Golongan Petani Dampak Perilaku Keagamaan Bagi Kehidupan

Fungsi Perilaku Agama dan Kepercayaan 61

2. Perilaku Keagamaan

Secara psikologis, ada empat faktor yang menghasilkan sikap keagamaan, yaitu pengaruh sosial, pengalaman, kebuntuan, dan proses pemikiran. Di antara empat faktor utama yang jelas menjadi sumber keyakinan agama adalah adanya aneka kebutuhan yang tidak terpenuhi secara sempurna. Kebutuhan itu meliputi kebutuhan akan keselamatan, cinta, memperoleh harga diri, dan kebutuhan yang timbul akibat adanya kematian.

B. Dampak Perilaku Keagamaan Bagi Kehidupan

Bermasyarakat Secara garis umum, kalian mengetahui bahwa diantara unsur-unsur budaya, agama memainkan peranan dominan atas masyarakat baik itu agama asli maupun agama lainnya. Untuk memudahkan dalam mempelajari dampak perilaku agama dalam kehidupan bermasyarakat maka dengan ini dibedakan dalam berbagai lapisan masyarakat.

1. Golongan Petani

Sikap mental golongan petani terbentuk oleh pengaruh situasi dan kondisi di mana mereka hidup, yaitu faktor klimatologis iklim dan hidrologis musim panas - musim hujan maka menurut Weber kaum petani lebih terlibat dalam proses organik dan peristiwa alam yang tak terhitung jumlahnya dari siklus yang satu ke siklus berikutnya dalam ritme yang tidak dipercepat dan tidak diperlambat. Hukum cocok tanam tidak dapat diperhitungkan secermat seperti pada ekonomi pasar maka kaum petani 1. Menurut kalian bentuk upacara demikian masih pada kawasan apa? Jelaskan alasanya? 2. Dorongan apa yang menyebabkan manusia melakukan ritual keagamaan demikian? Jelaskan 3. Apakah menurut kalian upacara demikian termasuk perilaku keagamaan? Sumber. Periplus Travel Guide Investigasi Budaya: “Coba kembangkan wawasan kebhinekaan kalian” Di unduh dari : Bukupaket.com Antropologi Kontekstual XII SMAMA Program Bahasa 62 cenderung untuk mendayagunakan kekuatan magis guna mempengaruhi kekuatan kosmos yang irrasional. Itulah sebabnya kaum petani pada umumnya mempunyai kecenderungan religius lebih besar daripada kelompok manusia dari lapisan sosial lain. Semangat religius ini dapat kalian lihat dalam pengadaan sejumlah upacara pesta pertanian dari mulai penanaman sampai masa panen merupakan peristiwa penting yang tidak boleh terlewatkan. Misalnya, kaum petani di Indonesia mengadakan selamatan pada waktu menanam benih dan pada waktu panen. Orang Jawa menyebut ini wiwit mulai pemotongan padi yang diadakan untuk menghormati Dewi Sri yang dipercayai sebagai pelindung kesuburan sawah dan ladang. Jalannya upacara dan jenis yang dikorbankan serta doa yang diucapkan bervariasi menurut tempatnya. Pesta pertanian ini dapat juga ditemui pada bangsa Yahudi zaman bahari yang tercatat dalam Kitab Suci mereka Perjanjian Lama. Mereka mengadakan pesta massot atau pesta Roti Tak Terbagi atai Pesta Paska. Pesta ini dirayakan selama 7 hari dan selama itu mereka makan roti tak berbagi yang dibuat dari bulir yang baru dipetik sebagai tanda permulaan baru. Dalam perkembangannya di Indonesia setelah masuknya agama wahyu, golongan petani ini banyak yang kemudian menjadi seorang kyai, mubaligh, atau pendeta.

2. Golongan Pengrajin dan Pedagang Kecil