Jelajah Cakrawala Sosial untuk Kelas VII
270
Perbedaan penggunaan lahan terjadi di kawasan pesisir pantai, dataran tinggi, dan dataran rendah. Adanya
perbedaan tersebut merupakan pengaruh dari adanya perbedaan ragam bentukan muka bumi.
2. Penggunaan Lahan di Perkotaan
Kawasan kota secara alamiah merupakan desa yang telah mengalami perkembangan ke arah yang
lebih maju. Misalnya Jakarta yang sekarang ini menjadi kota metropolitan. Kota merupakan sistem jaringan
kehidupan manusia yang memiliki ragam kondisi sosial yang khas, yaitu tingkat pertumbuhan penduduk tinggi,
pola kehidupan masyarakat yang heterogen, dan adanya kompleksitas etnis sebagai pengaruh urbanisasi.
Penggunaan lahan di daerah perkotaan, khususnya daerah industri saling berkompetisi dengan jenis penggunaan
lahan lainnya. Hal tersebut akan mengakibatkan terjadinya penggunaan lahan yang tidak sesuai peruntukannya.
Misalnya, daerah yang cocok dimanfaatkan untuk lahan pertanian dibangun menjadi pusat pertumbuhan
industri.
a. Pola Keruangan Konsentris
Salah satu teori tentang penggunaan lahan, yaitu Teori Konsentris yang dikemukakan E.W.Burgess.
Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut. 1 Central Bussiness District CBD terdapat pada
lingkaran pertama yang ada di pusat kota seperti pusat pemerintahan, bank, dan fasilitas umum lainnya.
2 Jalur peralihan zona transisi terdapat pada lingkaran kedua, berupa kawasan industri dan
permukiman para pekerja. 3 Jalur permukiman terdapat pada lingkaran ketiga,
yaitu daerah yang berfungsi sebagai lokasi untuk tenaga kerja yang melakukan kegiatan di CBD.
4 Kawasan permukiman yang permanen terdapat pada lingkaran keempat. Pada kawasan ini pola
penggunaan lahan tertata dengan teratur. 5 Jalur penglaju komuter terdapat pada lingkaran
kelima. Pada umumnya di zona penglaju dihuni oleh penduduk yang melakukan aktivitas atau kegiatan
ekonomi di pusat kota.
E.W Burgess merupakan seorang geograf yang
mengemukakan Teori Konsentrik. Beliau ialah
orang yang ahli dalam bidang planologi tata ruang. Menurut
Burgess daerah perkotaan terbagi menjadi lima wilayah,
yaitu sebagai berikut. 1. Pusat daerah kegiatan.
2. Wilayah transisi. 3. Wilayah permukiman
masyarakat berpendapatan rendah.
4. Wilayah permukiman masyarakat berpendapatan
menengah. 5. Wilayah permukiman
masyarakat berpendapatan tinggi.
Maestro
E. E
E. W
W W
W W
Bu Bu
Bu Bu
rg rg
rg g
es es
es s
s s
s me
me me
e r
ru ru
p pa
ka n
n se
se or
an g geog
ra f
ya ya
ng ng
mengemukakan Teori Konsentrik. Beliau ialah
orang yang ahli dalam bidang planologi tata ruang. Menurut
Burgess daerah perkotaan
M M
M Ma
Ma a
e es
t tr
Di unduh dari : Bukupaket.com
Pola Penggunaan Lahan dan Kawasan Permukiman
271
b. Pola Keruangan Sektoral
Teori Sektoral dikemukakan oleh Homer Hoyt. Menurut teori ini, kegiatan-kegiatan yang terjadi di
perkotaan tidak hanya mengikuti zona-zona teratur secara konsentris, tetapi membentuk sektor-sektor yang
sifatnya lebih bebas.
c. Pola Keruangan Inti Ganda
Teori Inti Ganda dikemukakan oleh Harris dan Ullman. Inti teori ini mengemukakan bahwa ruang dan
tata kota dapat dikelompokkan menjadi empat bagian, yaitu sebagai berikut.
1 Inti Kota core of city adalah wilayah yang di fungsikan
sebagai pusat kegiatan atau aktivitas masyarakat. 2 Selaput Inti Kota adalah wilayah yang terletak diluar
inti kota. 3 Kota Satelit merupakan wilayah di perkotaan yang
sebagai bagian dari kawasan industri. 4 Suburban merupakan daerah di sekitar kota yang
berfungsi sebagai tempat permukiman penduduk. Pola penggunaan lahan di perkotaan cenderung lebih
heterogen. Ciri dan pendorong adanya heterogenitas masyarakat di perkotaan antara lain sebagai berikut.
1 Budaya yang berkembang bersifat individualisme. 2 Kehidupan masyarakat bersifat multietnis.
3 Kegiatan perekonomian heterogen dan didominasi
sektor nonagraris. 4 Tingginya nilai jual dan harga tanah di perkotaan.
5 Munculnya kon ik sosial di masyarakat.
6 Pola permukiman cenderung padat dan kompleks.
Gambar 15.3
Perekonomian di kota didominasi oleh sektor nonagraris, seperti sektor
industri.
Sumber: Microsoft Encarta, 2006
Dalam Teori Sektoral, Homer Hoyt berpendapat bahwa:
1. daerah-daerah yang memiliki harga tanah yang
tinggi biasanya terletak diluar kota;
2. daerah-daerah yang memiliki harga tanah rendah
membentuk jalur-jalur yang bentuknya memanjang
dari pusat kota ke daerah perbatasan;
3. zona pusat adalah daerah pusat kegiatan.
Referensi Sosial
Di unduh dari : Bukupaket.com
Jelajah Cakrawala Sosial untuk Kelas VII
272
Sektor perekonomian menjadi tumpuan dan ke- majuan wilayah. Pada negara-negara dengan sistem
ekonomi yang sederhana dimana peran iptek tidak terlalu dominan, khususnya di negara-negara dunia
ketiga masih dikembangkan usaha di sektor pertanian. Sektor pertanian menjadi salah satu pilar penopang
laju pertumbuhan wilayah dan percepatan tingkat perekonomian masyarakat setempat.
Kegiatan Ekonomi Pertanian dan Nonpertanian
C C
.
Jika kamu ingin mengetahui lebih dalam mengenai kegiatan
ekonomi di perdesaan dan perkotaan, kunjungilah internet di
situs www.urbanpoor.or.id.
Jelajah Sosial
1. Kegiatan Ekonomi dalam Bidang Pertanian