tergantung pada kehendak manusia.
20
Dalam pandangan Marx, seluruh arah perkembangan sejarah menuju pada hubungan-hubungan produksi yang tidak lagi cocok dengan keadaan-keadaan
sarana produksi yang bersifat material itu. Dengan kata lain dalam basis ekonomis akan timbul suatu pertentangan kontradiksi, karena ketidakcocokan hubungan-
hubungan produksi dengan sarana-sarana produksi. Manusia tidak bisa berkembang dengan
adanya sarana-sarana produksi tersebut, dengan adanya sarana-sarana produksi yang dibuat oleh manusia maka manusia bisa berkembang lebih maju kedepan
nya. Dengan adanya hubungan produksi ini akan menentukan arah bagi hubungan sosial manusia.
21
Menurut Marx, seluruh sejarah terarah kepada saat di mana hubungan- hubungan produksi tidak cocok lagi dengan keadaan sarana-sarana produksi.
Dengan perkataan lain, dalam basis ekonomi akan timbul suatu pertentangan karena ketidakcocokan hubungan-hubungan produksi yang satu dengan yang
lainnya. Pada Abad Kesembilanbelas bahwa negara borjuis tidaklah “netral” dalam perjuangan kelas, negara borjuis bukan “wasit” antara kapital dan kerja.
Negara borjuis juga bukan ditunjukan untuk membela apa yang disebut “kepentingan umum”, tetapi bahwa negara borjuis secara jelas mewakili sebuah
alat untuk mempertahankan kepentingan kapital melawan kelas pekerja. Bagi Marx hal tersebut bisa
dilihat dalam masyarakat industrialis kapitalistis di Eropa pada abad ke-19. Dimana pada masa itu terdapat dua kelas yang bertentangan, yaitu kaum kapitalis
dan kaum buruh. Dalam masa itu kaum kapitalis adalah yang mempunyai modal atau sarana produksi dan kaum buruh adalah orang-orang bekerja dalam sarana
produksi itu atau yang menjual tenaga kerjanya dalam sarana produksi tersebut.
1.6.1.1. Pemikiran Marx tentang Perjuangan Kelas
22
20
Ibid., Hal. 254
21
Ibid., Hal. 256
22
Ernest Mandel, Tesis Tesis Pokok Marxisme, Yogyakarta: Resist Book, Agustus 2006, Hal. 72
Maka hanya kaum borjuis yang berhak menolak mempekerjakan pekerja, jika para
Universitas Sumatera Utara
pekerja melalakuka aksi mogok kerja, kaum borjuis akan mengirimkan polisi atau tentara untuk menembaki para pekerja yang melakukan mogok kerja tersebut.
Marx melihat eksistensi negara adalah sebagai alat penindasan bagi kelas borjuis terhadap kelas proletar. Bagi kelas borjuis, negara hanya sebagai alat untuk
mempertahankan status qou dan hegemoni ekonomi dan politik kaum mereka, sehingga mereka dapat dengan leluasa menghegemonikan kau proletar yang tidak
mempunyai akses kekuasaan dan akses terhadap sumber ekonomi yang merupakan sumber untuk memperoleh kekuasaan sehingga kaum proletar
terpinggirkan dari negara. Pembagian hasil produksi yang tidak adil tersebut menimbulkan
ketegangan antara dua kelas yang ada dalam masyarakat industri. Ketegangan it uterus meninggkat sehingga menjadi permusuhan dan inilah yang disebut
perjuangan kelas.
23
Kaum Marxis berjuang untuk mendirikan sebuah negara pekerja- kediktatoran proletariat dan demokrasi proletar sebagai ganti dari negara borjuis,
yang selalu tetap berwujud sebagai, bahkan dalam bentuk yang paling demokratisnya, kediktatoran borjuasi. Dan negara pekerja tersebut dicirikan
dengan perluasan dan bukan pembatasan kebebasan demokratik yang efektif bagi massa rakyat pekerja.
Perjuangan kelas yang terjadi antara kaum proletar dan kaum borjuis ini pun tidak bisa di hindari lagi. Marx meramalkan bahwa perjuangan
kelas akan menghasilkan suatu masyarakat tanpa kelas dan dimana semua sarana- sarana alat produksi akan menjadi milik bersama, fase dimana suatu masyarakat
tanpa kelas ini disebut dengan masyarakat komunis dimana akhirnya tidak ada lagi penjualan tenaga kerja dengan ketidakadilan pembagian hasil produksi
ditiadakan.
24
23
Sustarjo Adisusilo, Jr, Op.cit, Hal. 256
24
Ernest Mandel, Op.cit., Hal. 82
Negara kelas pekerja akan lebih demokratis dibandingkan
Universitas Sumatera Utara
negara yang berdasarkan demokrasi parlementer, karena dia akan menciptakan basis material bagi pelaksanaan kebebasaan demokrasi oleh semua.
25
Teori ekonomi Marx terutama ingin menunjukan bahwa perkembangan sistem kapitalistis member prasyarat menuju ke sosialisme – komunisme.
1.6.1.2. Teori tentang ekonomi Marxisme