1. Hipotesis Pengaruh EBIT dan Arus Kas Terhadap Harga Saham
Penulis menggunakan dukungan penelitian sebelumnya yaitu penelitian yang dilakukan Ch. Fara D dan Wirjolukito 2004, dan
Watts and Zimmerman 1986 dalam Taman 2009: 10 yang telah menguji secara empirik hubungan laba akuntansi dan arus kas dengan
harga saham untuk menguatkan dugaan bahwa EBIT, arus kas dari aktivitas operasi AKO, arus kas dari aktivitas investasi AKI, dan
arus kas dari aktivitas pendanaan AKP memiliki pengaruh pada harga saham, sehingga hipotesis yang dirumuskan adalah:
H
1
: EBIT, AKO, AKI, dan AKP bersama-sama memiliki pengaruh terhadap harga saham.
2. Hipotesis Pengaruh EBIT Terhadap Harga Saham
Penelititan yang dilakukan oleh Fara D. dan Wirjolukito 2004: 59 mengatakan bahwa
earning before interest and taxes
EBIT mempengaruhi harga saham secara positif dan signifikan pada
perusahaan yang berskala besar dan kecil. Taman 2009: 15 dalam penelitiannya menemukan bahwa laba berasosiasi positif dan
signifikan terhadap harga saham perusahaan di BEI. Penelitian Cheng 2002, Freeman dan Tse 1992, Das dan Lev
1994, serta Belkaoui 1996 dalam Fara D. dan Wirjolukito 2004: 49 menunjukkan bahwa pendapatan perusahaan akan mempengaruhi
kekuatan harga saham dan berhubungan erat dengan pendapatan yang tidak terduga. Penelitian Champbell dan Shiller 1998 dalam Fara D.
dan Wirjolukito 2004: 45 menunjukkan bahwa harga saham yang tinggi berkaitan dengan pendapatan perusahaan tersebut yang tinggi
pula. Jadi dapat disimpulkan semakin tinggi jumlah
earning before interest and taxes
EBIT akan membuat harga saham semakin tinggi juga.
H
2
: EBIT memiliki pengaruh positif terhadap harga saham 3. Hipotesis Pengaruh AKO Terhadap Harga Saham
Penelitian yang dilakukan Fara D. dan Wirjolukito 2004: 59 membuktikan bahwa arus kas operasi memiliki pengaruh yang negatif
dan signifikan pada perusahaan skala besar, menengah, dan kecil. Penelitian yang dilakukan oleh Triyono dan Jogiyanto 2000 dalam
Ferry dan Wati 2006: 1123 menunjukkan bahwa aliran kas dari aktivitas operasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga
saham. Ferry dan Wati 2006: 1131 yang meneliti mengenai komponen aliran kas menunjukkan bahwa aliran kas dari aktivitas
operasi berpengaruh negatif dan signifikan dengan harga saham pada model
levels
kedua. Menurut Fara D. dan Wirjlukito 2004: 52, apabila perusahaan ingin harga sahamnya meningkat pada masa depan,
keputusannya adalah menurunkan arus kas sekarang. Berdasarkan penelitian terdahulu, bisa disimpulkan apabila arus
kas bersih dari aktivitas operasi rendah, maka perusahaan bisa meningkatkan harga saham perusahaan di masa depan.
H
3
: AKO memiliki pengaruh negatif terhadap harga saham
4. Hipotesis Pengaruh AKI Terhadap Harga Saham
Penelitian yang dilakukan oleh Ferry dan Wati 2006: 1131 dengan melakukan pemisahan komponen aliran kas mengungkapkan
bahwa aliran kas dari aktivitas investasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham. Triyono dan Jogiyanto 2000 dalam
Ferry dan Wati 2006: 1123 yang melakukan penelitian dengan memisahkan total aliran kas menunjukkan bahwa aliran kas dari
aktivitas investasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham.
H
4
: AKI memiliki pengaruh positif terhadap harga saham. 5. Hipotesis Pengaruh AKP Terhadap Harga Saham
Ferry dan Wati 2006: 1123 mengatakan bahwa keputusan pendanaan tidak dapat merefleksikan kinerja perusahaan yang
dianggap sebagai tolak ukur nilai perusahaan. Oleh karena itu nilai perusahaan tidak dipengaruhi oleh keputusan untuk mendanai
kebutuhan kasnya melalui penerbitan obligasi surat utang, penerbitan saham biasa maupun saham preferen. Hasil penelitian Ferry dan Wati
2006: 1131 juga menyimpulkan bahwa pada model
levels
kedua arus kas dari aktivitas pendanaan memiliki pengaruh negatif dan signifikan
terhadap harga saham.
H
5
: AKP memiliki pengaruh negatif terhadap harga saham.
58
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan dilakukan penulis adalah studi empiris pada perusahaan-perusahaan milik pemerintah BUMN yang
go-public
di Bursa Efek Indonesia BEI.
B. Subyek dan Objek Penelitian 1. Subyek Penelitian
Subyek dari penelitian ini adalah perusahaan milik pemerintah BUMN yang
listed
di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2009-2013 yang terdiri dari sektor farmasi, energi, industri logam, konstruksi,
pertambangan, angkutan dan prasarana, dan telekomunikasi.
2. Objek Penelitian
Objek dari penelitian ini adalah variabel yang menjadi pokok penulis dalam penelitiannya. Adapun objek penelitian dalam penelitian ini adalah
laporan keuangan dan harga saham
closing price
pada perusahaan sektor farmasi, energi, industri logam, konstruksi, pertambangan, angkutan
dan prasarana, dan telekomunikasi. milik BUMN periode 2009-2013.
C. Waktu dan Lokasi Penelitian 1. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Maret 2014 – April
2014.
2. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di Pojok Bursa Efek Indonesia Sanata Dharma.
D. Variabel Penelitian 1. Identifikasi Variabel
Variabel terikat : Harga Saham Variabel bebas :
a.
Earning Before Interest and Taxes
EBIT b. Arus Kas dari Aktivitas Operasi AKO
c. Arus Kas dari Aktivitas Investasi AKI d. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan AKP
2. Definisi Variabel a. Harga Saham
Hartono 2003: 167 mengartikan bahwa harga saham adalah harga suatu saham yang terjadi di pasar bursa pada
saat tertentu yang ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan di pasar modal.
b.
Earning Before Interest and Taxes
EBIT
EBIT merupakan laba operasi. Laba operasi menunjukkan seberapa baik perusahaan melakukan
aktivitas khusus dari bisnis tersebut, terlepas dari kebijakan pendanaan dan manajemen pajak penghasilan yang
ditangani pada level pusat Stice
et al.
2004: 243. c. Arus Kas dari Aktivitas Operasi AKO
Arus kas operasi adalah arus kas yang dikaitkan dengan aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan
principal revenue activities
dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan pendanaan, umumnya
berasal dari
transaksi dan
peristiwa lain
yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi bersih, dan
merupakan indikator yang menentukan apakah dari operasi perusahaan dapat menghasilkan kas yang cukup untuk
melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar dividen dan melakukan investasi
baru tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar
Daniati dan Suhairi, 2006: 3. d. Arus Kas dari Aktivitas Investasi AKI
Arus kas dari aktivitas investasi adalah arus kas yang mencerminkan
penerimaan dan
pengeluaran kas
sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk