Batu Kali Batu Bata Pasir Agregat Halus

10 Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan Politeknik Kesehatan Surakarta ini tidak mempergunakan bahan-bahan yang khusus. Bahan-bahan yang ada mayoritas adalah bahan-bahan lokal yang bisa didapatkan di Jawa Tengah pada umumnya dan Surakarta pada khususnya. Bahan-bahan yang digunakan antara lain :

1. Batu Kali

Bahan batu kali yang digunakan adalah jenis batu kali dari jenis yang keras, tidak berpori, tidak berkulit, dengan minimal tiga muka pecahan. Batu yang digunakan dapat diperoleh setempat yang bermutu tinggi, kuat, bersih, tidak pecah-pecah dan tidak ada cacat yang dapat mempengaruhi mutu dari batu tersebut. Adapun terdapat dua macam adukan yang digunakan pada pekerjaan ini yaitu : a. Menggunakan pasir untuk mengisi aanstamping batu kali b. Menggunakan adukan seman 1pc: 5 ps untuk pasangan pondasi batu kali.

2. Batu Bata

Batu bata adalah bahan bangunan yang fungsi utamanya adalah sebagai penyekat dinding walaupun batu bata bisa digunakan sebagai plester, pondasi dan aksesoris bangunan akan tetapi fungsi utama bata adalah tetap sebagai penyekat dinding. Batu bata yang dipakai dalam ini dipesan dan didapatkan dari kabupaten Surakarta, dengan sifat-sifat sebagai berikut : a. Bata yang ada berukuran 23 cm x 11 cm dan tebal 5 cm berwarna merah bata tua sebagai hasil pemnbakaran yang sempurna atau 11 matang. Pembakaran yang dimaksud adalah pembakaran menggunakan kayu. b. Sisi-sisinya bersudut tajam dan kuat tidak dapat dikorek dengan tangan, berpermukaan rata dan tidak menampakan retak-retak merugikan c. Tidak mengandung garam yang dapat larut sedemikian banyaknya sehingga mengkristalkan dapat mengakibatkan lebih dari 40 permukaan batu tebal oleh bercak-bercak putih.

3. Pasir Agregat Halus

Pasir yang digunakan pada proyek ini adalah pasir Muntilan. Denga sifat berbutir keras, bersih dari kotoran, lumpur, asam, garam, dan bahan organik lainnya. Adapun jenis-jenis pasir tersebut adalah sebagai berikut : a. Pasir untuk urugan adalah pasir dengan butiran halus, yang lazim disebut pasir urug b. Pasir untuk pasangan adalah pasir dengan ukuran butiran terletak antara 0,075 sampai 1,25 mm, yang lazim dipasarkan disebut pasir pasang c. Pasir untuk pekerjaan beton adalah pasir cor yang gradasinya mendapat rekomendasi dari laboratorium Dalam proyek ini digunakan pada pekerjaan pasir urug bawah pondasi batu kali, bawah lantai, sebagai bahan utama adukan beton ataupun adonan spesie. Ada beberapa alasan kenapa pasir muntilan banyak digunakan dalam pekerjaan pembangunan termasuk dalam pekerjaan proyek ini, salah satunya 12 adalah pasir tersebut memenuhi kriteria pasiragregat halus yang ditetapkan dalam SKSNI – 1991. Adapun syarat-syarat itu adalah : 1. Kadar lumpur tidak lebih dari 4 terhadap berat kering agregat 2. Pasir tidak mengandung banyak bahan organik, alkali, kotoran dan lain- lain 3. Butiran bergradasi baik atau heterogen 4. Butir pasir bersifat kekal atau awet sehingga tidak cepat rusak dan aus oleh cuaca 5. Memiliki kadar air yang stabil dan tidak mudah dipengaruhi oleh cuaca 6. Tidak menggunakan pasir laut sebagai campuran beton karena lebih cepat menimbulkan korosi.

4. Kerikil Agregat Kasar

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PROYEK KONSTRUKSI (Studi Kasus pada Proyek Pembangunan Gedung Marvell City Surabaya)

5 23 119

KEBERHASILAN PROYEK DITINJAU DARI ASPEK WAKTU (Studi Kasus pada Proyek Pembangunan Gedung) KEBERHASILAN PROYEK DITINJAU DARI ASPEK WAKTU (Studi Kasus pada Proyek Pembangunan Gedung).

0 3 12

PENGARUH KENDARAAN LUAR DAERAH TERHADAP BEBAN LALU LINTAS DI YOGYAKARTA PENGARUH KENDARAAN LUAR DAERAH TERHADAP BEBAN LALU LINTAS DI YOGYAKARTA (Studi Kasus : Jl. Jendral Sudirman, Jl. Malioboro).

0 2 11

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG FMIPA UNIMED.

3 20 30

Evaluasi Penerapan Keselamatan dan kesehatan Kerja Pada proyek Konstruksi (Studi Kasus Proyek Pembangunan Gedung RS. Santo Borromeus).

2 9 14

WASTE MANAGEMENT PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG SEBAGAI BAGIAN DARI UPAYA PERWUJUDAN GREEN CONSTRUCTION (STUDI KASUS : PEMBANGUNAN GEDUNG–GEDUNG DI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA).

0 1 1

WASTE MANAGEMENT PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG SEBAGAI BAGIAN DARI UPAYA PERWUJUDAN GREEN CONSTRUCTION (STUDI KASUS : PEMBANGUNAN GEDUNG–GEDUNG DI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA) | Hastuti | Pendidikan Teknik Bangunan 5217 11364 1 SM

0 0 10

POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA JURUSAN DIII JAMU 2012

0 0 125

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG B POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG

0 0 17

PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG SERBAGUNA POLITEKNIK ILMU PELAYARAN JALAN SINGOSARI 2A SEMARANG

1 1 120