Klasifikasi Pembebanan Rencana DASAR-DASAR PERENCANAAN

24

2.7 Klasifikasi Pembebanan Rencana

Pembebanan rencana diperhitungkan berdasarkan pedoman perencanaan untuk rumah dan gedung 1987. Pembebanan diperhitungkan sesuai dengan fungsi yang direncanakan pada gambar rencana. Berdasarkan pedoman diatas nilai muatan-muatan tersebut adalah sebagai berikut a. Massa jenis beton bertulang : 2400 kgm 2 b. Penutup atap genting : 50 kgm 2 c. Muatan hidup untuk orang : 100 kgm 2 d. Berat plafoon dan penggantung : 18 kgm 2 e. Adukan dari semen, per cm tebal : 21 kgm 2 f. Tembok batu bata 12 batu : 250 kgm 2 g. Penutup lantai, per cm tebal : 24 kgm 2 h. Muatan angin : 40 kgm 2 i Muatan hidup untuk tangga : 300 kgm 2 j. Muatan hidup ruang kerja : 250 kgm 2 k. Muatan hidup untuk balkon : 400 kgm 2 l. Muatan hidup untuk kamar mandi : 250 kgm 2 Kombinasi beban gempa diperhitungkan untuk zone 4 yang belaku di kota Surakarta. Adapun kombinasi pembebanan sebagai berikut : 1. comb 1 = 1,4 DL 2. comb 2 = 1,2 DL + 1,6 LL 3. comb 3 = 1,2 DL + 1,0 LL + 1,6 W 25 4. comb 4 = 1,2 DL + 1,0 LL + -1,6 W 5. comb 5 = 1,2 DL + 1,0 LL + 1,0 Q 6. comb 6 = 1,2 DL + 1,0 LL + -1,0 Q Dimana : Combo comb = beban total untuk menahan beban yang telah dikalikan dengan faktor beban momen dan gaya dalam yang berhubungan dengannya DL dead load = beban mati atau momen dan gaya dalam yang berhubungan dengan beban mati LL live load = beban hidup atau momen dan gaya dalam yang berhubungan dengan baban hidup Q quake = beban gempa atau momen dan gaya yang berhubungan dengan beban gempa. 26

BAB III PERHITUNGAN ELEMEN STRUKTUR PENDUKUNG

3.1 Perencanaan Atap

1. Data-data teknis

Perencanaan beban atap didasarkan pada Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung 1983. Data-datanya antara lain : • Penutup atap genting : 50 kgm 2 • Bentang kuda-kuda : 11,1 m • Jarak antar kuda-kuda : 5,0 m • Koefisien beban angin : 40 kgm 2 • Tegangan ijin baja Bj 37 : 1600 kgcm 2 • Modulus Elastisitas E : 2,1 x 10 6 kgcm 2 • Kemiringan Atap : 30

2. Perencanaan reng

a. Pembebanan reng Berat penutup atap + reng + usuk = 50 kgm 2 Jarak reng = 0,25 m Pembebanan reng q Berat atap + reng + usuk = 50 kgm 2 x 0,25 m = 12,5 kgm

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PROYEK KONSTRUKSI (Studi Kasus pada Proyek Pembangunan Gedung Marvell City Surabaya)

5 23 119

KEBERHASILAN PROYEK DITINJAU DARI ASPEK WAKTU (Studi Kasus pada Proyek Pembangunan Gedung) KEBERHASILAN PROYEK DITINJAU DARI ASPEK WAKTU (Studi Kasus pada Proyek Pembangunan Gedung).

0 3 12

PENGARUH KENDARAAN LUAR DAERAH TERHADAP BEBAN LALU LINTAS DI YOGYAKARTA PENGARUH KENDARAAN LUAR DAERAH TERHADAP BEBAN LALU LINTAS DI YOGYAKARTA (Studi Kasus : Jl. Jendral Sudirman, Jl. Malioboro).

0 2 11

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG FMIPA UNIMED.

3 20 30

Evaluasi Penerapan Keselamatan dan kesehatan Kerja Pada proyek Konstruksi (Studi Kasus Proyek Pembangunan Gedung RS. Santo Borromeus).

2 9 14

WASTE MANAGEMENT PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG SEBAGAI BAGIAN DARI UPAYA PERWUJUDAN GREEN CONSTRUCTION (STUDI KASUS : PEMBANGUNAN GEDUNG–GEDUNG DI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA).

0 1 1

WASTE MANAGEMENT PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG SEBAGAI BAGIAN DARI UPAYA PERWUJUDAN GREEN CONSTRUCTION (STUDI KASUS : PEMBANGUNAN GEDUNG–GEDUNG DI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA) | Hastuti | Pendidikan Teknik Bangunan 5217 11364 1 SM

0 0 10

POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA JURUSAN DIII JAMU 2012

0 0 125

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG B POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG

0 0 17

PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG SERBAGUNA POLITEKNIK ILMU PELAYARAN JALAN SINGOSARI 2A SEMARANG

1 1 120