Sistem Pemerintahan
4.5 Sistem Pemerintahan
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang desa, disebutkan bahwa desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Desa bukanlah merupakan bagian dari perangkat daerah. Berbeda dengan kelurahan, desa memiliki hak mengatur wilayahnya lebih luas. Namun dalam perkembangannya, sebuah desa dapat ditingkatkan statusnya menjadi kelurahan.
Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan desa menurut Pasal 206 UU No.32 tahun 2004 adalah:
1. Menyelenggarakan urusan pemerintahan yang sudah ada berdasarkan hak asal usul desa.
2. Menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan kabupaten/kota yang diserahkan pengaturannya kepada desa, yakni urusan pemerintahan yang secara langsung dapat meningkatkan pelayanan masyarakat.
3. Tugas pembantuan dari Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota
4. Urusan pemerintahan lainnya yang oleh peraturan perundang-undangan diserahkan kepada desa.
Struktur organisasi pemerintahan formal di Desa Kemiren dipimpin oleh seorang kepala desa. Kepala Desa Kemiren adalah pucuk pimpinan tertinggi dalam menangani urusan Desa Kemiren. Saat penelitian ini dilaksanakan (Mei-September 2013) yang menjabat sebagai Kepala Desa Kemiren adalah Akhmad Abdul Tahrim, S.Ag (45). Meskipun sebutan kepada seorang kepala desa seharusnya Bapak Kepala Desa atau Bapak Kades , namun masyarakat Kemiren terbiasa menyematkan sebutan kepada seorang kepala desa (laki-laki) sebagai Pak Lurah . Padahal seharusnya penyebutan nama Lurah lebih tepat jika disematkan kepada seorang kepala kelurahan bukan kepala desa. Hal ini memang jamak terjadi terutama di Jawa yang memiliki struktur pemerintahan tingkat paling bawah dibedakan atas desa dan kelurahan. Secara sederhana perbedaan desa dan kelurahan juga bisa dilihat dari mekanisme pemilihan kepala desa atau kepala kelurahan dan status kepegawaiannya. Kepala Desa dipilih langsung oleh masyarakat melalui Pemilu Desa yang diadakan setiap enam tahun sekali dan tidak diangkat sebagai pegawai negeri sipil (PNS). Sedangkan kepala kelurahan dipilih oleh Bupati dan berstatus sebagai PNS.
Kepala desa di Kemiren dalam melaksanakan pekerjaannya dibantu oleh staf pemerintahan desa yang terdiri atas seorang sekretaris desa, lima orang kepala urusan dan dua orang kepala dusun. Lima kepala urusan di Kemiren yaitu kepala urusan pemerintahan (kaur pemerintahan), kepala urusan pembangunan (kaur pembangunan), kepala urusan kesejahteraan rakyat (kaur kesra), kepala urusan keuangan (kaur keuangan) dan kepala urusan umum (kaur umum).
Kepala dusun dan sekretaris desa di Kemiren, dalam menjalankan tugas dan fungsinya, bertanggung jawab langsung kepada kepala desa. Sedangkan kepala urusan, dalam menjalankan tugas dan fungsinya, bertanggung jawab kepada sekretaris desa. Di Kemiren terdapat dua dusun, yakni Dusun Kedaleman dan Dusun Krajan. Dusun Kedaleman terletak di bagian timur sedangkan Dusun Krajan terletak di bagian barat Desa Kemiren. Di wilayah Dusun Kedaleman terdapat lima dukuh, yaitu Kedaleman, Siwuran, Talun, Sukosari dan Jajangan. Sementara di Dusun Krajan terdapat dua dukuh, yaitu Tegalcampak dan Putuk Pethung.
Selain kepala desa beserta staf pemerintahan desa, di Kemiren terdapat juga Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Kedudukan BPD ini sejajar dengan pemerintahan desa dan merupakan mitra kerja pemerintah desa yang memiliki kedudukan sejajar dalam menjalankan pemerintahan, pembangunan dan pemberdayaan masyarakat. Berdasarkan pasal 34 PP No.72 Tahun 2005, BPD bersama kepala desa menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005, Kepala Desa Kemiren mempunyai wewenang memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Desa berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama BPD, mengajukan Rancangan Peraturan Desa, menetapkan Peraturan Desa yang telah mendapat persetujuan bersama BPD, menyusun dan mengajukan rancangan Peraturan Desa mengenai APBDes untuk dibahas dan ditetapkan bersama BPD, membina kehidupan masyarakat desa, membina perekonomian desa, mengkordinasikan pembangunan desa secara partisipatif, mewakili
desanya di dalam dan di luar pengadilan dan dapat menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Di samping memiliki kewenangan, Kepala Desa Kemiren juga mempunyai kewajiban untuk memberikan laporan penyelenggaraan pemerintahan desa kepada Bupati, memberikan laporan keterangan pertanggungjawaban kepada BPD, serta menginformasikan laporan penyelenggaraan pemerintahan desa kepada masyarakat.