teori-teori mereka tidaklah ‘ilmiah’ seperti miliknya.
38
Kaum sosialis yang menamakan dirinya parlementer tidak menerima ajaran, bahwa masa peralihan antara sistem kapitalis dengan sosialisme itu adalah
suatu krisis umum yang merupakan pertarungan penghabisan antara kaum proletar dan kaum kapitalis, yang harus berakhir pula dengan perebutan kekuasaan oleh
kaum buruh serta pembentukan diktatur proletariat. Karena para kaum sosialis
utopian tidak memiliki pemahaman mengenai sejarah kehidupan manusia dan dinamika masyarakat, dan tidak bisa membuktikan kepada masyarakt pekerja
bahwa sosialisme itu sangat diperlukan bahkan tidak bisa terhindarkan pasti terjadi, maka dari itu Karl Marx menganggap ide-ide mereka hanya lebih sedikit
lebih baik dari fantasi. Marxisme yang dibuat oleh Karl Marx adalah sebuah bentuk Sosialisme yang nantinya akan diterapkan oleh Leninin dan Stalin untuk
membangun sebuah negara komunis.
39
Sosialisme demokrasi adalah istilah yang secara otomatis menerangkan maknyanya sendiri, sebuah istilah yang menyodorkan janji untuk selalu berada
dalam lingkup demokrasi serta membawa manfaat berupa kesetaraan secara sosial bagi semua warga dalam sebuah sistem 1848 hingga sampai akhir abad ke 19:
munculnya sebuah aliran politik 1848 tidak hanya berlangsung revolusi borjuis di Jerman, tetapi juga merupakan tahun lahirnya Manifesto Partai Komunis,
Kaum sosialis parlementer menolak bahwa ajaran yang mengatakan bahwa diktatur proletariat itu adalah
suatu keharusan untuk di capai agar tercapainya sosialisme. Kaum sosialis parlementer justru sebaliknya bahwa sosialisme itu dapat dicapai dengan
menyelenggarakan demokrasi politik, sehingga dapat diluaskan menjadi demokrasi ekonomu dan sosial, maka dari itu kaum sosialisme parlemeter yang
menolah diktatur proletariat menamakan dirinya sebgai kaum sosialis demokrat.
1.6.3. Sosialisme Demokrat
38
Ibid., Hal. 177
39
LEPPENAS, Op.cit, Hal. 43
Universitas Sumatera Utara
sebuah misi yang disusun oleh Karl Marx dan Friedrich Engel. Menurut Marx kapitalisme pasar telah mengakibatkan terjadinya ketimpangan dan ketidak
bebasan banyak manusia terhadap beberapa orang yang bebas. Di satu sisi terdapat pemilik modal dan di sisi lain mereka yang tidak memiliki modal dan
oleh karenanya harus menjual tenaganya dalam kerja upahan.
40
Sejak awal kemunculannya, orientasi utama Sosialisme adalah pada aspek ekonomi dari kehidupan sosial manusia. Dalam perkembangan lebih lanjut,
muncul pemikiran bahwa untuk mengatasi eksploitasi manusia atas manusia harus juga member perhatian lebih besar kepada aspek politik. Sosialisme sebagai
kekuatan politik yang berkembang dalam masyarakat-masyarakat yang sudah mengalami industrialisasi yang luas disebut Sosialisme Demokratis.
41
Konsep sosialisme demokarasi yang didasarkan pada penyelesaian industrialisasi menimbulkan paham Eropa-sentris yang menonjol di dalam
gerakan sosialis yang mendominasi pikiran sosialis hingga sekarang. Asas-asas sosialis demokrasi tentang pemilihan umum dan produksi untuk dan oleh
masyarakat tidak dirumuskan sebagai sebuah rencana yang dapat dipraktikan oleh masyarakat. Di dalam gerakan sosialis asas-asas ini cenderung lebih banyak
dipandang sebagai lambing yang menunjukan arah reorganisasi ekonomi dan sebagai landasan bagi suatu perekonomian sosialis. Satusatunya kesempatan bagi
para anggota masyarakat ekonomi lemah untuk mencapai kebebasan yang sama adalah mengembangkan semangat solidaritas dan menghimpun diri ke dalam
perserikatan.
42
Asumsi Fundamental yang menggarisbawahi sosialisme demokratis adalah bahwa peran serta dalam pengambilan keputusan politik harusla diperluas untuk
meliputi pula pengambilan keputusan ekonomi. Para sosialis demokratis
40
Zulkifri Suleman, Demokrasi Untuk Indonesia, Kompas: Jakarta 2010, Hal., 112
41
P.Y Nur Indro, Op.cit, Hal. 110
42
Thomas Meyer, Dari Partai Kepemimpinan Otoriter ke Partaim Massa, Friedrich-Ebert-Stiftung: Jakarta 2008, Hal., 111
Universitas Sumatera Utara
mengatakan, bahwa karena ekonomi dan politik berjalan sedemikian eratnya maka para pemberi suara haruslah berbeda dalam posisi untuk mengendalikan hari
depan ekonomi mereka melalui pemerintah yang mereka pilih.
43
Miriam Budiardjo menyatakan bahwa di antara banyak terhadap tafsiran terhadap Sosialisme, terdapat dua kelompok besar yang sangat berbeda, bahkan
sering bertolak belakang yaitu:
44
1. AliranKonsensus sosial-demokrat, demokrasi sosial social democracy
atau Sosialisme sayap kanan. 2.
Sosialisme sebagai tahap awal dari Komunisme, suatu tahap transisi yang dalam berikutnya diramalkan akan menjadi Komunisme penuh.
Soialisme Demokratis secara garis besarnya dapat dicirikan sebagai berikut:
45
1. Sebagaian besar kekayaan dimiliki oleh public melalui pemerintah yang
dipilih secara demokratis, termasuk semua industri, jasa umum dan sistem transportasi penting.
2. Pembatasan terhadap pemilikan harta kekayaan pribadi.
3. Peraturan pemerintah terhadap ekonomi.
4. Program pension dan bantuan yang dibiayai oleh pemerintah.
Sosialisme yang mengandung dalam dirinya nilai-nilai demokrasi ini tidak akan memperjuangkan terbentuknya kondisi demokrasi dalam masyarakat dengan
melakukan hal-hal yang bersifat anti demokrasi. Bagi sosialisme demokrasi, tindakan-tindakan yang anti demokrasi mempunyai arti bahwa tindakan tersebut
merupakan bukti adanya nilai-nilai lain yang dihargai lebih dari demokrasi atau mungkin hanya untuk tujuan pribadi atau kelompok-kelompok tertentu.
46
43
Lyman Tower Sargent, Ideologi-Ideologi Politik Kontemporer: Sebuah Analisis Komparatif, Jakarta: Erlangga 1984, Hal., 55
44
P.Y Nur Indro, Op.cit., Hal 110-111
45
Lyman Tower Sargent, Op.cit, Hal. 56
46
P.Y Nur Indro, Op.cit., Hal 112
Bagi sosialisme demokratis, usaha untuk pencapaian kebebasan yang terkandung dalam
Universitas Sumatera Utara
demokratisasi harus mewujudkan pemerataan kesempatan. Sasaran utama pemerataan kesempatan adalah bidang pendidikan.
Dengan demikian kadangkala usaha Sosialisme Demokratis kelihatan berjalan lambat dan sepotong demi sepotong, selain hal ini memang untuk
menjaga konstitusi demokratik, Sosialisme Demokratis selalu lebih dulu memperhatikan hak dari rakyat untuk melaksanakan power.
47
Kaum sosialis parlementer sangat mementingkan semua syarat untuk pembentukan demokrasi parlementer. Prinsip utamanya adalah bahwa sosialisme
akan dicapai dengan menyelengarakan demkrasi politik, yang kemudian akan diperluas menjadi demokrasi ekonomi sosial. Oleh karena itu pemikirannya
disebut sebagai Sosialisme Demokrat. Kondisi kehidupan di Eropa Barat, tempat kelahiran dan perkembangan Sosialisme Demokrat, sangat berbeda dengan Asia.
Tingkat pendidikan, tingkat kesadaran terhadap hak dan kewajiban di Asia masih rendah. Sedangkan di Eropa Barat karena tingkat pendidikan dan tingkat
kesadaran terhadap hak dan kewajiban tinggi, maka rakyat sudah siap untuk mengemban kekuasaan dalam parlemen.
48
47
Jhon E. Roemer, A Future for Socialism, London: Verso, 1994, hal. 110-111. Dalam P.Y Nur Indro, Ibid., Hal. 112
48
Ibid., Hal 89-90
Maka bisa dilihat perbandingan sosialisme yang berada di Eropa Barat dan di Asia, Sosialisme yang terjadi di
Eropa Barat menekankan kedalam bidang politik untuk mewujudkan demokrasi parlementer maka disebut dengan sosialisme demokrat jika di Asia Sosialisme
masih memerangi kemiskinan dan keterbelakangan rakyatnya, maka dari itu sosialisme di Asia pada umumnya disebut dengan Sosialisme Kerakyatan,
sosialisme yang memperjuangkan hak-hak masyarakat dan menjunjung tinggi derajat manusia.
Universitas Sumatera Utara
1.6.4. Sosialisme Kerakyatan.