1.6.4. Sosialisme Kerakyatan.
Sosialisme adalah suatu cara untuk memperjuangkan kemerdekaan dan kebebasaan manusia yaitu bebas dari rasa penindasaan dan penghisapan serta
penghinaan dari satu manusia dengan manusia lainnya, perjuangan melawan penghisapan dan penindasaan tidak berhenti meskipun yang menghisap atau yang
menindas menamakan dirinya negara kapitalis, komunis ataupun sosialis.
49
Mereka sadar akan kenyataan bahwa untuk mengadakan modernisasi dan industrialisasi alat-alat yang diperlukan harus diketemukan. Oleh karena itu
kapital harus dicari dan dikumpulkan, kerja harus organisir, dan tenaga kerja yang bermutu harus dilatih. Tetapi diatas segala-galanya kaum sosialis kerakyatan
harus menyadari bahwa untuk berbuat begitu maka harus diciptakan dan dipelihara suatu suasana kerakyatan yang sunguh-sunguh di bidang kejiwaan dan
politik. Kaum sosialis kerayatan tidak pernah lupa untuk menunjukkan kesalahan yang sangat merugikan yang dilakukan oleh kaum komunis dengan berpikir
Perjuangan sosialis yang diperjuangkan oleh Sutan Sjahrir adalah sosialis untuk kerakyatan sesuai yang di idamkan oleh Marx dan Engels dalam Manifesto
Komunisme mereka. Maka sosialisme yang dianut oleh sutan Sjahrir adalah Sosialisme kerakyatan, karena sosialisme ini sesuai dengan apa yang sedang
terjadi di Indonesia. Sosialisme kerakyatan ini juga banyak dianut oleh banyak negara di Asia karena pada dasarnya negara-negara di Asia mempunyai latar
belakang kehidupan yang sama. Kaum sosialis kerakyatan di Asia juga menginginkan agar masyarakat
yang bersifat feodal dan agraris itu menjadi suatu masyarakat yang modern. Mereka juga ingin melaksanakan industrialisasi. Mereka menyadari bahwa untuk
memperoleh kemajuan yang pesat hal itu tidak bisa dielakkan.
49
LEPPENAS, Op.cit, Hal.,84-85
Universitas Sumatera Utara
bahwa mereka untuk sementara dapat menekan dan menghilangkan penghargaan terhadap teman sesama manusia dalam menempuh jalan ke sosialisme.
50
Sosialisme kerakyatan menekankan perjuangan untuk mewujudkan kondisi kehidupan yang menjunjung tinggi derajat kemanusiaan, menghormati
hak-hak kemanusiaan dan membentuk kesadaraan sosial. Dengan kehidupan demokrasi yang bersemangat kerakyatan, maka penindasan dan penguasaan
terhadap kemanusiaan akan hilang atau tidak akan terwujud.
51
kerakyatan dalam hal ini memberikan arti bahwa hak-hak rakyat yang diperjuangkan serta
merupakan usaha untuk memperjuangkan hakrakyat serta usaha untuk memberntas kemiskinan. Sosialisme kerakyatan didasarkan kepada kerakyatan.
Dalam arti kepercayaan bahwa rakyat dan bangsa kita umumnya memang akan menerima dengan keyakinannya sendiri segala kebijakan yang jelas tampak jika
dibandingkan dengan sistem kapitalisme, apalagi sebagai buruh mereka pernah mengalamai perlakuan dari majikan asing itu.
52
Sosialisme Kerakyayatan lebih tersebar di Asia. Di seluruh Asia sekarang ini cita-cita serta pengertain sosialisme itu menyebar luas, antara lain di negeri-
negeri di mana golongan yang berkuasa menyatakan bahwa akan menganut aliran dan ajaran sosialisme dan memperaktekkannya di dalam menjalankan
pemerintahanya, seperti India dan Srilangka. Memang dengan lebih tegas golongan itu menamakan dirinya sosialis dan bukan komunis, dan yang
mendasarkan diri pada ajaran diktatur Stanlins yang arti dan waktunya yang sebenarnya makin dipahami. Sedangkan di Uni Soviet dan di negara-negara
modern dinamakan kaum penganut Stalinisme dan telah mendapat kesempatan untuk memperaktekan apa yang mereka namakan sosialisme menurut ajaran
Lenin dan Stalin itu.
53
50
Ibid., hal. 28
51
P.Y Nur Indro, Op.cit., Hal 90
52
LEPPENAS, Op.cit., hal. 78
53
Ibid., Hal. 92
Universitas Sumatera Utara
Kaum sosialisme kerakyatan di Asia menyetujui pendapat kaum sosialis Barat bahwa rencana sosialis tidak harus menuju ke totaliterisme atau ke
pembatasan hak-hak kemerdekaan manusia yang pokok. Di samping itu mereka juga menyadari bahwa di negeri-negeri yang terbelakang sering mereka dapat
berlaku kurang sadar terutama jika bujukan totaliterisme dalam berbagai bentuk dan pernyataannya bertambah besar. Kekurangan atau kelemahan di dalam
menimbang secara kritis hasil-hasil usaham kaum komunis menjadi sebab timbulnya bahaya bahwa banyak orang tertarik kepada cara komunis di Asia yang
terbelakang. Dan hal ini bukan merupakan suatu khayalan. Kaum sosialis kerakyatan di Asia sangat sadar akan hal ini.
54
Dalam upaya menjelaskan sosialisme kerakyatan, menurut Soetan Sjahrir sangat perlu berlandaskan kepada pengertain bahwa sosialisme adalah suatu cara
memperjuangkan kemerdekaa dan kedewasaan manusia, yaitu bebas dari penindasaan dan penghisapan serta penghinaan oleh manusia terhadap manusia.
Perjuangan sosialis haruslah pejuangan untuk kerakyatan di segala bidang. Sosialisme harus berpegang kepada azas kerakyatan, jika tidak sama saja dengan
tidak berjiwa manusia.
55
Kaum sosialis kerakyatan di Asia percaya atas martabat manusia dan ia tidak percaya bahwa keakinan sosialis dapat berjalan bersama-sama dengan
kekerasaan, paksaan dan tanpa perasaan terhadap teman-teman sesama manusia. Ia percaya bahwa kemurnianan pikiran dan jiwa merupakan syarat-syarat yang
perlu untuk untuk usaha sosialis, dan ia berpendapat bahwa tidak terdapatnya kemurnian jiwa di pihak kaum komunis adalah sebab utama kegagalan percobaan-
percobaan sosialis yang menyedihkan di nergara-negara yang dikuasai oleh kaum komunis.
56
54
Ibid., Hal., 29
55
P.Y. Nur Indro, Op.cit, Hal., 91
56
LEPPENAS, Op.,cit. hal., 21
Universitas Sumatera Utara
Di Eropa faham sosialisme Indonesia dari Soetan Sjahrir lebih dikenal dengan sebutan sebagai Sosialisme Demokratis. Dalam pengertian Soetan Sjahrir,
sosiaisme demokratis Eropa Barat mempunyai penekanan orientasi yang sedikit berbeda dengan yang ada di Indonesia. Hal ini terutama karena adanya perbedaan
sejarah dan kondisi sosial ekonomi. Walau demikian Sosialisme Demokrasi Eropa Barat, terutama pada penekannan usaha-usaha melindungi dan mengutamakan
rakyat yang merupakan manifestasi labih lanjut dari penghargaan terhadap kemanusiaan.
57
1.7. Metode Penelitian 1.7.1. Metode penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Yaitu penelitian yang bersifat memberikan gambaran mengenai kondisi
yang terjadi dalam usaha-usaha untuk menyelesaikan permasalah yang terjadi.
1.7.2. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti ini adalah teknik pengumpulan data kepustakaan library research. Dengan mengumpulkan
informasi sebanyak mungkin yang berkaitan dengan judul penelitian dan juga permasalahan penelitian dari berbagai literatur, seperti buku, jurnal, situs internet
dan bentuk literatur lainnya yang terkait.
1.7.3. Teknik Analisa Data
Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis kualitatif, dimana teknik ini melakukan analisa atas masalah yang
ada sehingga diperoleh gambaran yang jelas tentang objek yang akan diteliti dan kemudian dilakukan penarikan kesimpulan.
57
P.Y Nur Indro, Op.cit., Hal. 92
Universitas Sumatera Utara