khususnya di Asia Tenggara, sehingga Indonesia harus mengukur dirinya secara rasioal dan realistis. Ia juga anjurkan, harus realistis menghadapi sisa-sisa
feodalisme dan ancaman fasisme dalam usaha membangun demokrasi.
89
Di dalam buku tersebut ia berseru kepada pemuda untuk bertindak dengan penuh tanggung jawab, berjuang dengan segenap jiwa revolusionernya, terutama
menghindari kekerasan anti-asing dan anti-indo, dan mngerahkan kekuatan mereka kea rah pembentukan suatu pemerintah yang demokratis, non-fasis dan
non feodalistis.
90
2.6. Sjahrir Perdana Mentri Indonesia Pertama
Dengan adanya buku perjuanngan kita memberikan pengaruh terhadap sekutu bahwa tidak semuannya pemimpin di Indonesia pernah bekerja
sama dengan Jepang.
Pada tanggal 11 November 1945 BPKNIP mengusulkan kepada Presiden mengenai penyesuaian sistem kabinet yaitu perubahan pertanggung jawaban
menteri yang sebelumnya kepada Presiden menjadi kepala parlemen. Dengan adanya perubahan pertanggungjawaban Menteri kepada parlemen ini berarti
otomatis Kabinet Indonesia harus menganut sistem Parlementer, bukan kabinet Presidensial lagi.
91
Tanggal 14 November 1945: Sjahrir terpilih sebagai Perdana Menteri suatu kabinet parlementer. Meskipun kelak Menteri Luar Negeri dala Kabinet Soekarno,
Mr. Ahmad Subardjo, menulis dalam memoarmya bahwa Sjahrir telah melakukan kudeta diam-diam atau silent coup. Padahal, Soekarno masa itu mendukung
terbentuknya kabinet Sjahrir. Dia hadir dan memimpin acara serah terima dari Maka dengan ini keluarlah Maklumat Pemerintah 14
November 1945, yang berisi disetujuinnya usulan tersebut untuk mengubah sistem kabinet dari Presidensial menjadi Parlementer.
89
H. Rosihan Anwar, Sutan Sjahrir, Op.cit. hal 76-77
90
George Mc Turnan Kahin, Op.cit, hal 267
91
Bibit Suprapto, Op.cit., hal. 25
Universitas Sumatera Utara
Kabinet RI pertama ke Kabinet Sjahrir pertama.
92
Dalam menjabat sebagai Perdana Menteri, dalam sistem parlementer ini Sjahrir menetapkan program kerja kabinet yang terdiri dari 4 pasal. Program kerja
kabinet ini adalah: Sjahrir dianggap sebagai orang
yang tepat untuk menjadi pemimpin kabinet pada sistem kabinet Parlementer pertama itu, karena ia dianggap mampu mengahdapi diplomasi-diplomasi dengan
negara barat seperti Belanda. Sebagain besar anggota dari kabinet Sjahrir pertama adalah tenaga pemerintahan dan tenaga ahli dan bukan merupakan politisi.
93
1. Menyempurnakan susunan Pemerintah daerah berdasarkan kedaulatan
rakyat. 2.
Mencapai koordinasi segala tentang rakyat di dalam usaha menegakan Negara Indonesia serta membangun Masyarakat berdasarkan keadilan
dan perikemanusiaan. 3.
Berusaha untuk memperbaiki kemakmuran rakyat di antaranya dengan jalan pembagian makanan.
4. Berusaha mempecepat keberesan tentang hal uang Republik Indonesia.
Pada tanggal 27 Desember 1945 diadakan sebuah rapat untuk memutuskan susunan pimpinan BPKNIP. Dimana di dalam kabinet Sjahrir 1 ini Menteri-
menterinya kebanyakan dari kelompok-kelompok separtainya Sjahrir yaitu Partai Sosialis. Didalam kabinet ini tidak dapat dikatakan sebagai kabinet koalisi sebab
Menteri-menterinya tidak mewakili partai, dan juga bukan kabinet Nasional karena tidak semua partai menduduki kementerian dalam kabinet.
Kabinet Sjahrir 1 ini banyak mendapat kendala-kendala atau tantangan, yang datang dari luar kabinet maupun didalam kabinet. Tantangan yang terjadi di
dalam kabinet Sjahrir 1 di dalam kabinet adalah salah satunya, terjadiya keretakan di dalam kabinet sehingga menghasilkan pertentangan-pertentangan antara para
92
H. Rosihan Anwar, Sutan Sjahrir, Op.cit. hal 68-69
93
Bibit Suprapto, Op.cit. hal 30
Universitas Sumatera Utara
Menteri. Sedangkan Tantangan yang terjadi di luar kabinet terjadi pada kedatangannya para tentara sekutu berasama NICA untuk menjajah kembali
Indoensia, sehingga munculnya pertempuran-pertempuran dengan sekutu dia berbagai daerah.
2.6.1. Jatuhnya Kabinet Sjahrir 1
Keadaan pemerintahan belum stabil, karena adanya tantangan-tantangan, baik dari luar maupun dari dalam negeri. Tanggal 7 Januari 1946 Tentara Kemananan
Rakyat diubah namanya menjadi Tentara Keselamatan Rakyat tetap disingkat TKR. Kementrian keamanan diganti menjadi Kementrian Pertahanan dan tanggal
24 Januari 1946 diubah lagi menjadi Tentara Republik Indonesia, Persatuan Perjuangan terus berusaha menjatuhkan Kabinet Syahrir 1.
Tokohnya Tan Malaka Sultan Ibrahim gelar datuk Tan Malaka menurut salah satu sumber lahir 2 Juni 1896, di negeri Pandan Gadang. Suliki Sumatera Barat
dan meninggal terbunuh secara teragis pada 19 Feburuari 1949 di dekat Kediri Jawa Timur, adalah seorang tokoh yang rumit.
94
Akibat pertentangan oleh kelompok Persatuan Perjuangan yang dipimpin oleh Tan Malaka terhadap pemerintah Kabinet Sjahrir menyebabkan timbulnya rasa
kurang kepercayaan terhadap KNIP, sebagai tindak lanjutnya pada tanggal 28 Februari 1946 diadakan sebuah sidang yang mempertemukan antara Persatuan
Perjuangan dengan anggota KNIP. Dalam sidang tersebut Persatuan Perjuangan mengkritik kebijaksanaan Kabinet Sjahrir yang tidak mencerminkan parai politik
yang ada dan terjadilah perdebatan seru antara Persatuan Perjuangan dengan kabinet.
95
94
Ibid, hal. 35-36
95
Ibid, hal. 37
Maka dengan hal ini menyebabkan Kabinet Sjahrir 1 mengundurkan diri dan menyebabkan Kabinet Sjahrir harus demisioner.
Universitas Sumatera Utara
2.7 Sjahrir Sebagai Perndana Menteri Indonesia Kedua Kalinya