Metode Pembelajaran Teks Cerita Fantasi

didengar. Metode ceramah digunakan oleh guru untuk menjelaskan tentang jenis cerita fantasi total atau irisan, sezaman atau lintas waktu. Adapun pembelajaran berbasis TIK digunakan oleh guru untuk memresentasikan tugas yang diberikan guru pada pertemuan sebelumnya, yaitu menampilkan video cerita fantasi. Metode terebut dipilih sesuai dengan materi dan kondisi siswa di kelas. 3 Metode Pembelajaran pada Pertemuan Ketiga Metode yang digunakan guru untuk mengajarkan KD 3.3 dan 4.3 yaitu metode ceramah, tanya jawab, pebugasan, diskusi, dan kerja kelompok. Berdasarkan informasi yang diperoleh, guru menggunakan metode pembelajaran secara situasional. Metode ceramah digunakan oleh guru untuk menjelaskan kembali tentang jenis cerita fantasi dan contohnya. Selain itu, metode ceramah juga digunakan oleh guru untuk menjelaskan tentang unsur intrinsik. Metode tanya jawab digunakan oleh guru untuk memacu ingatan siswa tentang unsur intrinsik dengan memberikan beberapa pertanyaan seputar unsur intrinsik. Metode penugasan, diskusi, dan kerja kelompok dilakukan dengan memberikan tugas secara berkelompok kepada siswa untuk menemukan unsur intrinsik pada naskah cerita fantasi. 4 Metode Pembelajaran pada Pertemuan Keempat Guru menggunakan metode ceramah, tanya jawab, dan tugas belajar untuk mengajarkan KD 3.4 dengan indikator ketercapaian 3.4.1 merinci struktur cerita fantasi. Guru menggunakan metode pembelajaran secara situasional sesuai materi dan kodisi kelas. Metode ceramah digunakan untuk menjelaskan pertanyaan siswa terkait materi unsur intrinsik pada pertemuan sebelumnya, yaitu sudut pandang. Selain itu, metode ceramah juga digunakan oleh guru untuk menjelaskan tentang struktur cerita. Metode tanya jawab digunakan oleh guru setelah para siswa memaparkan hasil diskusi mekera pada pertemuan sebelumnya. Metode tugas belajar diberikan oleh guru kepada siswa untuk membaca buku paket halaman 68-69 di rumah. Tugas belajar tersebut terkait unsur kebahasaan yang terdapat dalam cerita fantasi. 5 Metode Pembelajaran pada Pertemuan Kelima Guru menggunakan metode penugasan, ceramah, diskusi, dan kerja kelompok untuk mengajarkan KD 3.4 dengan indikator ketercapaian 3.4.2 menyimpulkan karakteristik bagian-bagian pada struktur cerita fantasi orientasi, komplikasi, dan resolusi. Metode- metode tersebut digunakan secara situasional sesuai dengan materi dan kondisi kelas. Metode penugasan dilakukan dengan memberikan tugas kepada para siswa untuk mengamati video cerita fantasi yang ditampilkan oleh guru. Metode ceramah digunakan oleh guru untuk menjelaskan tata cara mengerjakan tugas yang telah diberikan. Metode diskusi dan kerja kelompok diberikan kepada siswa untuk menemukan bagian-bagian dari struktur cerita fantasi yang ditampilkan oleh guru. 6 Metode Pembelajaran pada Pertemuan Keenam Metode yang digunakan oleh guru pada KD 3.4 dan KD 4.4 adalah metode ceramah. Metode yang digunakan oleh guru berdasarkan situasi dan kondisi kelas. Guru menggunakan metode ceramah untuk memberikan koreksi dan apresiasi pada kelompok- kelompok yang telah memresentasikan hasil diskusi mereka pada pertemuan sebelumnya. Metode ceramah juga digunakan untuk menjelaskan tentang unsur kebahasaan dan cara menyajikan cerita fantasi. 7 Metode Pembelajaran pada Pertemuan Ketujuh Metode yang digunakan guru pada pertemuan ketujuh adalah ceramah dan latihan. Metode ceramah digunakan oleh guru untuk mengulas materi yang telah disampaikan di pertemuan- pertemuan sebelumnya. Selain itu, metode ceramah juga digunakan untuk menjelaskan tata cara ulangan harian yang akan dilakasanakan. Metode latihan dilakukan dengan memberikan delapan soal esai ulangan kepada para siswa.

c. Media Pembelajaran Teks Cerita Fantasi

Terdapat empat media yang digunakan oleh guru dalam mengajarkan materi teks cerita fantasi, yaitu media pandang proyeksi LCD, proyektor, laptop, media pandang nonproyeksi papan tulis, spidol, dll, media cetak buku paket, dan media audio visual video cerita fantasi. Berikut deskripsi penggunaan media pembelajaran teks cerita fantasi. Pertemuan Ke- Materi Pembelajaran Media Pembelajaran 1 - - 2 Jenis cerita fantasi Media pandang proyeksi, pandang nonproyeksi, cetak, dan audio visual 3 Jenis cerita fantasi dan unsur intrinsik Media cetak dan pandang nonproyeksi 4 Unsur intrinsik dan struktur cerita fantasi. 5 Meyimpulkan karakteristik bagian- bagian pada struktur cerita fantasi. Media pandang proyeksi, cetak, dan audio visual 6 Unsur kebahasaan dan cara menyajikan cerita fantasi. Media cetak dan pandang nonproyeksi 7 Guru hanya mengulas beberapa materi yang telah disampaikan, karena Tabel 4. Media Pembelajaran Teks Cerita Fantasi 1 Media Pembelajaran pada Pertemuan Pertama Peneliti belum bisa melakukan penelitian pembelajaran teks cerita fantasi pada pertemuan pertama karena masih terkendala surat izin penelitian. 2 Media Pembelajaran pada Pertemuan Kedua Media yang digunakan dalam pembelajaran KD 3.3 yaitu media pandang proyeksi, media pandang nonproyeksi, media cetak, dan media audio visual. Media pandang proyeksi yang digunakan antara lain LCD, proyektor, dan laptop. Media tersebut digunakan oleh para siswa sebagai sarana memresentasikan video cerita fantasi. Media pandang nonproyeksi yang digunakan antara lain papan tulis dan spidol. Media tersebut digunakan oleh guru untuk menjelaskan jenis cerita fantasi. Media cetak yang digunakan adalah buku pegangan siswa buku paket sebagai sumber belajar. Media audio visual yang digunakan adalah video-video cerita fantasi. 3 Media Pembelajaran pada Pertemuan Ketiga dan Keempat Selain media pandang nonproyeksi, guru juga menggunakan media cetak pada pertemuan ketiga dan keempat. Guru menggunakan papan tulis dan spidol untuk menjelaskan materi terkait jenis cerita fantasi dan unsur intrinsik di pertemuan ketiga. Guru menuliskan beberapa hal di papan tulis sehingga para siswa paham apa yang telah disampaikan oleh guru. Pada pertemuan keempat guru menjelaskan tentang sudut pandang dan struktur cerita. Guru menggunakan papan tulis dan spidol untuk menjelaskan beberapa hal sehingga para siswa dapat memahami apa yang disampaikan oleh guru. Adapun media cetak yang digunakan pada pertemuan ketiga dan keempat adalah buku paket sebagai sumber belajar. 4 Media Pembelajaran pada Pertemuan Kelima Media yang digunakan dalam pembelajaran kelima yaitu media pandang proyeksi, media cetak, dan media audio visual. Guru menggunakan media pandang proyeksi seperti LCD, proyektor, dan laptop untuk menunjang kegiatan belajar mengajar. Pada pertemuan kelima guru menampilkan video-video cerita fantasi. Adapun media cetak yang digunakan adalah buku paket sebagai sumber belajar. 5 Media Pembelajaran pada Pertemuan Keenam dan Ketujuh Media yang digunakan pada pertemuan keenam dan ketujuh yaitu media pandang nonproyeksi dan media cetak. Pada pertemuan keenam guru menggunakan papan tulis dan spidol untuk menjelaskan materi terkait unsur kebahasaan dan cara menyajikan