Strategi dan Arah Kebijakan dengan Pendekatan Holistik- Tematik dan Integratif

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan dengan Pendekatan Holistik- Tematik dan Integratif

Rumusan tujuan dan sasaran merupakan dasar dalam menyusun pilihan-pilihan strategi pembangunan dan sarana untuk mengevaluasi pilihan tersebut. Strategi adalah langkah berisikan program-program sebagai prioritas pembangunan daerah untuk mencapai sasaran.

Rumusan strategi berupa pernyataan yang menjelaskan bagaimana tujuan dan sasaran akan dicapai yang selanjutnya diperjelas dengan serangkaian arah kebijakan. Selain itu perumusan strategi juga memperhatikan masalah yang telah dirumuskan pada tahap perumusan masalah.

Sebagai salah satu rujukan penting dalam perencanaan pembangunan daerah, rumusan strategi akan mengimplementasikan bagaimana sasaran pembangunan akan dicapai dengan serangkaian arah kebijakan dari pemangku kepentingan. Oleh karena itu, strategi diturunkan dalam sejumlah arah kebijakan dan program pembangunan operasional dari upaya-upaya nyata dalam mewujudkan visi pembangunan daerah.

Arah Kebijakan adalah rumusan kerangka pikir atau kerangka kerja untuk menyelesaikan permasalahan pembangunan dan mengantisipasi isu strategis daerah yang dilaksanakan secara bertahap sebagai penjabaran strategi. Arah kebijakan merupakan pengejawantahan dari strategi pembangunan daerah yang difokuskan pada prioritas-prioritas pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan.

Pelaksanaan pembangunan periode 2018-2023 merupakan tahap pembangunan lima tahunan keempat dari RPJPD Provinsi Jawa Barat 2005- 2025. Sesuai dengan arah kebijakan pembangunan RPJPD Provinsi Jawa

BAB

VI –STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN VI ‐1

Barat 2005-2025, tema atau fokus pembangunan pada periode 2018-2023 adalah “Mencapai Kemandirian Masyarakat Jawa Barat”. Tema ini akan menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Tahun 20182-2023. RPJMD akan menjabarkan tema tersebut setiap tahun, yang akan menjadi pedoman bagi penentuan fokus/tema pembangunan dalam RKPD. Hal ini disajikan pada Gambar 6.1.

Gambar 6.1 Posisi RPJMD Tahun 2018-2023 dalam RPJPD 2005-2025 dan Penjabarannya ke RKPD

Rumusan arah kebijakan merasionalkan pilihan strategi sehingga memiliki fokus serta sesuai dengan pengaturan pelaksanaannya. Penekanan fokus atau tema setiap tahun selama periode RPJMD memiliki kesinambungan dalam rangka mencapai tujuan, dan sasaran yang telah ditetapkan.

Metode yang digunakan sebagai alat bantu dalam merumuskan strategi pembangunan jangka menengah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018- 2023 yaitu metode SWOT. Analisis SWOT merupakan analisis mengenai hal- hal pokok yang ada di lingkungan yang diasumsikan berpengaruh terhadap apa yang terjadi dan yang akan terjadi di lingkungan Provinsi Jawa Barat.

BAB

VI –STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN VI ‐2

Lingkungan itu sendiri mencakup dua lingkungan pokok, yaitu lingkungan internal dan lingkungan eksternal.

Dengan menggunakan analisis SWOT, diharapkan dapat mengungkapkan faktor internal dan faktor eksternal yang dianggap penting dalam mencapai tujuan, yaitu dengan mengidentifikasikan kekuatan (strength), kelemahan (weakness), kesempatan (opportunity), dan ancaman (threat). Analisis ini didasarkan pada logika berpikir bahwa dalam menentukan strategi kebijakan yang akan diimplementasikan Pemerintah Provinsi Jawa Barat harus memaksimalkan kekuatan dan peluang, dan sekaligus dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman yang ada, sehingga dapat dicapai keseimbangan antara kondisi internal dengan kondisi eksternal.

BAB

VI –STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN VI ‐3

Tabel 6.1

Pemetaan SWOT Provinsi Jawa Barat

KEKUATAN (STRENGTH)

KELEMAHAN (WEAKNESS)

1. Karakteristik masyarakat yang religius

1. Rendahnya kualitas pelayanan

dan berbudaya mendorong terciptanya

pendidikan dan kesehatan.

FAKTOR INTERNAL

kondisi yang kondusif untuk pelaksanaan

2. Tingginya tingkat kemiskinan di beberapa

pembangunan.

Kabupaten/ Kota.

2. Posisi geografis Jawa Barat

3. Tingginya angka pengangguran di

3. Memiliki keanekaragaman sumber daya

beberapa Kabupaten/ Kota.

alam hayati dan sumber daya buatan

4. Kurangnya lapangan kerja serta

yang menjadi potensi pembangunan.

kompetensi angkatan kerja tidak sesuai

4. Potensi kualitas sumber daya manusia

kebutuhan kerja

5. Memiliki keragaman budaya lokal yang

5. Lambatnya laju pertumbuhan ekonomi

menjadi modal sosial guna mempercepat

6. Rendahnya kepuasan masyarakat

proses pembangunan.

terhadap layanan pemerintah

FAKTOR EKSTERNAL

6. Situasi keamanan dan ketertiban serta

7. Masih rendahnya peran aktif perempuan

tingkat perkembangan demokrasi yang

dalam pembangunan.

relatif stabil menjadi pendukung 8. Masih rendahnya pembangunan pemuda pelaksanaan pembangunan.

9. Penurunan laju pertumbuhan industri

7. Potensi kelautan dan perikanan cukup

dan perdagangan.

besar dan masih terbuka peluang untuk

10. Penurunan produksi dan produktivitas

pengembangannya

sektor pertanian.

PELUANG (OPPORTUNITY)

STRATEGI S-O

STRATEGI W-O

1. Dukungan terhadap pencapaian target 1) Peningkatan sinergi pengelolaan 1) Pemerataan pelayanan pendidikan pembangunan nasional melalui Buku III

2) Pemerataan pelayanan kesehatan RPJMN 2015-2019

perekonomian daerah

3) Peningkatan penerapan IPTEK dan 2. Perumusan tujuan dan sasaran 3) Pengembangan pariwisata unggulan

2) Peningkatan investasi daerah

inovasi dalam pembangunan pembangunan jangka menengah telah

4) Perluasan kesempatan kerja dan usaha memperhatikan amanat Pasal 167 Ayat (7)

daerah yang terintegrasi

5) Pengendalian jumlah penduduk yang Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86

4) Pelestarian seni dan budaya lokal sebagai

indentitas daerah.

terpadu

Tahun 2017.

6) Pengembangan perindustrian dan 3. Pengembangan teknologi informasi dan

5) Peningkatan pengendalian pemanfaatan

perdagangan yang mendorong komunikasi dalam interaksi antara

ruang

perekonomian daerah

BAB

VI –STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN VI ‐4 VI –STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN VI ‐4

pertanian

4. Penataan pemerintahan daerah khususnya tahapan pembangunan jangka menengah telah sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014. 5. Daya saing daerah yang mampu menarik investasi. 6. Daya tarik pariwisata Jawa Barat yang besar bagi wisatawan asing dan domestik serta investasi pariwisata daerah. 7. Potensi Pengembangan Wilayah

ANCAMAN/ TANTANGAN (THREAT)

STRATEGI S-T

STRATEGI W-T

1. Penerapan SDGs sesuai dengan Peraturan

1) Percepatan penanggulangan kemiskinan Presiden Nomor 59 Tahun 2017

1) Peningkatan kompetensi UMKM dan

2) Penerapan reformasi birokrasi dalam 2. Isu ketimpangan ekonomi

koperasi

penyelenggaraan pemerintahan daerah 3. Tuntutan mencapai kemandirian masyarakat

2) Optimalisasi dukungan infrastruktur

3) Peningkatan pengarusutamaan gender Jawa Barat sesuai tema/fokus

dalam pembangunan

3) Penerapan prinsip pembangunan dan pemenuhan hak penyandang pembangunan, untuk meningkatkan

berkelanjutan dalam pembangunan

disabilitas

kontribusi Jawa Barat terhadap 4) Peningkatan pembangunan dan 4) Peningkatan pemberdayaan dan pembangunan nasional

pemberdayaan desa

produktifitas pemuda

4. Tuntutan masyarakat terhadap penerapan

5) Peningkatan demokrasi dalam kehidupan

pelayanan publik yang berkualitas dan

bermasyarakat

memiliki kinerja tinggi

6) Pengembangan sistem kesiapsiagaan dan

5. Tuntutan perwujudan visi dan misi Kepala

penanggulangan bencana yang responsif

Daerah terpilih 2018 - 2023 yang tercantum dalam RPJMD Provinsi Jawa Barat 6. Tuntutan mewujudkan infrastruktur yang handal dan pengelolaan lingkungan hidup menuju Provinsi Jawa Barat Termaju di Indonesia. 7. Tuntutan daya saing Industri Kecil dan Menengah 8. Terdapat beberapa wilayah memiliki tingkat kerentanan ancaman bencana alam yang tinggi

BAB

VI –STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN VI ‐5

Berdasarkan perhitungan, yang menghasilkan alternatif strategi yang mendapat bobot paling tinggi adalah weakness – opportunity (WO) yaitu Strategi Mengurangi Kelemahan dengan Memanfaatkan Peluang. Hal ini dapat diartikan bahwa Provinsi Jawa Barat menghadapi peluang pasar yang sangat besar tetapi di sisi lain menghadapi berbagai kelemahan internal. Fokus strategi meminimalkan masalah-masalah internal sehingga dapat merebut peluang yang lebih baik.

Meskipun strategi WO merupakan alternatif strategi terbaik yang memiliki nilai pembobotan yang paling tinggi, namun belum tentu semua strategi-strategi tersebut dapat dilaksanakan secara simultan, sehingga perlu dilakukan prioritas apabila dalam pelaksanaannya secara bersama- sama menemui kendala sumber daya (resources constraints).

Adapun pilihan strategi dan arah kebijakan untuk pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan jangka menengah Provinsi Jawa Barat disajikan pada Tabel 6.2.

BAB

VI –STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN VI ‐6

Tabel 6.2

Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Jawa Barat 2018-2023

ARAH KEBIJAKAN

VISI: TERWUJUDNYA JAWA BARAT JUARA LAHIR BATIN DENGAN INOVASI DAN KOLABORASI

Misi 1 : Membentuk Manusia Pancasila Yang Bertaqwa Melalui Peningkatan Peran Masjid dan Tempat Ibadah Sebagai Pusat Peradaban

1.1. Mewujudkan manusia yang

a. Meningkatkan fasilitasi berdemokrasi,

berketuhanan,

1.1.1. Meningkatnya keimanan

1.1.1.1. Meningkatkan Penerapan

penguatan lembaga berkebangsaan dan

dan kerukunan umat

Nilai-nilai Agama dan

keagamaan berkeadilan sosial

beragama dalam kerangka

Pancasila dalam

demokrasi

kehidupan masyarakat

b. Meningkatkan wawasan ideologi kebangsaan

Misi 2 : Melahirkan Manusia yang Berbudaya, Berkualitas, Bahagia dan Produktif Melalui Peningkatan Pelayanan Publik yang Inovatif

2.1. Meningkatkan Kebahagiaan dan

Kesejahteraan

a. Meningkatkan kualitas Masyarakat

2.1.1. Meningkatnya Kualitas

2.1.1.1 Meningkatkan kualitas

Kesehatan Masyarakat dan

dan Pemerataan

layanan kesehatan yang

Jangkauan Pelayanan

Pelayanan Kesehatan

berdaya saing

Kesehatan

b. Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan

c. meningkatkan kemandirian masyarakat dalam upaya kesehatan promotif dan preventif

BAB

VI –STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

VI ‐7

ARAH KEBIJAKAN

2.1.2. Meningkatnya Pengendalian

2.1.2.1. Pengendalian Fertilitas

Meningkatkan

Jumlah Penduduk

dan Mortalitas

Pengendalian Pertumbuhan Penduduk

2.1.3. Meningkatnya

2.1.3.1. Menguatkan Peran

Meningkatkan ketahanan

Pengarusutamaan Gender

Keluarga dan Kesetaraan

keluarga serta Peran dan

dan Perlindungan Anak

Gender

Perlindungan Perempuan dan Anak

2.1.4. Meningkatnya Aksesibiltas

2.1.4.1. Menyelenggarakan

a. Meningkatkan Kualitas

dan Mutu Pendidikan

Pendidikan yang

Pendidikan yang berdaya

Berkualitas, Merata dan

saing dan mendorong

Terjangkau

pengembangan pendidikan vokasi yang menjangkau seluruh wilayah

b. Meningkatkan kesejahteraan, Kompetensi dan Profesionalisme Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Menengah

c. Meningkatkan minat baca masyarakat

2.1.5. Meningkatnya

2.1.5.1. Meningkatkan Pembinaan

a. Meningkatkan

pembangunan pemuda dan

dan Pemberdayaan

Pembinaan Organisasi

prestasi olahraga

Pemuda dan Olahraga

Kepemudaan dan Karakter Pemuda yang Mandiri dan Kreatif

b. Meningkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Berolahraga

c. Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Olahraga

BAB

VI –STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

VI ‐8

ARAH KEBIJAKAN

Prestasi secara Berkelanjutan

2.1.6. Meningkatnya upaya

2.1.6.1. Mempercepat

a. Meningkatkan

penanggulangan kemiskinan

Penanggulangan

Perlindungan Sosial bagi

kemiskinan secara

Masyarakat Miskin

terpadu

b. Meningkatkan Kemampuan Ekonomi bagi Masyarakat Miskin

c. Meningkatkan Pemenuhan Infrastruktur Dasar bagi Masyarakat Miskin

2.1.7 Menurunnya Tingkat

2.2.2.1 Memperluas Kesempatan

a. Meningkatkan Kapasitas

Pengangguran

Kerja dan Peluang Usaha

dan Keterampilan Angkatan Kerja untuk memenuhi Kebutuhan Pasar

b. Mengembangkan Inkubator Bisnis

2.2.1. Meningkatnya pelestarian

2.2.2.1. Melestarikan dan

Meningkatkan

dan pengembangan

mengembangkan kearifan

pelestarian,

kebudayaan lokal

lokal dan kebudayaan

pengembangan dan

Jawa Barat

pengakuan atas seni dan budaya lokal

BAB

VI –STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

VI ‐9

ARAH KEBIJAKAN Misi 3: Mempercepat Pertumbuhan dan Pemerataan Pembangunan Berbasis Lingkungan dan Tata Ruang yang Berkelanjutan Melalui Peningkatan Konektivitas Wilayah dan Penataan Daerah

3.1. Mempercepat pertumbuhan dan

pemerataan

a. Meningkat investasi pembangunan yang

3.1.1. Meningkatnya infrastruktur

3.1.1.1. Meningkatkan akses

pemanfaatan sumber berkelanjutan

energi listrik yang

layanan listrik dan

mendukung pertumbuhan

pemanfataan sumber EBT

EBT

ekonomi dan akses listrik terhadap rumah tangga hingga ke pelosok

b. Meningkatkan jangkauan pelayanan listrik rumah tangga hingga ke pelosok

3.1.2. Meningkatnya Aksesibilitas

3.1.2.1. Meningkatkan kapasitas

a. Meningkatkan

dan Mobilitas Transportasi

dan kualitas sistem

kemantapan dan

menuju pusat-pusat

jaringan infrastruktur

keselamatan transportasi

perekonomian

transportasi

sampai ke pelosok b. Membangun prasarana

angkutan laut, darat dan udara yang menguhubungkan wilayah potensial

3.1.2.2. Mengembangkan sistem

a. Mengembangkan sistem

jaringan transportasi

jaringan

massal yang handal dan

transportasi massal

modern

perkotaan berbasis jalan dan rel yang aman, nyaman dan terjangkau

b. Mengintegrasikan sistem jaringan transportasi perkotaan antar moda

BAB

VI –STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN VI ‐10

ARAH KEBIJAKAN

3.1.3. Meningkatnya

3.1.3.1 Mempercepat

a. Memperkuat

pembangunan dan

pembangunan desa

infrastruktur dasar desa

pemberdayaan masyarakat

dan kawasan perdesaan

desa

b. Memperkuat ekonomi desa dan kawasan

perdesaan c. Memperkuat pemerintahan desa

3.1.4. Meningkatnnya pemerataan

Optimalisasi penataan

Mempercepat pemekaran

pembangunan dan

daerah yang mampu

wilayah yang memiliki

mendorong pusat

mendorong pertumbuhan

potensi untuk menjadi

perekonomian baru

ekonomi baru

DOB

3.2. Meningkatkan daya dukung dan daya

a. Meningkatkan kualitas tampung lingkungan

3.2.1. Meningkatnya kualitas

Meningkatkan konservasi

lingkungan hidup dan

sumber daya alam dan

dan penyediaan air serta

pengendalian dampak

keanekaragaman hayati

kualitas udara

perubahan iklim untuk

beserta ekosistemnya

kesejahteraan masyarakat

b. Meningkatkan tutupan vegetasi c. Meningkatkan kualitas

penyelenggaraan penataan ruang

Meningkatkan upaya

Meningkatkan upaya

mitigasi dan adaptasi

penurunan emisi gas

perubahan iklim

rumah kaca pada sektor kehutanan, pertanian, energi, transportasi, dan pengelolaan limbah dan sampah, serta penyesuaian diri dengan dampak perubahan iklim

BAB

VI –STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN VI ‐11

ARAH KEBIJAKAN

3.2.2. Meningkatkan ketersedian

Meningkatkan konservasi

a. Meningkatkan

air untuk menunjang

dan pendayagunaan

kelestarian dan

produktifitas ekonomi dan

Sumber Daya Air

perlindungan terhadap

domestik

Sumber Daya Air b. Meningkatkan produktivitas pelayanan Air

3.2.3. Meningkatnya ketangguhan

Mengurangi Risiko

Meningkatkan mitigasi

terhadap bencana

Bencana

dan penanggulangan bencana

Misi 4: Meningkatkan Produktivitas dan Daya Saing Usaha Ekonomi Umat yang Sejahtera Dan Adil Melalui Pemanfaatan Teknologi Digital dan Kolaborasi Dengan Pusat-Pusat Inovasi Serta Pelaku Pembangunan

4.1. Mewujudkan pertumbuhan

ekonomi yang

Meningkatkan berkualitas dan

4.1.1. Jawa Barat sebagai daerah

4.1.1.1. Menyediakan pangan

ketersediaan, akses, berdaya saing serta

pertanian, Kelautan dan

berkualitas bagi

distribusi, keamanan, mengurangi

perikanan yang mandiri

masyarakat

dan penguatan disparitas ekonomi

untuk mencapai kedaulatan

pangan

cadangan, serta konsumsi pangan yang

beragam

4.1.1.2. Mengembangkan inovasi

Revitalisasi lahan,

untuk peningkatan

dukungan infrastruktur,

produksi dan nilai

pemanfaatan ilmu

tambah hasil pertanian

pengetahuan dan

serta kelautan dan

teknologi, dan

perikanan

pengembangan sumber daya manusia

4.1.2. Tercapainya pariwisata

4.1.2.1. Meningkatkan

a. Mengembangkan

sebagai sumber

keunggulan daya tarik

destinasi pariwisata dan

pertumbuhan ekonomi

dan promosi wisata

produk wisata serta

inklusif

meningkatkan kualitas ekonomi kreatif

b. Peningkatan promosi pariwisata

BAB

VI –STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN VI ‐12

ARAH KEBIJAKAN

4.1.3. Meningkatnya peran

4.1.3.1. Meningkatkan daya saing

Mengembangkan klaster

industri dan perdagangan

industri

industri, kemitraan dan

dalam stabilitas

pemanfaatan teknologi

perekonomian Jawa Barat

4.1.3.2. Meningkatkan

Meningkatkan sistem dan

perdagangan dalam dan

jaringan distribusi

luar negeri

barang, pengembangan pasar dalam dan luar negeri, serta perlindungan konsumen dan pasar tradisional

4.1.4. Meningkatnya kualitas iklim

4.1.4.1. Meningkatkan investasi

Menciptakan iklim usaha

usaha dan investasi

daerah

yang berdaya saing

4.1.4.2. Meningkatkan daya saing

Meningkatkan kualitas

Koperasi dan Usaha Kecil

kelembagaan, dukungan pembiayaan usaha dan peningkatan akses pasar (Off Taker & Promosi)

Misi 5: Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan Yang Inovatif dan Kepemimpinan Yang Kolaboratif Antara Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota

5.1. Mewujudkan good governance dan

a. Memperkuat whole of government

5.1.1. Terwujudnya inovasi tata

5.1.1.1. Meningkatkan penerapan

kelola pemerintahan yang

reformasi birokrasi

kelembagaan dan

smart, bersih dan akuntabel

tatalaksana pemerintahan berbasiskan e- government

b. Meningkatkan perencanaan dan pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel berbasis TIK

BAB

VI –STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN VI ‐13

ARAH KEBIJAKAN

5.1.2 Terwujudnya kolaborasi

5.1.2.1. Meningkatkan kerjasama

Meningkatkan

antara pemerintah pusat,

pembangunan

Koordinasi, Integrasi dan

provinsi dan

Singkronisasi antar

kabupaten/kota dalam

tingkat pemerintahan

pembangunan

Sumber: hasil analisis

BAB

VI –STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN VI ‐14

Stretegi pembangunan jangka menengah memiliki nilai yang sangat strategis sebab menjadi prioritas pembangunan tahunan. Dengan demikian, prioritas pembangunan tahunan selama periode pembangunan jangka menengah Jawa Barat, meliputi:

1. Peningkatan penerapan nilai-nilai agama dan kebudayan

2. Peningkatan pelayanan dasar kesejahteraan masyarakat dan pemberdayaan masyarakat perdesaan

3. Peningkatan penerapan reformasi birokrasi, keuangan daerah dan hukum

4. Peningkatan dukungan infrastruktur untuk pembangunan

5. Pengembangan ekonomi dan lingkungan

Fokus pembangunan akan menjadi pedoman bagi pemerintah daerah dalam menetapkan prioritas pembangunan tahunan selama 5 (lima) tahun kedepan sesuai periode RPJMD. Penerapan tema atau fokus tersebut memberi arah yang jelas bagi pemerintah Jawa Barat setiap tahun dalam rangka pencapaian target pembangunan di RPJMD. Fokus pembangunan tahunan Pemerintah Provinsi Jawa Barat mulai Tahun 2019 sampai dengan Tahun 2023 disajikan pada Gambar 6.2 berikut ini.

Gambar 6.2 Tema/Fokus Pembangunan Lima Tahunan Provinsi Jawa Barat Periode Tahun 2018-2023

BAB

VI –STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN VI ‐15