Peran dan Keterlibatan Pihak Swasta

1.2.2 Peran dan Keterlibatan Pihak Swasta

Peran dan keterlibatan pihak swasta sebagai salah satu pilar pembangunan pariwisata di Desa Kemiren salah satunya terlihat pada pengelolaan Anjungan Wisata Using. Keberadaan Anjungan Wisata Using tersebut bertujuan untuk memperkuat dan menunjang keberadaan Desa Wisata Using Kemiren. Tempat wisata seluas 2,5 hektar tersebut mulai direalisasikan pada tahun 1995 dengan konsep awal sebagai miniatur Desa Wisata Using yang menampilkan segala jenis seni, budaya, tradisi, rumah adat dan kerajinan khas Using. Namun sayangnya, keberadaan Anjungan Wisata Using tersebut yang pada awalnya sangat antusiastik disambut oleh warga Kemiren, saat ini hanya menyisakan kekecewaan bagi masyarakat setempat. Harapan akan sinergi dan hubungan Peran dan keterlibatan pihak swasta sebagai salah satu pilar pembangunan pariwisata di Desa Kemiren salah satunya terlihat pada pengelolaan Anjungan Wisata Using. Keberadaan Anjungan Wisata Using tersebut bertujuan untuk memperkuat dan menunjang keberadaan Desa Wisata Using Kemiren. Tempat wisata seluas 2,5 hektar tersebut mulai direalisasikan pada tahun 1995 dengan konsep awal sebagai miniatur Desa Wisata Using yang menampilkan segala jenis seni, budaya, tradisi, rumah adat dan kerajinan khas Using. Namun sayangnya, keberadaan Anjungan Wisata Using tersebut yang pada awalnya sangat antusiastik disambut oleh warga Kemiren, saat ini hanya menyisakan kekecewaan bagi masyarakat setempat. Harapan akan sinergi dan hubungan

Gambar 42. Iklan acara Cultural Trip to Banyuwangi (salah satu destinasi yang dituju adalah desa wisata adat Using Kemiren) yang dimuat di Majalah National Geographic Indonesia pada akhir tahun 2012 hingga awal 2013 (sumber: www.nationalgeographic.co.id/forum/topic-2345.html)

Selain dalam pengelolaan Anjungan Wisata Using, dari hasil observasi penelitian ini, peran pihak swasta juga terlihat pada acara Cultural Trip (Jalan-Jalan jelajah Budaya) yang diselenggarakan oleh Gelar, salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang pengembangan program berbasis konten lokal, tradisi dan kontemporer yang berpusat di Jakarta, bekerjasama dengan Majalah National Geographic Indonesia. Pada Selain dalam pengelolaan Anjungan Wisata Using, dari hasil observasi penelitian ini, peran pihak swasta juga terlihat pada acara Cultural Trip (Jalan-Jalan jelajah Budaya) yang diselenggarakan oleh Gelar, salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang pengembangan program berbasis konten lokal, tradisi dan kontemporer yang berpusat di Jakarta, bekerjasama dengan Majalah National Geographic Indonesia. Pada

Meskipun acara tersebut tidak jadi terlaksana sesuai jadwal pada akhir Februari 2013, namun menurut hasil wawancara tim peneliti dengan produser program Cultural Trip to Banyuwangi , acara tersebut rencananya tetap akan dilaksanakan pada tahun 2014. Keterlibatan pihak swasta yang berfungsi sebagai tour operator seperti kegiatan ini perlu dijalin dan dikembangkan lebih luas sebagai salah satu motor penggerak pengembangan wisata desa di Kemiren.

Pada acara Tumpeng Sewu dan Ider Bumi, pihak swasta juga turut berperan dalam pendanaan acara dengan kontrapretasi berupa pemasangan umbul-umbul atau baliho iklan produk perusahaan yang mendanai kegiatan tersebut. Peran dan keterlibatan pihak swasta juga terlihat pada promosi dan liputan acara-acara seni, budaya dan tradisi Using di Kemiren. Beberapa media massa cetak dan elektronik baik lokal maupun nasional telah sering melakukan liputan budaya yang merupakan daya tarik wisata utama di Kemiren. Peran media massa ini sangat penting sebagai media pemasaran daya tarik wisata Kemiren untuk menjangkau khalayak yang lebih luas.

Gambar 43. Tampak salah satu wartawan media nasional sedang melakukan liputan pada acara lomba nginang di Festival Kemiren 2013 (foto: Dok. pribadi, 2013)

Salah satu unsur dari pemangku kepentingan yang penting juga untuk dilihat keterlibatannya dalam pengembangan desa wisata di Kemiren adalah perguruan tinggi dan lembaga-lembaga pemberi bantuan dana (lembaga donor) dalam bidang pelestarian tradisi, seni dan budaya serta pemberdayaan masyarakat.

Selama ini desa Kemiren dengan kekayaan kultural yang mereka miliki telah mampu menarik banyak peneliti dari berbagai perguruan tinggi untuk melakukan penelitian di sana, tidak hanya peneliti dari perguruan tinggi di Banyuwangi saja namun dari berbagai perguruan tinggi terkemuka di Indonesia dan bahkan para peneliti dari universitas-universitas terpandang di luar negeri. Sementara kegiatan pengabdian kepada masyarakat lebih banyak dilakukan oleh perguruan tinggi lokal yang ada di Banyuwangi dalam bentuk penyelenggaraan kuliah kerja nyata (KKN) mahasiswa.

Keberadaan para peneliti dan institusi perguruan tinggi yang selama ini melakukan penelitian dan PPM (pengabdian kepada masyarakat) semestinya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kemiren untuk menjalin kerjasama dengan mereka dalam pengembangan pariwisata di Kemiren. Hal ini penting dilakukan karena perguruan tinggi memiliki sumberdaya manusia, kapasitas keilmuan yang memadai serta jaringan luas yang memungkinkan membantu menyelesaikan masalah-masalah dalam pengembangan pariwisata di Kemiren. Selama ini peran perguruan tinggi dalam program-program yang bersentuhan langsung dengan masyarakat Kemiren sebatas pada pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk KKN yang inipun biasanya tidak memiliki dampak yang maksimal bagi masyarakat.

Peran dan keterlibatan lembaga donor atau lembaga pemberi bantuan juga cukup penting untuk ikut dalam pengembangan pariwisata di Kemiren. Dengan adanya kebudayaan Using yang khas di Kemiren maka masyarakat Kemiren sebenarnya memiliki potensi untuk bekerjasama dengan berbagai lembaga donor yang berhubungan dengan pelestarian dan apresiasi seni, tradisi dan budaya masyarakat lokal.

Gambar 44. Paglak dan seperangkat alat musik angklung yang merupakan bantuan dari BPNB (Balai Pelestarian Nilai-Nilai Budaya) (Sumber gambar: Dok. pribadi, 2013)

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65