Sistem Religi dan Kepercayaan

4.6 Sistem Religi dan Kepercayaan

Berdasarkan Instrumen Pendataan Profil Desa 2012, hampir semua penduduk Desa Kemiren beragama Islam (24.850). Sisanya sejumlah 6 orang beragama Katholik. Sementara itu dalam Panel Data Desa Kemiren yang memuat ASTA GATRA tercatat bahwa penduduk desa tersebut sebagian besar beragama Islam dan ada pula yang menganut kepercayaan terhadap Tuhan yang Maha Esa yaitu Purwa Ayu Marga Utama (PAMU). Menurut Suprapti, dkk., (1995: 35) pada sekitar tahun 1990-an di Kemiren terdapat organisasi spiritual yaitu Sapto Darmo dan PAMU yang keduanya merupakan organisasi aliran Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Kini keberadaan kedua kelompok tersebut telah menghilang dan kalaupun ada sudah tak terorganisir lagi dan hanya terbatas pada orang-orang tua saja.

Dengan keberadaan pemeluk agama Islam yang merupakan mayoritas di desa ini, maka tempat ibadah yang ada di Kemiren hanya terdiri atas masjid dan langgar. Di Kemiren terdapat sebuah masjid, yang terletak di dusun Krajan, dan 8 buah langgar yang tersebar di seluruh Kemiren. Masjid di Kemiren selain sebagai tempat pelaksanaan ibadah salat berjamaah, berfungsi juga sebagai ruang makro pelaksanaan tradisi religi

seperti Suroan (tahun baru Islam), Isra‟ Mi‟raj, Nuzulul Qur‟an, Maulud Nabi, Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Idul Adha.

Meskipun Islam merupakan agama formal terbesar yang dipeluk oleh masyarakat Kemiren, namun kepercayaan akan adanya makhluk halus, roh dan segala hal yang bersifat gaib dari benda-benda atau alam tetap dipegang teguh oleh mereka. Hal tersebut terwujud dalam bentuk ritual selamatan, laku pemberian sesaji dan penghormatan kepada cikal bakal atau danyang desa. Kepercayaan yang sinkretik antara Islam dengan kepercayaan akan roh-roh halus tersebut dikenal dalam sistem keyakinan Agami Jawi (Koentjaraningrat, 1994: 310). Sementara Clifford Geertz mendefinisikan religi rakyat seperti demikian, yang menitikberatkan pada aspek animisme dari sinkretisme Jawa (penyatuan unsur-unsur pra-Hindu, Hindu dan Islam) dan secara luas berhubungan dengan elemen petani, sebagai Islam Abangan (1989: 29).

Sebagian besar masyarakat Kemiren mempercayai adanya danyang atau roh penjaga desa yang bernama Buyut Cili sehingga setiap kali berhajat mereka akan datang Sebagian besar masyarakat Kemiren mempercayai adanya danyang atau roh penjaga desa yang bernama Buyut Cili sehingga setiap kali berhajat mereka akan datang

Gambar 12. Makam Buyut Cili yang dikeramatkan sebagai danyan g Desa Kemiren. (Sumber gambar: dok. pribadi 2013)

Petilasan atau makam Buyut Cili yang dikeramatkan tersebut terletak di lokasi tertinggi yang ada di Kemiren, tepatnya di Dusun Kedaleman. Sekitar 300 ratus meter Petilasan atau makam Buyut Cili yang dikeramatkan tersebut terletak di lokasi tertinggi yang ada di Kemiren, tepatnya di Dusun Kedaleman. Sekitar 300 ratus meter

Keyakinan masyarakat tentang Buyut Cili menemukan manifestasinya dalam banyak bidang misalnya Pak Uripno (Pimpinan Sanggar Tari Pelangi Sutera) percaya orang Kemiren nerimoan (sabar) karena sudah ditetapkan oleh Buyut Cili:

“Tiyang mriki sedanten seneng. Mboten enten keluhan soal murah. Tiyang ngriki niki hapan mekaten niku sedanten seneng. Hing ono pamrihe. Kados sampeyan

nawi duwe anak diapiki wong liyo. Kiro-kiro sampek nanti. Trus anu mbak, mriki niki kemungkinan besar teko hang jogo deso, wis ditulis kadung wong Kemiren sabar-sabar. Istilahe wis diridhoi pengeran ” (wawancara pada tanggal 5 Juni 2013 pukul 10.00 WIB di rumah informan).

“Orang Kemiren itu semua senang (dengan kedatangan wisatawan). Tidak ada keluhan soal harga murah (biaya homestay ditetapkan secara bersama oleh warga

sebesar Rp 30.000,- per orang sehari dengan makan 3 kali sehari). Semuanya tidak ada pamrih. Seperti Anda, jika memiliki anak dan mendapatkan kebaikan dari orang lain. Kira-kira hingga kelak (balasannya). Terus begini, Mbak, di sini ini kemungkinan besar karena dari yang jogo deso (Buyut Cili), sudah ditakdirkan kalau orang Kemiren itu sabar. Sudah mendapat ridho dari Tuhan.”

(wawancara pada tanggal 5 Juni 2013 pukul 10.00 WIB di rumah informan).

Keyakinan serupa juga diungkapkan oleh Pak Sucipto (Pimpinan Sanggar Sapu Jagad/Barong Lancing) yang percaya kelancarannya mengarang lakon-lakon (kisah- kisah) yang akan dipentaskan oleh barong lancing karena ia telah nyekar dan konsultasi pada Buyut Cili (wawancara pada tanggal 1 Juni 2013 pukul 12.30 WIB di rumah informan).

Di antara warga Kemiren sendiri, kisah-kisah berbau mistis tentang sosok dan penampakan Buyut Cili berkembang dengan luas. Contoh paling umum tentang kehadiran sosok Buyut Cili adalah dalam drama tari Barong Kemiren ketika tokoh Di antara warga Kemiren sendiri, kisah-kisah berbau mistis tentang sosok dan penampakan Buyut Cili berkembang dengan luas. Contoh paling umum tentang kehadiran sosok Buyut Cili adalah dalam drama tari Barong Kemiren ketika tokoh

Gambar 13. Suasana nyekar dan selamatan di pelataran Makam Buyut Cili yang dilakukan oleh salah satu keluarga di Kemiren dan diikuti oleh dua orang pegawai Disbudpar serta beberapa orang peneliti. (Sumber gambar: dok. pribadi 2013)

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65