Agama dan Pemeliharaan Masyarakat Agama dan Pengintegrasian Nilai-nilai

Antropologi Kontekstual XII SMAMA Program Bahasa 68

2. Fungsi AgamaReligi dan Kepercayaan

a. Agama dan Pemeliharaan Masyarakat

Secara umum, masyarakat mempunyai kebutuhan-kebutuhan tertentu untuk kelangsungan hidup dan pemeliharaanya sampai batas. Oleh karena itu agama salah satunya adalah berusaha memenuhi kebutuhan itu meskipun terdapat ketidakcocokan dalam cara memenuhi kebutuhan tersebut. Misalnya, melalui organisasi agama untuk memenuhi tuntutan masyarakat akan sebuah informasi tertentu seperti larangan sebuah produk makanan karena mengandung bahan yang tidak boleh dimakan. Melalui organisasi agama, masyarakat dapat memenuhi kebutuhan akan pengetahuan dan ini mampu menciptakan pemeliharaan kepada masyarakat. Mengapa demikian? Pertama, agama telah membantu mendorong terciptanya persetujuan mengenai sifat dan isi kewajiban-kewajiban sosial tersebut dengan memberikan nilai-nilai yang berfungsi menyalurkan sikap-sikap para anggota masyarakat dan menetapkan isi kewajiban-kewajiban sosial mereka. Dalam peranan ini agama telah membantu menciptakan sistem nilai sosial yang terpadu dan utuh. Kedua, terdapat alasan-alasan yang kuat bahwa agama juga telah memainkan peranan vital dalam memberikan kekuatan memaksa yang mendukung dan memperkuat adat-istiadat. Dalam hubungan ini patut diketahui bahwa sikap mengagungkan dan rasa hormat, terutama yang berkaitan dengan adat istiadat yang berlaku berhubungan erat dengan perasan kagum yang timbul karena kesakralan itu sendiri. Misalnya, ketika bencana gempa mengguncang di Laut Selatan, masyarakat berbondong- bondong melakukan serangkaian kegiatan spiritual untuk sebuah keselamatan.

b. Agama dan Pengintegrasian Nilai-nilai

Pernahkah kalian memikirkan bahwa dengan agama dapat mendorong timbulnya konsensus minimal yang penting bagi kelangsungan hidup masyarakat tersebut jika mampu memahami bagaimana hubungan antara sikap-sikap masyarakat dengan nilai-nilai sosial. Agama pada umumnya menerangkan suatu fakta bahwa nilai-nilai yang ada dalam hampir semua masyarakat bukan sekedar kumpulan nilai yang bercampur aduk tetapi membentuk tingkatan hierarki. Dalam hierarki ini agama menetapkan nilai-nilai yang tertinggi. Nilai-nilai tertinggi Di unduh dari : Bukupaket.com Fungsi Perilaku Agama dan Kepercayaan 69 berikut implikasinya dalam bentuk tingkah laku memperoleh arti dari semacam hubungan yang diyakini adanya antara anggota-anggota kelompok dengan Tuhan-Tuhan atau benda-benda lain yang ditunjukkan oleh kepercayaan agama mereka. Misalnya, Tuhan sebagai nilai tertinggi dianggap sebagai bapak yang penuh kasih sayang maka yang terkandung dalam nilai yang lebih tinggi ini mempunyai hubungan langsung dengan kandungan nilai-nilai yang ada di tengah yang lebih rendah dalam keseluruhan hirarki nilai itu. Yang penting di antara nilai-nilai yang ada di tengah adalah nilai-nilai yang diletakkan oleh anggota-anggota masyarakat terhadap sesama anggota dan terhadap objek-objek material seperti uang atau tanah. Karena itu, batasan tentang nilai-nilai tertinggi itu, agama telah mengkordinasikan nilai yang bermacam-macam dan tampak tidak bertalian dan tidak berarti menjadi sistem-sistem yang terpadu. Selanjutnya integrasi nilai-nilai ini dengan penampilannya yang lebih dapat dimengerti juga memperbesar kemungkinan bagai tercapainya konsensus terhadap nilai-nilai tersebut.

c. Peranan Agama di Bidang Sosial