Evaluasi Kinerja Hubungan Masyarakat di SMK Yudya Karya Magelang

99 Gambar 8. Penerimaan Siswa Baru pada Website Sekolah Gambar 9. Penerimaan Siswa Baru pada Facebok Sekolah

3. Evaluasi Kinerja Hubungan Masyarakat di SMK Yudya Karya Magelang

Evaluasi kinerja humas dilakukan untuk melihat hasil kerja yang telah dilakukan dan juga untuk mengevaluasi pencapaian tujuan yang telah direncanakan. Oleh karena itu evaluasi tersebut sangat penting dilakukan baik 100 setelah melakukan tugasnya maupun di akhir program. Hal tersebut terungkap dari Wakil Kepala Sekolah Urusan Humas yaitu: “Bentuk evaluasi dengan melakukan rapat evaluasi perencanaan, pelaksanaan, evaluasi yang membahas keterlaksanaan setiap kegiatan, terjun ke tempat untuk melihat evaluasi pelaksanaan program humas, evaluasi dilakukakan setiap akhir tahun, setelah prakerin, setelah Ujian Nasional, setelah kegiatan berlangsung. Yang mengevaluasi hanya tim humas, kepala sekolah hanya diberi pelaporan proposal”. Wawancara tanggal 17 Maret 2016. Hampir senada juga yang dikemukakan oleh Kepala Sekolah, yaitu: “Bentuk evaluasi kinerja humas di SMK Yudya Karya Magelang adalah dengan mengadakan rapat evaluasi pelaksanaan tugas humas, setiap event, maupun rutin setiap semes ter”. Wawancara tanggal 22 Maret 2016. Dari hasil hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk mengevalusai kinerja humas di SMK Yudya Karya Magelang dengan adanya rapat evaluasi terhadap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan baik setiap event maupun rutin setiap semester. Evaluasi tersebut dilakukan bersama dengan tim humas kemudian dari hasil evaluasi dilaporkan kepada Kepala Sekolah. Mengevaluasi suatu kinerja pastinya terdapat sasaran yang dievaluasi dan hasil dari evaluasi baik berupa keberhasilan maupun kendala atau permasalahan selama pelaksanaan kegiatan. Hal tersebut terungkap dari Ketua BKK: “Tolok ukurnya anak, lolos tidaknya siswa ketika masuk dalam perusahaan.Ada banyak, ketika menyerahkan data ke perusahaan berkaitan dengan jumlah siswa jurusan dan lain-lain ternyata pesertanya tidak singkron dengan pendaftar, dalam pendampingan pelaksanaan tes lowongan kerja mengalami kendala karena guru-guru yang terlibat dalam tim humas sedang dalam pelaksanaan jadwal mengajar, keterlibatan pembekalan siswa ketika melaksanakan tes baik psikotes, wawancara, maupun medical check up kesehatan, keterbatasan dana, siswa kelas XII option yang berat terhadap loker yang ada.Upaya untuk mengatasi permasalahan pada perusahaan yang tidak singkron yaitu dengan komunikasi dengan DUDI 101 ketika membutuhkan kerja spesifikasinya harus jelas, contoh seperti tinggi badan, berat badan, low vision, nilai rata-rata minimal harus lebih dispesifikasikan agar dapat disaring oleh sekolah untuk mengatasi hal tersebut. Untuk beban mengajar dengan alternatif siswa diberikan tugas dan humas melaksanakan tugasnya agar semua berjalan”. Wawancara tanggal 30 Maret 2016. Hampir sama dengan yang dikemukakan oleh Ketua BKK, dimana pelaksanaan evaluasi dilihat dari siswa. Hal tersebut dikemukakan Ketua Prakerin, yaitu: “Bentuk evaluasinya yaitu dengan melihat anak sebagai tolok ukurnya, baik tidaknya siswa melaksanakan prakerin di tempat prakerinnya.Biasanya kendalanya yang sering terjadi siswa minta pindah prakerin karena tidak ada pekerjaan, ada yang minta pindah karena pekerjaan terlalu banyak ada juga karena tidak cocok dengan pembimbing di bengkel ataupun personil yang terdapat di bengkel atau tempat prakerin tersebut. Dengan cara siswa membaca pengumuman di papan pengumuman. Upaya untuk mengatasinya dengan berkomunikasi dengan tim monitoring dan siswa setelah itu dievaluasi kemudian diambil keputusan, siswa ditarik dan dicarikan tempat”. Wawancara tanggal 30 Maret 2016. Dari kedua hasil wawancara tersebut terdapat pula hal lain yang dilakukan oleh humas yang diungkapkan Sekretaris Humas, yaitu: “Bentuk evaluasi dengan meningkatkan pelayanan, meningkatkan pelayanan prakerin, misalnya dengan memperbaharui buku pedoman atau panduan prakerin untuk siswa yang dulu berupa lembaran kertas sekarang dibuatkan buku agar tidak hilang dan siswa mengumpulkan kembali, serta perbaikan sistem kerja prakerin.Kendala waktu karena beban mengajar, karena semua humas ditangani oleh guru yang tugasnya juga mengajar siswa, jadi ketika melakukan penelusuran alumni atau pembuatan MoU membutuhkan waktu yang banyak sehingga menggunakan jam waktu mengajar untuk digantikan tugas kepada siswa untuk mengatasi hal tersebut. Upayanya dengan menggantikan tugas sebagai mengajar kepada siswa”. Wawancara tanggal 24 Maret 2016. Dari hasil wawancara keseluruhan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa bentuk evaluasi kinerja humas SMK Yudya Karya Magelang yaitu dengan adanya rapat evaluasi yang dilakukan bersama dengan tim humas kemudian dari hasil 102 evaluasi dilaporkan kepada Kepala Sekolah. Dari hasil evaluasi tersebut akan terlihat ketercapaian pelaksanaan kerja humas serta kendala-kendala yang ada serta upaya yang dilakukan oleh humas untuk mengatasi kendala-kendala tersebut. Sehingga untuk pelaksanaan kerja selanjutnya jauh lebih baik. Adapun hasil dokumen yang merupakan bentuk evaluasi dari kegiatan humas yaitu prakerin, bahwa di dalam dokumen laporan praktek kerja industri prakerin tahun pelajaran 20142015 SMK Yudya Karya Magelang yang meliputi program keahlian Teknik Pemesinan, Teknik Otomotif Kendaraan Ringan, Teknik Instalasi Listrik. Laporan prakerin tersebut dibuat sebagai bahan evaluasi untuk peningkatan kualitas dan peningkatan pelaksanaan prakerin di SMK Yudya Karya Magelang. Selain itu juga penanganan siswa yang tidak singkron dengan tempat prakerin dilakukan penarikan, pada Dokumen surat permohonan pencabutan praktek kerja industri prakerin yang ditujukan kepada pimpinan bengkel Sakur Motor yang berisi mengenai penarikan siswa karena untuk keperluan mencapai kesesuaian dan keterkaitan link and match dalam penyediaan tenaga trampil sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan kualitas prakerin di SMK Yudya Karya Magelang untuk mencetak siswa yang terampil. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan kualitas prakerin di SMK Yudya Karya Magelang untuk mencetak siswa yang terampil. Pencabutan prakerin tersebut menunjukkan bahwa humas dan sekolah memperhatikan kualitas penempatan dan pemberian materi di tempat prakerin, apabila tidak sesuai dengan jurusan siswa dan dapat mengembangkan keterampilan siswa, maka humas 103 membuat surat pencabutan yang ditujukan kepada tempat prakerin dan kemudian mencarikan tempat prakerin baru yang tentunya sesuai dengan keterampilan yang dibutuhkan oleh siswa.

C. Pembahasan

1. Perencanaan Kinerja Hubungan Masyarakat

a. Tujuan Hubungan Masyarakat di SMK Yudya Karya Magelang

Humas merupakan unit kerja yang dibentuk sekolah dalam rangka membantu sekolah untuk memberikan pelayanan baik pehubung komunikasi, penjalin kerjasama maupun menjalin hubungan yang baik dengan warga sekolah maupun masyarakat dan instansi yang terkait. Humas di SMK Yudya Karya Magelang tersebut terdapat bagian yang membawahi yaitu Ketua Prakerin, Ketua BKK, Sekretaris Humas, serta Bendahara Humas. Humas tersebut tentunya berorientasi dengan sekolah, mendukung dalam mencapai visi dan misi sekolah. Adapun tujuan humas di SMK Yudya Karya Magelang telah sesaui dengan tujuan adanya humas yaitu: 1 Membina hubungan baik dengan civitas akademika, orang tua siswa, dan instansi terkait seperti DUDI, 2 Memberikan informasi kepada seluruh warga sekolah dan masyarakat, 3 Menjalin hubungan kerjasama dengan DUDI baik dalam pelaksanaan prakerin maupun informasi lowongan kerja dan penyaluran kerja, tujuan tersebut sejalan dengan tujuan yang diungkapkan oleh L. Hagman dalam Pandit Isbianti 2009: 46 salah satunya yaitu untuk memajukan program pendidikan, dengan adanya kegiatan humas, masyarakat dan sekolah dapat