Manfaat Penelitian Batasan Istilah

ektrinsik. Unsur intrinsik merupakan unsur yang terdapat di dalam sebuah cerita dan menjadi bagian untuk membentuk suatu cerita. Sedangkan unsur ekstrinsik adalah unsur yang berada di luar cerita tetapi memiliki pengaruh terhadap suatu cerita. Unsur-unsur intrinsik yang terdapat dalam teks cerita fantasi di antaranya sebagai berikut. a. Tema Sayuti 2000: 187 mengemukakan bahwa tema merupakan makna dari sebuah cerita, gagasan sentral, atau dasar cerita. Sama halnya dengan Stanton dan Keny dalam Nurgiyantoro, 2012: 67 yang mendefinisikan bahwa tema adalah makna yang dikandung oleh sebuah cerita. Tema merupakan gagasan dasar umum yang menopang sebuah karya sastra dan yang terkandung di dalam teks sebagai struktur semantis dan menyangkut persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan Hartoko dan Rahmanto dalam Nurgiyantoro, 2012: 68. Pada cerita fantasi biasanya tema yang digunakan bersifat fantasi,berhubungan dengan magic, supernaatural atau futuristik. b. Judul Judul adalah hal pertama yang dibaca oleh pembaca fiksi. Judul merupakan elemen lapisan luar suatu fiksi dan menjadi sebuah elemen yang paling mudah dikenali oleh pembaca. Artinya, judul dari suatu karya bertalian erat dengan elemen-elemen yang membangun fiksi dari dalam Sayuti, 2000: 147-148. c. Tokoh dan penokohan Nurgiyantoro 2012: 165 menjelaskan bahwa istilah “tokoh” menunjuk pada pelaku cerita. Berdasarkan keterlibatan dalam keseluruhan cerita, tokoh dibedakan menjadi tokoh sentral tokoh utama dan tokoh periferal tambahan. Sedangkan berdasarkan perwatakannya, tokoh dibedakan menjadi tokoh sederhana simple atau flat character dan tokoh kompleks atau bulat complex atau round character. d. Alur atau plot Alur cerita adalah urutan peristiwa dalam suatu cerita yang dialami oleh tokoh. Kenny dalam Nurgiyantoro, 2012: 113 mengemukakan bahwa plot merupakan peristiwa-peristiwa yang ditampilkan dalam cerita yang sifatnya tidak sederhana, karena menyusun peristiwa-peristiwa itu berdasarkan kaitan sebab-akibat. e. Latar Menurut Sayuti 2000: 126, latar atau setting merupakan elemen fiksi yang menunjukkan waktu dan tempat kejadian-kejadian dalam cerita berlangsung. Ada juga yang menyebut latar sebagai landas tumpu, lingkungan tempat, waktu, dan lingkungan sosial di mana peristiwa terjadi Abrams dalam Nurgiyantoro, 2012: 216; Sayuti, 2000: 126. Nurgiyantoro 2012: 227, 230, 233 membagi latar atau setting menjadi tiga, yaitu latar tempat, latar waktu, dan latar sosial budaya. Latar tempat berhubungan dengan lokasi atau tempat suatu peristiwa terjadi. Latar waktu mengacu pada kapan terjadinya peristiwa. Latar