Antropologi Kontekstual XII SMAMA Program Bahasa
146
pokoknya. Sistem dasar kemasyarakatannya berupa desa komuniti petani dengan differensiasi dan stratifikasi sosial yang sedang.
Masyarakat kota yang menjadi arah orientasinya mewujudkan suatu peradaban bekas kerajaan berdagang dengan pengaruh yang kuat
dari agama Islam, bercampur dengan suatu peradaban kepegawaian yang dibawa oleh sistem pemerintah kolonial, gelombang pengaruh
kebudayaan Hindu tidak dialami atau hanya sedemikian kecilnya sehingga terhapus oleh pengaruh agama Islam.
d. Studi Etnografi Bali
Suku bangsa Bali mendiami pulau Bali, dikenal dengan nama daerah tingkat
I Propinsi Bali. Luas pulau Bali 5808,8 km
2
. Gugusan pegunungan yang membujur
dari barat ke timur memisahkan wilayah Bali menjadi dua bagian, yaitu dataran
sebelah utara lebih sempit dan dataran sebelah selatan lebih luas. Sebagian besar
wilayah pengunungan masih tertutup oleh hutan rimba yang lebat. Di daerah
pengunungan ini terdapat kuil-kuil pura yang dianggap suci oleh orang Bali, seperti
Pura Pulaki, Pura Batukau dan terutama sekali Pura Besakih. Bahasa Bali termasuk keluarga bahasa-bahasa Indonesia dan tidak jauh berbeda
dengan bahasa-basaha Indonesia lainnya. Peninggalan-peninggalan prasati kuno menunjukkan adanya suatu bahasa Bali Kuno yang agak berbeda
dengan bahasa Bali sekarang. Bahasa Bali Kuno dipengaruhi oleh kata- kata Sangsekerta dan bahasa Jawa-Majapahit, sehingga tidak
mengherankan apabila bahasa Bali mengenal perbendaharaan kata-kata “hormat” meskipun tidak sebanyak dalam bahasa Jawa.Bahasa hormat
ini dipakai saat berbicara dengan orang-orang tua dan orang-orang yang dihormati, meskipun saat ini sudah mengalami perubahan akibat dari
modernisasi.
1 Sistem mata pencaharian. Mata pencaharian utama orang Bali adalah
bercocok tanam, sebagian kecil lainnya beternak, berdagang, menjadi buruh, pegawai atau yang lainnya. Terdapat perbedaan cara
pengolahan tanah pada berbagai tempat di Bali. Bali bagian utara, tanah datarannya sedikit, curah hujan kurang mengakibatkan
bercocok tanam tidak begitu berkembang bila dibanding dengan
Sumber. Indonesia Heritage
Gambar 5.5 Masyarakat Bali juga
memiliki ciri khas dan karakteristik tersendiri yang dapat dikenal oleh
masyarakat lain.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Studi Etnografi dan Bahasa Lokal
147
daerah Bali bagian Selatan. Di berbagai tempat yang kurang menguntungkan bagi bercocok tanam padi, timbul usaha-usaha
menanam buah-buahan, palwija, kelapa dan kopi. Hasilnya sangat berkualitas sehingga menjadi komoditas niaga ekspor bangsa
Indonesia.
2 Sistem kekerabatan,
Perkawinan memiliki arti penting dalam
kehidupan orang Bali, karena melalui perkawinan barulah seseorang dianggap sebagai warga penuh dari masyarakat yang berhak
memperoleh hak-hak dan kewajiban-kewajiban seorang warga masyarakat dan kelompok kerabat. Perkawinan ideal bagi suku
bangsa Bali adalah perkawinan antara pria dan wanita yang dianggap sederajat. Perkawinan suku bangsa Bali bersifat endogami klen, baik
bersifar dadai maupun kasta. Perkawinan sangat ideal orang Bali adalah perkawinan antara anak-anak dari dua orang saudara laki-
laki. Sistem garis keturunan dan hubungan kekerabatan orang Bali berpegang teguh pada prinsip patrilineal yang amat dipengaruhi oleh
sistem keluarga luas patrilineal yang mereka sebut dadia dan sistem pelapisan sosial yang disebut wangsa kasta. Pelapisan sosial
masyarakat Bali terdiri dari 3 tiga, yaitu kelas sosial utama, madia dan nista. Kasta utama dan tertinggi adalah golongan brahmana, kasta
madia adalah golongan ksatria dan kasta nista adalah golongan waisya. Masih ada kelas sosial lainnya yang dianggap sebagai kelas
sosial paling rendah, yaitu orang-orang yang tidak berkasta disebut dengan sudra jabawangsa.
3 Sistem kemasyarakatan,
kesatuan wilayah tempat tinggal orang Bali
disebut desa. Ada dua jenis desa, yaitu desa di daerah pengunungan dan desa di daerah datar. Wilayah desa di daerah pengunungan sangat
kecil dan jumlah penduduknya sangat terbatas. Wilayah desa daerah datar luas dan jumlah penduduknya lebih banyak. Dalam desa daerah
datar sering terdapat differensiasi ke dalam kesatuan-kesatuan adat yang disebut dengan Banjar. Keanggotaan Banjar bersifat terbuka dan
terbatas pada orang-orang yang lahir di Banjar itu. Bale Banjar merupakan pusat Banjar yang dijadikan sebagai tempat warga Banjar
saling bertemu dan berapat pada hari-hari yang tetap. Banjar dipimpin seorang kepala yang disebut dengan klian banjar. Ia dipilih secara
demokratis untuk masa jabatan tertentu oleh warga Banjar. Tugasnya sangat luas meliputi kehidupan sosial dan keagamaan.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Antropologi Kontekstual XII SMAMA Program Bahasa
148
4 Agama dan sistem religi, agama utama suku bangsa Bali adalah agama
Hindu-Bali. Sebagian kecil dari orang Bali ada juga yang menganut agama Kristen, Katolik dan Islam. Di dalam kehidupan
keagamaannya, orang yang beragama Hindu-Bali percaya akan adanya satu Tuhan, dalam bentuk konsep
Trimurti Yang Esa. Ada
tiga wujud Trimurti, yaitu wujud Brahmana sebagai pencipta, wujud Wisnu sebagai pelindung dan pemelihara dan wujud Siwa sebagai
pelebur dari segala yang ada. Selain itu orang Bali juga percaya kepada pelbagai dewa dan roh yang lebih rendah dari Trimurti dan yang
mereka hormati dalam upacara bersaji. Pengaruh agama Hindu-Bali sangat tampak pada kehidupan sosial budaya orang Bali. Oleh karena
itu sikap dan perbuatan mereka selalu didasari nilai-nilai athman menganggap penting konsepsi tentang Roh Abadi, karmapal adanya
buah setiap pebuatan, purnabawa kelahiran kembali sang jiwa, moksa kebebasan jiwa dari kelahiran kembali. Ada tiga tahap
upacara kematian orang Bali, yaitu ngaben pembakaran mayat, nyekah upacara penyucian dan upacara ngelinggihang
Koenjaraningrat 1999 mengelompokkan suku bangsa Bali pada
tipe masyarakat pedesaan berdasarkan bercocok tanam di sawah dengan padi sebagai tanaman pokoknya. Sistem dasar kemasyarakatannya berupa
komuniti petani dengan differensiasi dan stratifikasi sosial yang agak kompleks. Masyarakat kota yang menjadi arah orientasinya itu
mewujudkan suatu peradaban bekas kerajaan pertanian bercampur dengan peradaban kepegawaian yang dibawa oleh sistem
pemerintahan kolonial. Semua gelombang pengaruh kebudaan asing dialami.
e. Studi Etnografi Suku bangsa Jawa