syarat penerimaan Ha, yang pertama untuk hipotesis EBIT dan AKI apabila t
hitung
t
tabel
, maka EBIT dan AKI memiliki pengaruh posiif terhadap harga saham secara
sendiri-sendiri. Yang kedua untuk hipotesis AKO dan AKP, apabila -t
hitung
-t
tabel
maka AKO dan AKP memiliki pengaruh negatif terhadap harga saham secara sendiri-
sendiri. Apabila hasil t
hitung
≤ t
tabel
, maka penulis memutuskan untuk menolak Ha yang berarti baik EBIT
maupun AKI tidak memiliki pengaruh positif secara sendiri-sendiri terhadap harga saham. Sedangkan apabila -
t
hitung
≥ -t
tabel
, maka penulis memutuskan untuk menolak Ha yang berarti baik AKO maupun AKP tidak memiliki
pengaruh negatif secara sendiri-sendiri terhadap harga saham.
77
BAB IV GAMBARAN UMUM SUBYEK PENELITIAN
A. Bursa Efek Indonesia
Bursa efek atau pasar modal telah lama hadir di Indonesia sejak pemerintahan Belanda, pasar modal pada saat itu didirikan oleh Belanda
karena demi memenuhi kepentingannya. Pasar modal didirikan pertama kali pada tahun 1912, dan sempat vakum tara hingga akhirnya diaktifkan kembali
oleh pemerintah Republik Indonesia pada tanggal 10 Agustus 1977 dan hingga kini tanggal 10 Agustus diperingati sebagai HUT pasar modal. BEJ dijalankan
di bawah pengawasan BAPEPAM Badan Pelaksana Pasar Modal. Pasar modal sempat mengalami kelesuan hingga tahun 1987 karena hanya sedikit
masyarakat yang berminat untuk bergabung dalam pasar modal. Untuk memperbaiki keadaan, maka diluncurkanlah PAKDES 87 Paket Desember
1987 yang memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk melakukan penawaran umum dan investor asing menanamkan modal di Indonesia. Untuk
mendukung pasar modal dalam menarik masyarakat agar bergabung di dalamnya maka diluncurkannyalah paket deregulasi di bidang perbankan dan
pasar modal. Semakin lama pasar modal di Indonesia terlihat semakin meningkat, hal ini ditandai dengan hadirnya paket Desember 88, mulai
beroperasinya Bursa Paralel Indonesia BPI, dan juga beroperasinya Bursa Efek Surabaya BES. Pada 22 Mei 1995 sistem otomasi perdagangan di BEJ
mulai dilaksanakan dengan sistem komputer JATS
Jakarta Automated Trading System
dan pada tahun 2002 BEJ mulai mengaplikasikan sistem
perdagangan jarak jauh
remote trading
. Pada tahun 2007 Bursa Efek Surabaya BES dan Bursa Efek Jakarta BEJ bergabung dan berubah nama
menjadi Bursa Efek Indonesia BEI. Dalam menjalankan usahanya, BEI memiliki visi dan misi sebagai
berikut: Visi
: Menjadi bursa yang kompetitif dengan kredibilitas tingkat dunia. Misi
: Menciptakan daya saing untuk menarik investor dan emiten, melalui pemberdayaan Anggota Bursa dan Partisipan, penciptaan nilai
tambah, efisiensi biaya serta penerapan
good governance
. BEI memiliki 4 program yang ditawarkan untuk menarik minat
masyarakat agar bergabung, yaitu Program Pendidikan, Pojok BEI, Pusat Informasi Pasar Modal PIPM, dan
Indonesia Capital Market Electronic Library
ICaMEL.
B. PT Adhi Karya Persero Tbk
PT Adhi Karya Persero Tbk ADHI didirikan tanggal 1 Juni 1974 dan memulai usaha secara komersial pada tahun 1960. Kantor pusat ADHI
berkedudukan di Jl. Raya Pasar Minggu KM.18, Jakarta. Nama Adhi Karya untuk pertama kalinya tercantum dalam SK Menteri Pekerjaan Umum dan
Tenaga Kerja tanggal 11 Maret 1960. Kemudian berdasarkan PP No. 65 tahun 1961 Adhi Karya ditetapkan menjadi Perusahaan Negara Adhi Karya. Pada
tahun itu juga, berdasarkan PP yang sama Perusahaan Bangunan bekas milik
Belanda yang telah dinasionalisasikan, yaitu
Associate NV
, dilebur ke dalam Perusahaan.
Pemegang mayoritas atau pengendali Perusahaan adalah Pemerintah Republik Indonesia.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, Ruang lingkup bidang usaha ADHI meliputi:
a. Konstruksi b. Konsultasi
manajemen dan
rekayasa industri
Engineering Procurement and Construction
EPC c. Perdagangan umum, jasa pengadaan barang, industri pabrikasi, jasa
dalam bidang teknologi informasi, real estat dan agro industri. Saat ini aktivitas utama ADHI dalam bidang konstruksi, EPC, real estat
dan jasa pengadaan barang. Perusahaan memulai aktivitas usaha komersialnya pada tahun 1960.
Pada tanggal 8 Maret 2004, ADHI memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan penawaran umum kepada masyarakat atas
441.320.000 lembar saham biasa dengan nilai nominal Rp. 100,00 per saham dan harga penawaran Rp. 150,00 per saham. Dari jumlah saham yang
ditawarkan dalam penawaran umum kepada masyarakat tersebut sebesar 10 atau sebanyak 44.132.000 lembar saham biasa atas nama baru dijatahkan
secara khusus kepada manajemen
Employee Management Buy Out
EMBO dan karyawan Perusahaan melalui program penjatahan saham untuk pegawai
Perusahaan
Employee Stock Allocation
ESA. Kemudian pada tanggal 18