Uji Normalitas Uji Multikolinieritas Uji Heteroskedastisitas

3.7.3. Model Analisis Data Hipotesis Kedua H

2 Model yang digunakan untuk menganalisis data penelitian hipotesis kedua adalah model regresi linier sederhana, yaitu: Y i = β o + βX Dimana: + e Y = Loyalitas konsumen X = Kepuasan konsumen β e = Variabel yang tidak terungkap error term = Intersep atau Konstanta β = koefisien regresi

3.8. Uji Asumsi Klasik

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan evaluasi terhadap kemungkinan pelanggaran asumsi klasik, yakni normalitas, heterokedastisitas dan multikolinieritas.

3.8.1. Uji Normalitas

Untuk mendeteksi normal tidaknya data residual variabel penganggu dapat dilakukan dengan uji nomalitas, seperti pendapat Santoso 2002 yaitu: 1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. 2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal danatau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak mampu memenuhi asumsi normalitas.

3.8.2. Uji Multikolinieritas

Universitas Sumatera Utara Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi, maka terdapat multikolinieritas. Pada model regresi yang baik tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Menurut Santoso dalam Sugito 2000 untuk mendeteksi gejala multikolinieritas, yaitu dengan melihat toleransi variabel dan Variance Inflation Factor VIF, suatu model regresi yang bebas multiko adalah: - Mempunyai nilai VIF kurang dari angka 5 - Mempunyai angka Tolerance mendekati 1

3.8.3. Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari suatu residual pengamatan ke pengamatan lain. Cara yang digunakan untuk mendeteksi gejala heteroskedastisitas yang dapat dilihat dengan menggunakan grafik scatterplot. Apabila data yang berbentuk titil tidak membentuk suatu pola atau menyebar, maka model regresi tidak terkena heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Deskriptif Objek Penelitian

4.1.1.1 Gambaran Umum PT. Telkom

PT. Telkom berdiri pada tahun 1884 dengan nama Post en Telegraffdientst berdasar pada Staatblad nomor 52. Pada tahun 1904 diubah menjadi Post, Telgraaf en Telefoondients berdasar pada Staatblad nomor 395 dan selanjutnya disebut PTT- Dienst Jawatan PTT. Pada tahun 1961 berubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi berdasar Peraturan Pemerintah No. 240 dan kemudian dipecah menjadi PN. Pos dan Giro dan PN. Telekomunikasi dengan Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 1965. Selanjutnya PN. Telekomunikasi menjadi berubah menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi PERUMTEL yang dikukuhkan berdasarkan SK Menteri Perhubungan No. 129U1970 dan PERUMTEL akhirnya dikukuhkan sebagai badan usaha tunggal penyelenggara jasa telekomunikasi untuk umum, baik untuk domestik dalam negeri maupun internasional luar negeri dengan Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 1974. Berdasarkan PP No. 53 tahun 1980 PT. INDOSAT ditetapkan sebagai badan usaha penyelenggara untuk umum internasional dan PERUMTEL ditetapkan sebagai penyelenggara telekomunikasi untuk umum dalam negeri berdasarkan PP No. 54 Universitas Sumatera Utara