Air Tanah Danau Perairan Laut

Jelajah Cakrawala Sosial untuk Kelas VII 174 Air Tanah dan Air Permukaan serta Manfaatnya D D .

1. Air Tanah

Air tanah adalah bagian air yang berada di bawah permukaan tanah. Air tanah yang berada di litosfer jumlahnya sekitar 0,62 dari seluruh hidrosfer. Ber- dasarkan tempatnya, air tanah digolongkan menjadi dua bagian, yaitu air tanah dangkal soil water dan air tanah dalam ground water. Air tanah dangkal adalah air tanah yang terdapat dalam pori-pori lapisan tanah paling atas yang ada hanya pada musim hujan. Air tanah dalam adalah air tanah yang terdapat di antara dua lapisan yang kedap air akuifer. Air tanah memiliki berbagai kegunaan bagi kehidupan manusia, antara lain untuk keperluan rumah tangga, keperluan industri, dan keperluan pertanian, misalnya pengairan sawah.

2. Sungai

Sungai adalah massa air tawar yang mengalir pada suatu lembah secara alamiah dari sumbernya yang bermuara ke danau, rawa, atau laut. Daerah Aliran Sungai DAS adalah keseluruhan wilayah yang airnya berpelepasan pada sungai utama sungai induk bersama dengan anak-anak sungainya. Misalnya, DAS Kapuas, DAS Serayu, dan DAS Ci Manuk. Karakteristik bagian daerah aliran dapat kamu lihat pada Tabel 11.2 berikut. Tabel 11.2 Karakteristik Daerah Aliran Hulu, Tengah, dan Hilir Daerah Aliran Hulu Daerah Aliran Tengah Daerah Aliran Hilir • Daerahnya bergunung- gunung. • Dekat dengan mata air. • Banyak dijumpai bongkahan batuan runcing pada badan sungai. • Arusnya deras. • Terjadinya erosi vertikal. • Dasar sungai berbentuk huruf V. • Banyak dijumpai air terjun. • Terjadi erosi vertikal dan horisontal. • Dasar sungainya cenderung berbentuk huruf U. • Terjadi pengendapan. • Ditemukan batu-batu guling. • Kemiringan lerengnya landai. • Dekat dengan laut. • Daerahnya sangat datar. • Aliran sungai sangat lambat. • Ditemukan meander. • Merupakan wilayah dataran banjir. • Bentuk lembah sungai sangat lebar. • Dapat dijumpai delta. Sumber: Microsoft Encarta Premium DVD, 2006 Gambar 11.7 Profil air tanah Sumber: Geografi: Aktivitas untuk Menjelajahi, Memetakan, dan Menikmati Duniamu, 2003 Di unduh dari : Bukupaket.com Atmosfer dan Hidrosfer 175 Sungai dapat diklasifikasikan berdasarkan sumber airnya, volume airnya, dan arah alirannya.

a. Sumber Air

Sungai 1 Sungai hujan, yaitu sungai yang sumber airnya berasal dari air hujan dan mata air. Jenis sungai ini banyak dijumpai di Indonesia. 2 Sungai gletser, yaitu sungai yang sumber airnya berasal dari es yang mencair. Jenis sungai ini banyak dijumpai di daerah pegunungan tinggi. 3 Sungai campuran, yaitu sungai yang sumber airnya berasal dari air hujan dan gletser. Misalnya, Sungai Membramo dan Sungai Digul di Papua.

b. Volume Air

Sungai 1 Sungai Permanen Episodik, yaitu sungai yang volume airnya tetap stabil sepanjang tahun. 2 Sungai Periodik, yaitu sungai yang volume airnya melimpah pada musim hujan, sedangkan pada musim kemarau airnya berkurang bahkan kering. c. Arah Aliran Sungai 1 Sungai Konsekuen, yaitu sungai yang arah alirannya sesuai dengan kemiringan lereng. 2 Sungai Subsekuen, yaitu sungai yang mengaliranya tegak lurus pada sungai konsekuen. 3 Sungai Obsekuen, yaitu anak sungai subsekuen yang arahnya berlawanan dengan sungai konsekuen. 4 Sungai Resekuen, yaitu anak sungai subsekuen yang arah alirannya sejajar dengan sungai konsekuen. 5 Sungai Insekuen, yaitu sungai yang arah alirannya tidak teratur dan tidak terikat oleh lereng daratan. Aliran sungai akan menyusun pola tertentu yang disebut pola aliran sungai. Pola aliran sungai dapat digolongkan menjadi tujuh macam, yaitu sebagai berikut. a. Pola Dendritis, yaitu pola aliran sungai yang dicirikan oleh anak-anak sungainya yang bermuara ke sungai induk secara tidak teratur. b. Pola Sentripetal memusat, yaitu pola aliran sungai yang memusat pada suatu cekungan atau kawah. c. Pola Sentrifugal radial, yaitu pola aliran sungai yang tersebar dari suatu puncak, seperti di daerah gunungapi dan perbukitan. Gambar 11.8 Pola-pola aliran sungai, yaitu: a pola dendritis; b pola sentripetal; c pola radial; d pola trellis; e pola rektangular. Sumber: Microsoft Encarta Premium DVD, 2006 Gunung Danau Lembah Lipatan Punggung bukit a b c d e Di unduh dari : Bukupaket.com Jelajah Cakrawala Sosial untuk Kelas VII 176 d. Pola Trellis, yaitu pola aliran sungai yang paralel dengan anak-anak sungainya bergabung secara tegak pada sungai induk. e. Pola Rektangular, yaitu pola aliran sungai yang dicirikan dengan sungai induk dan anak-anak sungainya membentuk sudut 90º. f. Pola Annular, yaitu pola aliran sungai yang bentuknya melingkar domes. g. Pola Pinnate , yaitu pola aliran sungai di mana anak-anak sungainya bermuara ke sungai induk membentuk sudut yang lancip. Sungai dapat memberikan manfaat bagi manusia yaitu untuk mandi, mencuci, air minum, pengairan pertanian, budi daya perikanan air tawar, pembangkit tenaga listrik, sarana lalu lintas air, sarana industri, dan tempat rekreasi.

3. Danau

Danau adalah sebagian permukaan bumi daratan yang berbentuk cekungan dengan ukuran relatif luas yang merupakan tempat penampungan air yang berasal dari air hujan, sungai, air tanah, dan mata air. Berdasarkan proses terjadinya, danau dibedakan menjadi enam macam, yaitu sebagai berikut. a. Danau Vulkanik, yaitu danau yang terbentuk karena letusan gunungapi yang sangat kuat. Pada saat gunung meletus dengan kuat, kerucut gunungapi dapat terlempar sehingga pada bidang letusan akan terbentuk cekungan besar. Misalnya, Danau Kalimutu Flores dan Danau Batur Bali. b. Danau Tektonik, yaitu danau yang terbentuk karena proses tektonisme atau pergeseran lapisan kulit bumi. Patahnya lapisan kulit bumi menyebabkan sebagian lapisan kulit bumi mengalami penurunan. Jika daerah tersebut terisi air, terbentuklah danau tektonik. Misalnya, Danau Poso dan Danau Towuti Sulawesi, serta Danau Singkarak dan Danau Maninjau Sumatra. c. Danau Tektovulkanik, yaitu danau yang terbentuk dari gabungan tenaga vulkanik dan tektonik. Misalnya, Danau Toba dan Danau Ranau Sumatra. d. Danau Buatan atau Waduk, yaitu danau yang terjadi karena adanya aliran sungai yang sengaja dibendung oleh manusia. Misalnya, Waduk Gajah Mungkur, Waduk Karangkates, dan Waduk Jatiluhur. Sumber: Dokumentasi Penerbit Gambar 11.9 Waduk Darma yang terdapat di Kabupaten Kuningan Jawa Barat termasuk jenis danau buatan. Di unduh dari : Bukupaket.com Atmosfer dan Hidrosfer 177 e. Danau Karst Dolina, yaitu danau yang terbentuk karena larutnya batuan kapur oleh air secara kimiawi. Danau ini hanya dapat dijumpai di daerah karst atau kapur, seperti di Gunung Kidul, Yogyakarta. f. Danau Gletser, yaitu danau yang terbentuk oleh pengikisan gletser dan membentuk cekungan. Misalnya, The Great Lake di Amerika Utara. Danau dapat memberikan manfaat bagi manusia, antara lain sebagai sebagai pembangkit tenaga listrik, daerah wisata dan olahraga, sumber irigasi, tempat budi daya ikan air tawar, dan pencegah banjir.

4. Rawa