subjek dan prediketnya jelas; tidak mengandung subjek ganda, dan cermat dalam menggunakan kata sambung. 2 Kepararelan yaitu kesejajaran atau kesederajatan unsur pembentuk kata atau klausa yang digunakan dalam kalimat. 3 Ketegasan yaitu upaya sipenulis dalam menonjolkan gagasan baru dan ide pokok kalimatnya. Tujuannya, memberi ketegasan bahwa ide pokoknya itu merupakan sesuatu yang penting diketahui pembaca. Tunjukkan ide pokok dengan menuliskannya di awal kalimat, gunakan rumus dimana, siapa, kapan, mengapa, apa dan siapa. Urutkan kejadi secara logis, lakukan pengulangan kalimat yang ingin ditegaskan dan lakukan pertentangan terhadap ide yang ditegaskan itu. 4 Kehematan yakni tidak menggunakan kata, frase atau bentuk lain yang dianggap tidak diperlukan. 5 Kecermatan, yakni cermat menggunakan kata-kata dalam kalimat, sehingga kalimat tersebut tidak menimbulkan tafsir ganda. 6 Kelogisan yakni logis dalam megemukakan ide kalimat. Contoh kalimat tidak logis: Untuk mempersingkat waktu, marilah kita teruskan acara ini dengan mengundang kehadiran Bapak Kepala Di unduh dari : Bukupaket.com Mengkomunikasikan Hasil Studi Antropologi 211 Bidang ke atas podium. seharusnya, untuk menghemat waktu, karena waktu tidak dapat dipersingkat. 7 Kevariasian, gunakan kata dan kalimat secara bervariasi, jangan monoton. Wahyu Wibowo, 2006. Untuk melengkapi pemahaman yang menyeluruh terhadap artikel, berikut ini dikutipkan satu contoh artikel dari buku berani menulis artikel karya Wahyu Utomo yang diterbitkan tahun 2006. Contoh artikel. Makin jelas Cina sejak eranya Deng Xiaoping 1980 dengan keterbukaan kawasan Timur, tidak mau sembarangan didikte oleh Amerika Serikat. Ketegasan itu makin nyata oleh penerusny, yakni Ziang Zemin Zhu Rongji 1992-2002, dan kini generasi keempat kepemimpinan Hu Jintao Wen Jiabao. Mentor dari Ziang Zhu dan Hu We sejak 1980-an adalah Deng Xiaoping. Deng Xiaoping merintis Cina baru yang sangat berbeda dengan Cinanya Mao Zedong 1949-1976. Eranya Mao dikenal sebagai era tertutup konfrontatif terhadap Amerika Serikat dan dunia luar yang tidak sepaham Mao. Era Tirai Bambu kurang disukai oleh dunia luar termasuk saya sebagai pemerhati ekonomibisnis Cina, karena kurangnya informasi yang mengalir ke luar tirai itu. Pada zaman Mao, AS dengan gencar menjelek-jelekkan Cina dari luar, melalui susunan komunikasi pers maupun radio waktu itu belum ada TV. Ketika Deng Xiaoping muncul tahun 1982 sebagai pemimpin Cina dan secara praktis memegang tapuk pimpinan Pemerintahan Cina, sebagian besar pemerhati di dalam maupun di luar Cina mulai menyadari kehebatan visi Deng. Proses yang digeluti dan para murid-muridnya memakan waktu dan tidak selalu mulus. Termasuk pengagum Deng adalah Dr Mahathir Mohamad PM Malaysia, 1981-31 Oktober 2003, yang tanpa tedeng aling-aling dan terus terang menyampaikan kekagumannya sebagaimana terungkap dalam Globalization With Common Development APEC CEO Summit in Shanghai, 21 Oktober 2001. Di situ dikatakan antara lain, Tanpa ragu patut dinyatakan bahwa salah seorang tokoh abad ke - 20 adalah Deng Xiaoping, Bapak Empat Modernisasi Cina. Jelas pula tanpa ragu patut disebut bahwa dua dari pernyataan bijaksananya harus senantiasa ada dalam barisan utama pemikiran kita saat berbicara mengenai isu besar masa kinikita. Sumber: Bob Widyahartono, Cina yang Berani Berkata Tidak, Suara Pembaruan, 071103; h.9. Di unduh dari : Bukupaket.com Antropologi Kontekstual XII SMAMA Program Bahasa 212

c. Karya Foto