Fungsi Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah

2.3.3. Fungsi Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah

2.3.3.1. Perencanaan

Perencanaan Pembangunan daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan di dalamnya, guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya yang ada, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial dalam suatu lingkungan wilayah/daerah dalam jangka waktu tertentu.

Dokumen perencanaan daerah Provinsi Jawa Barat terdiri dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang berisi visi dan misi kepala daerah terpilih yang nanti akan dijabarkan dalam program kerja dan perencanaan pembangunan yang dituangkan dalam Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra-PD). RPJMD akan dijabarkan dengan rencana tahunan yaitu Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).

a. Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yang telah ditetapkan dengan Perda

Dokumen Perencanaan Pembangunan Jangka Panjang Daerah Jawa Barat telah tersedia atau ada dimana telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 24 Tahun 2010 tentang Perubahan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008 tentang Rencana

BAB

II – GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH II ‐98

Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2025.

b. Tersedianya dokumen perencanaan RPJMD yang telah ditetapkan dengan Perda

Dokumen Perencanaan Pembangunan Jangka Panjang Menengah Daerah Jawa Barat telah tersedia atau ada dimana telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 25 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018 yang merupakan penjabaran dari agenda-agenda pembangunan yang ditawarkan Kepala Daearah pada saat kampanye dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah.

c. Tersedianya dokumen perencanaan RKPD yang telah ditetapkan dengan Perda

Dokumen Perencanaan Pembangunan Jangka Pendek Daerah (RKPD) Jawa Barat telah tersedia atau ada, dimana untuk RKPD Tahun 2013 telah ditetapkan dengan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 27 Tahun 2012 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013. Untuk RKPD Tahun 2014 telah ditetapkan dengan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 31 Tahun 2013 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2014. Untuk RKPD Tahun 2015 telah ditetapkan dengan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 35 Tahun 2014 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015 dan untuk RKPD Tahun 2016 telah ditetapkan Peraturan Gubernur Nomor 54 Tahun 2015 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2016. Untuk RKPD Tahun 2016 telah terjadi perubahan dengan terbitnya Peraturan Gubernur Nomor 32 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur Nomor 54 Tahun 2015 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2016.

BAB

II – GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH II ‐99 II – GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH II ‐99

Persentase keselarasan penjabaran program RPJMD kedalam RKPD adalah Jumlah Program RKPD tahun bersangkutan dibagi dengan jumlah program RPJMD yang harus dilaksanakan pada tahun bersangkutan. Pada Tahun 2012 sampai dengan tahun 2016 penjabaran mencapai persentase sebesar 100 persen, pada tahun 2016 menurun menjadi 99 persen.

Tabel 2.102

Persentase Keselarasan Penjabaran Program RPJMD ke dalam RKPD Provinsi Jawa Barat Tahun 2012-2016

Penjabaran Program 100 100 100 100 99 RPJMD kedalam RKPD

Sumber: Bappeda Provinsi Jawa Barat Tahun 2012-2016

2.3.3.2. Keuangan

2.3.3.3. Penetapan APBD

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang ditetapkan dengan peraturan daerah. APBD merupakan dasar pengelolaan keuangan Daerah dalam masa 1 (satu) tahun anggaran sesuai dengan undang-undang mengenai keuangan negara.

Kepala daerah wajib mengajukan rancangan Perda tentang APBD disertai penjelasan dan dokumen-dokumen pendukungnya kepada DPRD sesuai dengan waktu yang ditentukan oleh ketentuan peraturan perundang-undangan untuk memperoleh persetujuan bersama. Berdasarakan Pasal 312 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, kepala daerah dan DPRD wajib menyetujui bersama rancangan Perda tentang APBD paling lambat 1 (satu) bulan sebelum dimulainya tahun anggaran setiap tahun.

BAB

II – GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH II ‐100

Selanjutnya, rancangan Perda yang telah disetujui diajukan ke Menteri Dalam Negeri untuk dievaluasi bersama dengan rancangan peraturan gubernur tentang penjabaran APBD. Dalam hal Menteri menyatakan hasil evaluasi rancangan Perda Provinsi tentang APBD dan rancangan peraturan gubernur tentang penjabaran APBD sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi, kepentingan umum, RKPD, KUA dan PPAS, serta RPJMD, gubernur menetapkan rancangan dimaksud menjadi Perda dan peraturan gubernur. Namun bila Menteri menyatakan hasil evaluasi rancangan Perda Provinsi tentang APBD dan rancangan peraturan gubernur tentang penjabaran APBD tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi, kepentingan umum, RKPD, KUA dan PPAS, serta RPJMD, gubernur bersama DPRD melakukan penyempurnaan paling lama 7 (tujuh) Hari terhitung sejak hasil evaluasi diterima.

Dalam rangka melaksanakan amanat tersebut, maka Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat setiap tahun menetapkan Perda tentang APBD Provinsi Jawa Barat dan Perkada tentang Penjabaran APBD Provinsi Jawa Barat sesuai dengan jadwal yang ditetapkan.

2.3.3.4. Pengawasan

Fungsi penunjang terkait pengawasan akan mempunyai kewenangan antara lain: pengawasan terhadap pemerintah daerah dan aparatur, pengawasan atas keuangan dan kekayaan daerah, pengawasan atas pembangunan ekonomi, fisik, dan sosial. Tindak lanjut temuan terdiri dari: jumlah temuan (R), tindak lanjut yang selesai (S), tindak lanjut dalam proses (DP), dan belum ditindak lanjuti (B). Data tindak lanjut temuan pengawasan di Provinsi Jawa Barat dapat dilihat pada tabel berikut ini.

BAB

II – GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH II ‐101

Tabel 2.103

Persentase Tindak Lanjut Temuan Terhadap Pemerintah Kabupaten/Kota oleh APIP Provinsi Jawa Barat

Tahun 2011-2015

Persentase Tindak Lanjut

41 81.83 12.96 5.21 Temuan (Pemerintah

63 92 73.59 10.73 15.67 Kabupaten/Kota oleh APIP

86 37 75.25 17.30 7.44 Inspektorat Provinsi Jawa

2015 957 302 216 439 31.56 22.57 45.87 Sumber: Inspektorat Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

Jumlah temuan (R) tertinggi di tahun 2015 sebanyak 957 temuan, sedang terendah di tahun 2013 sebesar 497 temuan. Persentase tindak lanjut yang bisa selesai (% S) tertinggi di tahun 2011 sebesar 81,83 persen, terendah di tahun 2015 sebesar 31,56 persen.

Tabel 2.104

Persentase Tindak Lanjut Temuan Terhadap Organisasi Perangkat Daerah oleh APIP Provinsi Jawa Barat Tahun 2011-2015

Persentase Tindak Lanjut 2011 1004 987 12 5 98.31 1.20 0.50 Temuan (Organisasi

2012 1136 1088 25 23 95.77 2.20 2.02 Perangkat Daerah oleh APIP

Inspektorat Provinsi Jawa 2013 781 680 68 33 87.07 8.71 4.23 Barat)

Sumber: Inspektorat Provinsi Jawa Barat 2016

Jumlah temuan (R) tertinggi di tahun 2011 sebesar 1004 temuan, sedang terendah di tahun 2014 sebesar 590 temuan. Persentase tindak lanjut yang bisa selesai (% S) tertinggi di tahun 2011 sebesar 98,31 persen, terendah di tahun 2015 sebesar 0 persen.

Berdasarkan data tindak lanjut temuan BPK, diketahui bahwa jumlah temuan (R) tertinggi di tahun 2014 sebesar 378 temuan, sedang terendah di tahun 2013 sebesar 108 temuan. Hal ini ditunjjukkan pada tabel di bawah ini.

BAB

II – GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH II ‐102

Tabel 2.105

Persentase Tindak Lanjut Temuan BPK Perwakilan Provinsi Jawa Barat Tahun 2012-2017

79 17 64.04 29.59 6.37 Temuan (BPK Perwakilan

Persentase Tindak Lanjut

66 31 11 61.11 28.70 10.19 Provinsi Jawa Barat)

28 48 52 21.88 37.50 40.63 Sumber: Inspektorat Provinsi Jawa Barat 2017

2.3.3.5. Sekretariat Daerah

a. Nilai SAKIP

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) merupakan bentuk rangkaian upaya untuk mewujudkan akuntabilitas dari pelaksanaan tugas yang berfungsi antara lain sebagai alat penilaian kinerja, wujud akuntabilitas pelaksanaan tugas dan fungsi Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Selain itu, laporna ini juga merupakan wujud transparansi dan pertanggungjawaban kepada masyarakat.

Kinerja Pemerintah Provinsi Jawa Barat diukur atas dasar penilaian Indikator Kinerja Utama (IKU) yang merupakan indikator keberhasilan pencapaian sasaran pembangunan sebagaimana telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja. Adapun hasil penilaian dari laporan LKjIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang umumnya disebut SAKIP beberapa tahun terakhir disajikan pada tabel di bawah.

Tabel 2.106

Nilai SAKIP

Provinsi Jawa Barat Tahun 2012-2017

Nilai SAKIP CC CC CC BB A A

Sumber: Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat 2012-2016

Berdasarkan tabel di atas Nilai SAKIP Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat mengalami peningkatan yang signifikan dari CC di Tahun

BAB

II – GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH II ‐103

2014 menjadi sebesar A di Tahun 2016 dan 2017. Prestasi ini menunjukkan bahwa kinerja pemerintah daerah Jawa Barat semakin baik, akuntabel dan program yang dilaksanakan dapat mencapai sasaran.

b. Peringkat, Skor dan Status Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD)

Laporan Penyelengaraaan Pemerintahan Daerah (LPPD) merupakan kewajiban Kepala Daerah (KDH) yang dilaporkan kepada Pemerintah setiap tahun berdasarkan PP No. 3 Tahun 2007 dan dilakukan evaluasi sejak tahun 2009 sesuai amanat PP No. 6 Tahun 2008. Penetapan peringkat dan skor LPPD merupakan hasil Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EKPPD) terhadap LPPD, yang dilakukan secara terukur oleh Kementerian Dalam Negeri dengan melibatkan beberapa Kementerian/LPNK (Kementerian PANRB, Kemenkeu, Kemenkumham, Kemensetneg, BAPPENAS, BKN, BPKP, BPS, dan LAN) untuk memotret kinerja penyelenggaraan Pemda terutama dari aspek manajemen pemerintahan.

Dari hasil evaluasi tersebut dapat diperoleh gambaran kinerja dari pemerintahan daerah, baik di level pengambil kebijakan maupun di level pelaksana kebijakan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai pelayan masyarakat. Hasil EKPPD terhadap LPPD selama beberapa tahun terakhir yang berisi peringkat, skor, dan status kinerja Pemerintah Daerah disajikan pada tabel di bawah.

Tabel 2.107

Peringkat, Skor dan Status Kinerja LPPD Provinsi Jawa Barat Tahun 2012-2016

Peringkat 2 Peringkat 2 /

/ Skor: Peringkat/Skor/St

atus LPPD us: sangat /Status:

tinggi sangat

tinggi Sumber: website www.kemendagri.go.id