37 Kompetensi Inti
Materi Pokok Pembelajaran
3.9 Memahami pengambilan
gambar dengan teknik blurring
4.9 Menyajikan gambar dengan
teknik blurring Blurring
Mengamati
- Mengamati hasil pemotretan dengan teknik blurring
- Mengamati cara melakukan pemotretan dengan teknik blurring
Menanya
Mendiskusikan syaratkondisi untuk menghasilkan foto blurring
Mengeksplorasi
Melakukan pemotretan dengan teknik blurring
Mengasosiasi
Menganalisis hasil pemotretan dengan teknik blurring
Mengomunikasikan
Membuat laporan tertulis
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai penelitian yang dilakukan, perlu kiranya dikemukakan bahan perbandingan yang sifatnya
mendukung diantaranya. 1. Penelitian yang dilakukan oleh Rio Anggoro Pangestu 2015 mengenai
“Peningkatan Keterampilan Menulis Naskah Drama dengan Penerapan Model Pembelajaran Langsung Direct Instruction pada Siswa Kelas XI IPA 1 SMA
Kolombo Sleman Yogyakarta”. Responden dalam penelitian ini berjumlah 26 siswa. Teknik analisis data yang digunakan yaitu teknik analisis kuantitatif dan
kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran direct instruction dapat meningkatkan keterampilan menulis naskah drama siswa
kelas XI IPA 1 SMA Kolombo Sleman Yogyakarta. Hal ini dibuktikan dengan
38 nilai rata-rata keterampilan menulis naskah drama siswa sebelum tindakan
adalah 48,9, setelah diberi tindakan pada siklus I nilai rata-rata keterampilan menulis naskah drama siswa menjadi 72,6. Nilai rata-rata keterampilan
menulis naskah drama siswa pada akhir siklus II sebesar 78,6. Hal tersebut menunjukkan adanya peningkatan sebesar 33,3.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Yuni Ayu Rahmawati 2014 mengenai “Peningkatan Kompetensi Membuat Tutup Gallon pada Mata Pelajaran
Keterampilan Tata Busana dengan Model Pembelajaran Langsung Berbantuan Jobsheet di MAN Yogyakarta III”. Responden dalam penelitian ini
berjumlah 24 siswa kelas XI IPA 3 dan 4 yang mengikuti mata pelajaran keterampilan tata busana. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik
analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan menunjukkan bahwa model pembelajaran langsung berbantuan jobsheet dapat meningkatkan kompetensi
siswa dalam membuat tutup gallon pada mapel keterampilan tata busana. Hal ini dibuktikan dengan pencapaian pada pra siklus baru mencapai 37,5 atau
9 siswa yang mencapai KKM, setelah dilaksanakan tindakan pada siklus I kompetensi siswa mengalami peningkatan menjadi 79,2 atau 19 siswa telah
mencapai KKM, dan pada siklus II pencapaian kompetensi siswa meningkat menjadi 87,5 atau 21 siswa telah mencapai KKM.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Novia Elok Pigarti 2013 mengenai “Penerapan Model Pembelajaran Langsung Berbantuan Media Kliping dalam
Peningkatan Kompetensi Mencipta Desain Busana Pesta Siswa Kelas XI Busana Butik SMK Negeri 2 Blora”. Responden dalam penelitian ini berjumlah
35 siswa kelas XI Busana Butik. Tenik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
ada
39 peningkatan kompetensi mencipta desain busana pesta dengan penerapan
model pembelajaran langsung direct instruction berbantuan media kliping siswa SMK Negeri 2 Blora. Hai ini dibuktikan dengan peningkatan pencapaian
KKM pada pra siklus hanya 22,9 atau 8 siswa yang sudah memenuhi KKM, setelah dikenai tindakan pada siklus I pencapaian kompetensi siswa
meningkat menjadi 85,7 atau 30 siswa yang sudah memenuhi KKM, pada siklus kedua pencapaian kompetensi siswa 100 atau seluruh siswa sudah
memenuhi KKM. 4. Penelitian yang dilakukan oleh Risa Dwi Lestari 2012 mengenai “Penerapan
Model Pembelajaran Langsung dengan Media Job Sheet untuk Meningkatkan Kompetensi Pembuatan Saku Passepoile di SMK N 6 Purworejo”. Responden
dalam penelitian ini berjumlah 31 siswa kelas XI Busana 1. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran langsung dengan media job sheet dapat meningkatkan kompetensi pembuatan saku passepoile siswa.
Hal ini dibuktikan dengan presentase siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimal kompetensi pada pra siklus sebesar 54,84 atau 17 siswa, pada
siklus I meningkat menjadi 80,65 atau 25 siswa sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 100 atau 31 siswa dan sudah memenuhi kriteria
keberhasilan tindakan yang ingin dicapai yaitu jumlah siswa yang mencapai kompetensi dasar minimal 75.
C. Kerangka Pikir