Penelaahan KLHS RPJMD

4.2.8. Penelaahan KLHS RPJMD

Kajian Lingkungan Hidup Strategis atau disingkat KLHS adalah rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh, dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau program. Kajian ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar pembangunan jangka menengah di Jawa Barat, dengan memperhatikan potensi dampak pembangunan melalui penyusunan rekomendasi perbaikan berupa antisipasi, mitigasi, dan adaptasi.

Lebih lanjut, KLHS RPJMD adalah analisis sistematis, menyeluruh, dan partisipatif yang menjadi dasar untuk mengintegrasikan tujuan pembangunan berkelanjutan ke dalam dokumen RPJMD. Mengingat pentingnya KLHS RPJMD, maka hasil nya akan digunakan sebagai salah masukan bagi penyusun RPJMD Provinsi Jawa barat 2018-2023. Adapun hasil KLHS diuraikan di bawah ini.

a. Perumusan Isu Pembangunan Berkelanjutan Prioritas

Pada tahapan berikutnya untuk menentukan isu pembangunan berkelanjutan prioritas. Isu pembangunan berkelanjutan prioritas merupakan isu yang menjadi akar permasalahan di Provinsi Jawa Barat berdasarkan hasil telaahan merujuk pada PP NO 46 Tahun 2016 Tentang Tata Cara Penyelenggaraan KLHS pasal 9 ayat 2. Perumusan isu pembangunan berkelanjutan prioritas ditelaah dengan cara menggunakan kriteria penilaian paling sedikit memuat kapasitas daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup untuk pembangunan, perkiraan dampak dan risiko lingkungan hidup, kinerja layanan atau jasa ekosistem, intensitas dan cakupan wilayah bencana alam, status mutu dan ketersediaan sumber daya alam, ketahanan dan potensi keanekaragaman hayati, kerentanan dan kapasitas adaptasi terhadap perubahan iklim, tingkat status jumlah penduduk miskin dan risiko kesehatan dan keselamatan masyarakat serta ancaman terhadap kawasan tertentu.

BAB

IV – PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS DAERAH IV ‐92

Tabel 4.9

Skoring Hasil Telaah Isu Pembangunan Berkelanjutan Prioritas

No Isu PB Strategis

Ps 9 (2) PP 46/2016

Skor Keterangan Kota Bandung,

Kota Bekasi,

Tidak

1. Meningkatnya

1 5 5 5 5 5 5 1 5 gas emisi teridentikasi 37 Kota Depok,

Kab.Bekasi, Kab.Indramayu,

Prioritas Kab Karawang,

kawasan

adat tertentu Kab.Purwakarta

Kab.Ciamis, Ketimpangan

Kab.Pangandara

Tidak

2. akses n, perdesaaan

37 Prioritas dan perkotaan

Kab.Garut, 5 5 5 1 5 5 5 5 1 teridentikasi kawasan

Kab.Bogor, adat tertentu Kab.Sukabumi Kab.Pangandara n, Kab.Ciamis,

Ketimpangan Kota Banjar,

Tidak

37 Prioritas selatan

3. akses jalur Kab.Tasikmalay utara dan jalur

a, 5 5 5 1 5 5 5 5 1 teridentikasi kawasan

Kab.Garut, adat tertentu Kota Tasikmalaya PLTSa

Peningkatan Gedebage,

Tidak

4. sarana dan TPPAS Regional Nambo,

1 5 1 1 5 5 1 5 5 teridentikasi 29 Tidak prasarana

Prioritas TPA Legok

kawasan

adat tertentu Nangka

SPAM Pondok

Tidak

5. Pengolahan air minum Gede Bekasi, 5 5 5 5 5 5 1 5 1 teridentikasi Jawa Barat

kawasan

37 Prioritas adat tertentu

Peningkatan

Tidak

6. kualitas dan kuantitas air Jawa Barat 5 5 5 5 5 5 5 1 1 teridentikasi kawasan 37 Prioritas baku

adat tertentu Peningkatan 7. aspek sosial

5 5 5 1 5 5 1 5 5 Tidak teridentikasi 37 Prioritas dan ekonomi

Kab.Sukabumi, Kab.Bogor,

BAB

IV – PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS DAERAH IV ‐93

No Isu PB

Ps 9 (2) PP 46/2016

Kawasan Total Keterangan

Strategis

Skor Kab.Karawang,

Kab.Purwakarta, adat tertentu Kab.Indramayu, Kab.Bekasi, Kab,Garut, Kab.Subang, Kota Cimahi, Kab.Ciamis, Kota Banjar, Kab.Cianjur, Kab.Kuningan, Kab.Majalengka, Kota Tasikmalaya, Kab.Tasikmalay a, Kab.Pangandara n, Kota Bandung, Kota Depok, Kota Bekasi, Kota Cirebon, Kab.Sumedang

8. Banyaknya lahan kritis Kab.Ciamis, 5 5 5 5 5 5 5 5 5 teridentikasi Kab.Bandung

Jawa Barat,

Tidak

45 Prioritas adat tertentu

kawasan

Perlunya penataan

Tidak

9. ruang dan Jawa Barat 5 5 1 5 5 5 5 5 5 teridentikasi 41 Prioritas lingkungan

kawasan

hidup adat tertentu Kurang

optimalnya

Tidak

29 Prioritas limbah

10. infrastruktur Jawa Barat 1 1 5 1 5 5 5 1 5 teridentikasi Tidak pengolahan

kawasan

adat tertentu Tingginya

Jawa Barat

Tidak

11. kerawanan (Kab.Bandung, Kab Garut, Kota

5 1 5 5 5 6 1 1 5 teridentikasi 34 Prioritas bencana banjir

kawasan

Bandung) adat tertentu 12. Pencemaran

1 5 lingkungan Tidak Jawa Barat 5 1 5 5 5 5 5 teridentikasi 37 Prioritas

BAB

IV – PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS DAERAH IV ‐94

No Isu PB

Ps 9 (2) PP 46/2016

Kawasan Total Keterangan

kawasan adat tertentu Tidak

13. Alih fungsi lahan Jawa Barat 5 5 5 5 5 5 5 5 5 teridentikasi kawasan 45 Prioritas adat tertentu

Terbatasnya sarana untuk

Tidak

14. pengembangan Jawa Barat 5 5 5 1 5 5 1 5 1 teridentikasi 33 Prioritas komoditas

kawasan

unggulan adat tertentu

Catatan : Skor 5 = Berpengaruh Skor 1 = Tidak Berpengaruh

BAB

IV – PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS DAERAH IV ‐95 IV – PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS DAERAH IV ‐95

Tujuan SDG’s memiliki hubungan satu sama lain baik itu hubungan positif ataupun negatif. Hubungan antar SDG’s ini disebut dengan interlinkage. Mengetahui interlinkage antar tujuan dapat membantu dalam pengusulan rekomendasi dengan mengintergrasikan 2 atau lebih tujuan untuk mencapainya secara bersama. Pada pembahasan ini akan dibahas target setiap tujuan yang perlu ditingkatkan atau belum tercapai berdasarkan RPJMN 2019 dengan studi dari interlinkage International Council For Science.

Tujuan 1

Gambar 4.4.

Target Tujuan 1 yang Belum Tercapai atau Perlu Peningkatan dan Hubungannya

Berdasarkan gambar diatas, dapat dilihat bahwa sampai saat ini target

1.3 yaitu Menerapkan secara nasional sistem dan upaya perlindungan sosial yang tepat bagi semua, termasuk kelompok yang paling miskin, dan pada tahun 2030 mencapai cakupan substansial bagi kelompok miskin dan rentan dan 1.4 menjamin bahwa semua laki-laki dan perempuan, khususnya masyarakat miskin dan rentan, memiliki hak yang sama terhadap sumber daya ekonomi, serta akses terhadap pelayanan dasar, kepemilikan dan kontrol atas tanah dan bentuk kepemilikan lain, warisan, sumber daya alam, teknologi baru, dan jasa keuangan yang tepat, termasuk keuangan mikro pada tahun 2020, belum memenuhi target yang diinginkan.

Kedua target tersebut memiliki hubungan dengan peningkatan pada target 2.3 terkait menggandakan produktivitas pertanian dan pendapatan produsen makanan skala kecil, khususnya perempuan, masyarakat

BAB

IV – PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS DAERAH IV ‐96

penduduk asli, keluarga petani, penggembala dan nelayan, termasuk melalui akses yang aman dan sama terhadap lahan, sumber daya produktif, dan input lainnya, pengetahuan, jasa keuangan, pasar, dan peluang nilai tambah, dan pekerjaan nonpertanian di tahun 2030, 3.3 terkait epidemi AIDS, tuberkulosis, malaria, dan penyakit tropis yang terabaikan, dan memerangi hepatitis, penyakit bersumber air, serta penyakit menular lainnya ditahun 2030, 7.1 mengenai akses universal layanan energi yang terjangkau, andal dan modern, 14.4 dan 8.1 yaitu pertumbuhan ekonomi per kapita sesuai dengan kondisi nasional dan, khususnya, setidaknya 7 persen pertumbuhan produk domestik bruto per tahun di negara kurang berkembang. Karenanya akan lebih baik jika mengintergrasikan tujuan-tujuan tersebut. Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa beberapa rekomendasi yang diberikan diantaranya adalah:

Tabel 4.10

Rekomendasi Multiple Tujuan 1

Jangka Panjang

Jangka Menengah

Jangka Pendek

1. Peningkatan produksi

1. Menciptakan usaha-

1. Menggunakan

penjualan secara online pendapatan masyarakat

pertaniaan sehingga

usaha kecil pertaniah

untu menjual hasil skala kecil bidang

di daerah.

produksi usaha-usaha pertanian khusuhsnya

2. Menciptakan dan

kecil pertanian atau usaha kecil dapat

menggunakan energi

perikanan di daerah- melawan kemiskinan

ramah lingkungan di

daearah. yang terjadi.

pedesaan sebagai

sumber energy dan

2. Menggunakan residu

dari pertanian atau akses energy untuk

2. Menciptakan layanan

nilai tambah pertanian

3. Memberikan nilai

perikanan seperti

daerah pedesaan

gabah padi sebagai khususnya daerah

tambah pada ikan.

energi terbarukan yang pertanian dan

dapat dijual dan pedesaan.

digunakan oleh daerah 3. Menciptakan system

tersebut. perikanan yang

berkelanjutjan sehingga menstabilkan pendapat nelayan.

BAB

IV – PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS DAERAH IV ‐97

Tujuan 2

Gambar 4.5.

Target Tujuan 2 yang Belum Tercapai atau Perlu Peningkatan dan Hubungannya

Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa target dalam tujuan TPB ke 2 yang belum terpenuhi ataupun perlu dikembangan adalah target

2.1 yaitu hilangnya kelaparan dan menjamin akses bagi semua orang, khususnya orang miskin dan mereka yang berada dalam kondisi rentan, termasuk bayi, terhadap makanan yang aman, bergizi, dan cukup sepanjang tahun dan 2.2 hilangnya segala bentuk kekurangan gizi, termasuk pada tahun 2025 mencapai target yang disepakati secara internasional untuk anak pendek dan kurus di bawah usia 5 tahun, dan memenuhi kebutuhan gizi remaja perempuan, ibu hamil dan menyusui, serta manula terkait dengan penghilangan kelaparan dan malnutrisi. Kedua target ini berhubungan dengan target tujuan lainnya yaitu target 7.2 tentang peningkatan secara substansial pangsa energi terbarukan dalam bauran energi global yang dapat mendukung produksi pangan, 14.2, dan 14.4. Rekomendasi yang diberikan untuk mendukun target tujuan 2.1 dan 2.2 adalah:

Tabel 4.11

Rekomendasi Multiple Tujuan 2

Jangka Panjang

Jangka Menengah

Jangka Pendek

1. Memberikan edukasi dan mengatasi

1. Berusaha menurunkan

1. Memperluas daerah

terkait penyuburan permasalahan degradasi

lahan hijau.

lahan pertanian. lahan. Hal ini dapat

2. Menjaga laut dari

2. Mengimplementasikan mengakibatkan

pencemaran air

tekonologi ataupun produktivitas lahan.

maupun padat.

rekayasa pertanian dalam menciptakan

BAB

IV – PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS DAERAH IV ‐98

Jangka Panjang

Jangka Menengah

Jangka Pendek

2. Meningkathan hasil pertanian yang kesehatan dan

baik.

kelestarian laut. 3. Mengaplikasikan waste management yang terintegrasi terutama didaerah pesisir, pantai maupun laut yang berbasis masyarakat.

Tujuan 3

Gambar 4.6.

Target Tujuan 3 yang Belum Tercapai atau Perlu Peningkatan dan Hubungannya

Berdasarkan gambar diatas diketahui bahwa target 3.1 terkait rasio angka kematian ibu hingga kurang dari 70 per 100.000 kelahiran hidup, 3.3 yaitu akses universal terhadap layanan kesehatan seksual dan reproduksi, termasuk keluarga berencana, informasi dan pendidikan, dan integrasi kesehatan reproduksi ke dalam strategi dan program nasional dan 3.8 yaitu masih beb Mencapai cakupan kesehatan universal, termasuk perlindungan risiko keuangan, akses terhadap pelayanan kesehatan dasar yang baik, dan akses terhadap obat- obatan dan vaksin dasar yang aman, efektif, berkualitas, dan terjangkau bagi semua orang masih belum memenuhi target yg dinginkan sehingga diperlukan dukungan dari tujuan lainnya sebagai berikut:

1. 2.2 : Pada tahun 2030, menghilangkan segala bentuk kekurangan gizi, termasuk pada tahun 2025 mencapai target yang disepakati

BAB

IV – PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS DAERAH IV ‐99 IV – PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS DAERAH IV ‐99

2. 2.3 : Pada tahun 2030, menggandakan produktivitas pertanian dan pendapatan produsen makanan skala kecil, khususnya perempuan, masyarakat penduduk asli, keluarga petani, penggembala dan nelayan, termasuk melalui akses yang aman dan sama terhadap lahan, sumber daya produktif, dan input lainnya, pengetahuan, jasa keuangan, pasar, dan peluang nilai tambah, dan pekerjaan nonpertanian.

3. 8.1 : Mempertahankan pertumbuhan ekonomi per kapita sesuai dengan kondisi nasional dan, khususnya, setidaknya 7 persen pertumbuhan produk domestik bruto per tahun di negara kurang berkembang.

4. 8.8 : Melindungi hak-hak tenaga kerja dan mempromosikan lingkungan kerja yang aman dan terjamin bagi semua pekerja, termasuk pekerja migran, khususnya pekerja migran perempuan, dan mereka yang bekerja dalam pekerjaan berbahaya.

5. 2.1 : Pada tahun 2030, menghilangkan kelaparan dan menjamin akses bagi semua orang, khususnya orang miskin dan mereka yang berada dalam kondisi rentan, termasuk bayi, terhadap makanan yang aman, bergizi, dan cukup sepanjang tahun.

6. 8.5 : Pada tahun 2030, mencapai pekerjaan tetap dan produktif dan pekerjaan yang layak bagi semua perempuan dan laki-laki, termasuk bagi pemuda dan penyandang difabilitas, dan upah yang sama untuk pekerjaan yang sama nilainya.

7. 11.1 : Pada tahun 2030, menjamin akses bagi semua terhadap perumahan yang layak, aman, terjangkau, dan pelayanan dasar, serta menata kawasan kumuh.

Beberapa rekomendasi yang dapat dilakukan adalah:

BAB

IV – PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS DAERAH IV ‐100

Tabel 4.12

Rekomendasi Multiple Tujuan 3

Jangka Panjang

Jangka Menengah

Jangka Pendek

1. Melakukan pengawasan usaha kecil untuk

1. Menggarahkan usaha-

1. Mengawasi usaha-

yang ketat terkait menghasilkan produk

usaha kecil dalam

nutrisi dan gizi pada pangan yang memiliki

melaksanakan produksi

produksi pangan. gizi dan nutrisi yang

pannnya

2. Mengkampanyekan baik.

2. Menciptakan

pentingnya makanan 2. Menurunkan potensi

lingkungan yang baik

bergizi dan sehat. terjadinya penyebaran

untuk menurunkan

3. Pembuatan IPAL penyakit menular

potensi penyebaran

komunal dan TPS di maupun tidak.

penyakit.

daerah dengan sanitasi 3. Mengontrol penggunaan

3. Menciptakan proses

rendah. tembakau dan zat aditif

pengolahan pangan

4. Mengkampanyekan kimia lain yang

yang menjunjung tinggi

bahaya tembakau dan dkonsumsi oleh

aspek produksi bersih

zat aditif lain. masyarakat.

sehingga memberika

5. Memberikan tambahan 4. Meningkatkan layanan

nilai lebih pada produk

pajak bagi pembeli kesehatan bagi seluruh

dan menciptakan

tembakau atau zat masyarakat.

lapangan kerja baru.

kimia lain yang 5. Menciptakan lapangan

berbahaya. kerja baru yang aman

6. Mengkampanyekan dan kondusif.

prduksi bersih dan aspeknya kepada masyarakat.

Tujuan 5

Gambar 4.7.

Target Tujuan 5 yang Belum Tercapai atau Perlu Peningkatan dan Hubungannya

Berdasarkan Gambar diatas, dapat dilihat bahwa sampai saat ini target

5.1 dan 5.5 terkait partisipasi penuh dan efektif, dan kesempatan yang sama bagi perempuan untuk memimpin di semua tingkat pengambilan keputusan dalam kehidupan politik, ekonomi, dan masyarakat belum memenuhi target yang diinginkan. Kedua target tersebut memiliki hubungan dengan target 2.1 menghilangkan kelaparan dan menjamin akses bagi semua orang, khususnya orang miskin dan mereka yang berada dalam kondisi rentan,

BAB

IV – PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS DAERAH IV ‐101 IV – PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS DAERAH IV ‐101

Target 2.1 juga merupakan target yang masih belum terpenuhi seperti pada pembahasan sebelumnya, sedangan target 2.3 berdasarkan data sudah memenuhi. Namun, untuk menguatkan tercapainya target 5.5 maka diperlukan peningkatan pada target 2.3. Memastikan terpenuhi makanan dan nutrisi akan memperkuat pemberdayaan perempuan. Pemberdayaan wanita memiliki peran dalam pemenuhan aspek nutrisi akibat perannya dan produksi, persiapan dan perannya sebagai ibu untuk mengontrol nutrisi keluarganya. Meningkatkan nilai investasi dalam infrastruktur daerah pedesaan, menngunakan sumber daya alam secara produktif dan meninkatkan pendapatan dan pemberdayaan wanita. Rekomendasi program untuk mencapai target tujuan ini adalah:

Tabel 4.13

Rekomendasi Multiple Tujuan 5

Jangka Panjang

Jangka Menengah

Jangka Pendek

1. Memberikan 1. Menciptakan UKM-UKM infrasuktrutk,

berbasis perempuan pelayanan dan nilai

sebagai penggeraknya. investasi pada suber

2. Edukasi terhap daya alam di pedeseaan

wanitia/ibu – ibu untuk sehingga diharapkan

meningkatkan adanya pemberdayaan

kreativitas dan wanita.

pengetahuan. 2. Meningktakan produktivitas pangan skala kecil khususnya perempuan.

BAB

IV – PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS DAERAH IV ‐102

Tujuan 6

Gambar 4.8.

Target Tujuan 6 yang Belum Tercapai atau Perlu Peningkatan dan Hubungannya

Berdasarkan Gambar diatas, dapat dilihat bahwa sampai saat ini target

6.1 yaitu mencapai akses universal dan merata terhadap air minum yang aman dan terjangkau bagi semua dan 6.2 mencapai akses terhadap sanitasi dan kebersihan yang memadai dan merata bagi semua, dan menghentikan praktik buang air besar di tempat terbuka, memberikan perhatian khusus pada kebutuhan kaum perempuan, serta kelompok masyarakat rentan belum memenuhi target yang diinginkan. Kedua target tersebut memiliki hubungan dengan target 2.1,2.2 dan 2.3, sehingga akan lebih baik jika mengintergrasikan tujuan-tujuan tersebut. Target 2.1 dan 2.2 juga merupakan target yang masih belum terpenuhi seperti pada pembahasan sebelumnya, sedangkan target 2.3 berdasarkan data sudah memenuhi. Namun, untuk menguatkan tercapainya target 6.1 maka diperlukan pula peningkatan pada target 7.2 terkait Pada tahun 2030, meningkat secara substansial pangsa energi terbarukan dalam bauran energi global.

Tabel 4.14

Rekomendasi Multiple Tujuan 6

Jangka Panjang

Jangka Menengah

Jangka Pendek

1. Membuat pertanian yang modern dan

1. Menciptakan sistem

1. Membuat panduan dan

pengolahan air ramah lingkungan.

aturan mengenasi

limbah dan bersih 2. Menciptakan system

system pertanian yang

secara komunal pertanian dan perikanan

ramah lingkungan.

untuk menangani dengan menerapkan efisiensi

2. Menggunakan energi

limbah pertanian. energy dan energy

terbarukan dari residu

pertanian ataupun

terbarukan.

perikanan seperti biodiesel.

BAB

IV – PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS DAERAH IV ‐103

Tujuan 8

Gambar 4.9.

Target Tujuan 8 yang Belum Tercapai atau Perlu Peningkatan dan Hubungannya

Berdasarkan Gambar diatas, dapat dilihat bahwa sampai saat ini target

8.1 terkait mempertahankan pertumbuhan ekonomi per kapita sesuai dengan kondisi nasional dan, khususnya, setidaknya 7 persen pertumbuhan produk domestik bruto per tahun di negara kurang berkembang, 8.3 yaitu kebijakan pembangunan yang mendukung kegiatan produktif, penciptaan lapangan kerja layak, kewirausahaan, kreativitas dan inovasi, dan mendorong formalisasi dan pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah, termasuk melalui akses terhadap jasa keuangan dan 8.6 mengenai pengurangan proporsi usia muda yang tidak bekerja, tidak menempuh pendidikan atau pelatihan belum memenuhi target yang diinginkan. Kedua target tersebut memiliki hubungan dengan target pada tujua 3 tentang pemenuhan tujuan terkait kesehatan dan 7 erkait energi. Hal ini dikarenakan bila target nomor 3 tepenuhi maka waktu ptoduktif semakin tinggi dan pekerjaan yang layak dan pertumbuhan ekonomi semakin baik pula. Selain itu, bila target nomor 7 yaitu energi yang terjangkau menunjukan fasilitas- fasilitas akan terpenuhi maka pertumbuhan ekonomi akan lebih baik, adanya energy terbarukan juga memberikan lapangan kerja yang baru.

BAB

IV – PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS DAERAH IV ‐104

Tabel 4.15

Rekomendasi Multiple Tujuan 8

Jangka Panjang

Jangka Menengah

Jangka Pendek

1. Membangun organisasi lingkungan kerja yang

1. Menciptakan

1. Mengimplementasikan

berbasihs masyarakat aman dan sehat.

K3 di seluruh industri

disetiap daerah untuk 2. Meningkatkan

dan lingkungan kerja.

mengurusi, melakukan kesehatan lingkungan.

2. Menciptakan lapangan

riset, melakukan bisnis 3. Menurunkan

kerja baru dengan

maupun praktik penggunaan fosil

mengembangkan energy

teknologi mengenai sebagai energy utama.

terbarukan seperti

biofuel dan yang

energi terbarukan.

lainnya.

2. Menyediakan pelayanan kesehatan yang baik di lingkungan kerja dan lingkungan sosial.

Tujuan 11

Gambar 4.10.

Target Tujuan 11 yang Belum Tercapai atau Perlu Peningkatan dan Hubungannya

Berdasarkan Gambar diatas, dapat dilihat bahwa sampai saat ini target

11.1 yaitu penjaminan akses bagi semua terhadap perumahan yang layak, aman, terjangkau, dan pelayanan dasar, serta menata kawasan kumuh dan

11.6 yaitu mengurangi dampak lingkungan perkotaan per kapita yang merugikan, termasuk dengan memberi perhatian khusus pada kualitas udara, termasuk penanganan sampah kota belum mencapai target yang diinginkan. Kedua target tersebut memiliki hubungan dengan target 14.1,14.2 dan 14.5 dengan keterangan sebagai berikut:

1. 14.5 : Pada tahun 2020, melestarikan setidaknya 10 persen dari wilayah pesisir dan laut, konsisten dengan hukum nasional dan internasional dan berdasarkan informasi ilmiah terbaik yang tersedia.

Karenanya akan lebih baik jika mengintergrasikan tujuan-tujuan tersebut. Dengan memenuhi target 14.1 yaitu menangani polusi laut akan menguatkan penyediaan rumah yang aman dan kualitas layanan desa,

BAB

IV – PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS DAERAH IV ‐105 IV – PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS DAERAH IV ‐105

11 mengenai permukiman dan trasnportasi dizona pesisir dapat meningkatkan usaha konservasi untuk memenuhi target TPB 14.5 terkait pelestaran pesisir laut.

Tujuan 15

Gambar 4.11.

Target Tujuan 15 yang Belum Tercapai atau Perlu Peningkatan dan Hubungannya

Berdasarkan Gambar diatas, dapat dilihat bahwa sampai saat ini target

15.1 dan 15.b belum memenuhi target yang diinginkan. Kedua target tersebut memiliki hubungan dengan target 2.3 yaitu menggandakan produktivitas pertanian dan pendapatan produsen makanan skala kecil, khususnya perempuan, masyarakat penduduk asli, keluarga petani, penggembala dan nelayan, termasuk melalui akses yang aman dan sama terhadap lahan, sumber daya produktif, dan input lainnya, pengetahuan, jasa keuangan,

BAB

IV – PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS DAERAH IV ‐106

pasar, dan peluang nilai tambah, dan pekerjaan nonpertanian, 2.4 dan 2.a sehingga akan lebih baik jika mengintergrasikan tujuan-tujuan ter menggandakan produktivitas pertanian dan pendapatan produsen makanan skala kecil, khususnya perempuan, masyarakat penduduk asli, keluarga petani, penggembala dan nelayan, termasuk melalui akses yang aman dan sama terhadap lahan, sumber daya produktif, dan input lainnya, pengetahuan, jasa keuangan, pasar, dan peluang nilai tambah, dan pekerjaan nonpertanian. sebut. Dengan memperbaiki sistem lahan pertanian hal ini dapat membantu degradasi lahan dan menurunkan dampak infasif dan memperkuat pertahanan dan perawatan ekosistem dalam pencegahan erosi. Selain itu memperbanyak investasi terkait agrikultur akan meningkatkan partisipasi dalam penerapan ekosistem yang berkelanjutan. Untuk mendukung tujuan 15 diperlukan peningkatan tarhet usaha pada tujuan 2 dengan program yang telah dibahas sebelumnya.