80
tersebut berulang selama 3 sesi pada baseline-1. Jumlah item yang salah lebih banyak dibandingkan jumlah item tes yang benar. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa anak autistik dalam penelitian ini belum dapat mengenal anggota tubuh manusia.
2. Deskripsi Pelaksanaan Intervensi saat pemberian treatment
Adapun deskripsi pelaksanaan intervensi dapat dijabarkan sebagai berikut: a. Intervensi ke-1
Dalam penelitian ini, peneliti memberikan intervensi atau perlakuan sebanyak 5 kali pertemuan. Satu kali pertemuan dilaksanakan selama
20 menit. Intervensi yang diberikan kepada subjek terkait dengan penggunaan multimedia interaktif cermat untuk mempengaruhi
kemampuan mengenal anggota tubuh manusia pada subjek. Intervensi ke-1 dilaksanakan pada tanggal 2 maret 2015. Adapun langkah-langkah
proses belajar menggunakan multimedia interaktif CerMAT secara umum diawali dengan berdoa, kemudian peneliti menyiapkan
perlengkapan yang dibutuhkan seperti laptop dan lembar pengamatan. Pada intervensi ke-1 ini, subjek MAS dapat mengikuti kegiatan
belajar mengajar di dalam kelas yang di setting oleh peneliti. Subjek belajar mengenal anggota tubuh manusia menggunakan multimedia
interaktif CerMAT. Pada mulanya, subjek belum terbiasa belajar menggunakan multimedia interaktif CerMAT, namun setelah mengikuti
isi materi yang terdapat pada media yang digunakan, subjek terlihat senang saat mengikuti kegiatan belajar, dan terlibat aktif dalam
81
instruksi yang ditampilkan dari multimedia interaktif. Terdapat 5 menu utama pada multimedia interakit CerMAT, namun fokus
pengaplikasiannya untuk anak autistik terdapat pada menu materi dan latihan.
Pemberian intervensi masih dalam bimbingan peneliti. Subjek masih dibantu atau diarahkah ketika mengklik, dan subjek hanya
menunjukkan gambar yang sesuai dengan instruksi. Pada bagian pertama, peneliti membimbing subjek untuk fokus memperhatikan
bagian materi yang ditampilkan secara linear. Subjek memperhatikan materi dengan sangat antusias, terutama pada bagian latihan. Setelah
itu, peneliti memutarkan bagian latihan untuk melihat respon subjek . Dari hasil pengamatan, subjek masih bingung menunjukkan gambar
yang sesuai dengan instruksi yang terdapat pada multimedia interaktif CerMAT. Sehingga peneliti melakukan pengulangan latihan sebanyak 1
kali. Saat dilakukan pengulangan, masih terdapat kesalahan pada respon subjek terutama pada bagian jari tangan. Setelah subjek menunjukkan
gambar anggota tubuh dengan benar, peneliti langsung membimbing subjek untuk memegang bagian tubuh yang sama seperti pada gambar
yang terdapat pada multimedia interaktif CerMAT. Hal tersebut bertujuan untuk menyamakan persepsi subjek mengenai anggota tubuh
yang dilihat pada gambar, dan anggota tubuh secara langsung. Setelah pbelajar mengenal anggota tubuh manusia menggunakan multimedia
interaktif CerMAT, peneliti memberikan pujian kepada subjek dan
82
mengajak subjek “tos” karena telah selesai melakukan pembelajaran. Selanjutnya, peneliti memberikan tes secara langsung kepada subjek.
Tabel 6. Data Frekuensi Kesalahan pada Tes Mengenal Anggota Tubuh Manusia subjek MAS pada fase intervensi ke-1
Tanggal Intervensi
ke- Waktu
menit star-stop
Terjadinya perilaku
sasaran Frekuensi
kesalahan
total kejadian
2 maret 2015 1
09.15- 09.22 III
3
Dari tabel diatas, kesalaham subjek ketika memegang anggota tubuh manusia terdapat pada item 1, 2 dan 6 yaitu subjek belum mampu
memegang anggota tubuh bagian mata, telinga dan jari tangan. Pada saat peneliti meminta subjek untuk memegang bagian mata, subjek
memegang anggota tubuh bagian telinga. Saat peneliti meminta subjek memegang bagian telinga, subjek memegang bagian mata dan ketika
peneliti meminta subjek memegang jari tangan, subjek tidak memberikan respon. Setelah pemberian tes, peneliti mengakhiri
kegiatan belajar dengan mengajak subjek untuk melakukan”tos” dan memberikan pujian hebat kapada subjek.
b. Intervensi ke-2 Intervensi ke-2 dilaksanakan pada hari rabu, 04 maret 2015.
Kegiatan yang dilakukan pada intervensi ke-2 sama dengan kegiatan yang dilaksanakan pada intervensi ke-1. Kegiatan belajar diawali
dengan mengkondisikan subjek untuk duduk tenang di kursi dan melakukan doa bersama. Peneliti mulai mengajak subjek untuk
83
menyanyikan lagu dua mata saya sebagai apersepsi sebelum memulai menggunakan multimedia interaktif CerMAT. Peneliti menyiapkan
perangkat keras seperti laptop dan memutarkan multimedia interaktif CerMAT. Pada menit pertama, subjek tidak ingin belajar, namun
setelah pembelajaran dimulai, subjek mulai memperhatikan gambar- gambar yang bergerak pada laptop, serta memperhatikan bagian
anggota tubuh yang dijelaskan. Saat subjek memperhatikan, peneliti menuntun subjek untuk memegang bagian tubuh seperti yang
ditampilan pada multimedia interaktif. Misalnya “ ini mata”, peneliti mengarahkan tangan subjek untuk menunjuk bagian mata, begitu
seterusnya hingga materi selesai ditampilkan. Pemutaran materi dilakukan selama 10 menit. Setelah itu, dilanjutkan dengan bagian
latihan selama 10 menit. Setelah penyajian materi mengenal anggota tubuh manusia menggunakan multimedia interaktif CerMAT selesai
dilaksanakan, peneliti memberikan tes kepada subjek. Jumlah item soal yang benar pada intervensi ke-2 lebih banyak dibandingkan dengan
jumlah item pada intervensi ke-1 atau jumlah kesalahan yang dilakukan subjek dalam memegang anggota tubuh pada intervensi ke-2 lebih
sedikit dibandingkan dengan intervensi ke-1. Frekuensi kesalahan subjek dapat digambarkan pada tabel dibawah ini:
84
Tabel 7. Data Frekuensi Kesalahan pada Tes Mengenal Anggota Tubuh Manusia subjek MAS pada fase intervensi ke-2
Tanggal Intervensi
ke- Waktu
menit Terjadinya
perilaku sasaran
Frekuensi Kesalahan
Total Kejadian
4 Maret 2015 2
09.30-09.37 I
1
Dari tabel diatas, kesalaham subjek ketika menunjukkan anggota tubuh manusia terdapat pada item nomor 6 yaitu subjek belum
mampu memegang anggota tubuh bagian jari tangan. Pada saat peneliti meminta subjek untuk memegang jari tangan, subjek tidak memberikan
respon. Peneliti mengulangi instruksi sebanyak 3 kali, akan tetapi subjek tidak memberikan respon dan memilih keluar kelas. Peneliti
mengakhiri pembelajaran dan mengajak subjek keluar kelas. Lembar hasil tes dan observasi pencatatan frekuensi kesalahan dapat dilihat
pada bagian lampiran halaman c. Intervensi ke-3
Intervensi ke-3 dilaksanakan pada tanggal 7 maret 2015. Kegiatan yang dilakukan pada intervensi ke-3 sama dengan kegiatan yang
dilaksanakan pada intervensi sebelumnya. Kegiatan belajar diawali dengan mengkondisikan subjek untuk di kursi dan melakukan doa
bersama. Setelah melakukan doa bersama, peneliti mengajak subjek untuk melakukan komunikasi sederhana, mengucapkan selamat pagi,
dan menjelaskan kepada subjek bahwa materi pembelajaran adalah tentang anggota tubuh manusia. Peneliti mengajak subjek untuk
85
melakukan “tos” dan “tepuk tangan sebagai kegiatan awal untuk membangkitkan perhatian subjek sebelum memulai pembelajaran.
Peneliti mulai memutarkan multimedia interaktif CerMAT dan meminta subjek fokus memperhatikan materi. Saat subjek memperhatikan,
peneliti menuntun subjek untuk memegang bagian tubuhnya seperti yang ditampilkan pada multimedia interaktif CerMAT. Pemutaran
materi dilakukan selama 10 menit, dan bagian latihan 10 menit. Pada intervensi ke-3 ini, pembelajaran mengenal anggota tubuh manusia
ditekankan pada bagian jari tangan. Hal tersebut dilakukan karena kesulitan subjek membedakan tangan dan jari tangan. Peneliti
melakukan pengulangan sebanyak 3 kali pada bagian jari tangan karena kelemahan subjek adalah kesulitan membedakan tangan dan jari tangan.
Setelah penyajian materi mengenal anggota tubuh manusia menggunakan multimedia interaktif CerMAT selesai dilaksanakan,
peneliti memberikan tes kepada subjek. Jumlah item soal yang benar pada intervensi ke-3 lebih banyak dibandingkan dengan jumlah item
pada intervensi sebelumnya atau jumlah kesalahan yang dilakukan subjek dalam menunjukkan anggota tubuh pada intervensi ke-3 lebih
sedikit dibandingkan dengan intervensi sebelumnya. Frekuensi kesalahan subjek dapat digambarkan pada tabel
dibawah ini:
86
Tabel 8. Data Kesalahan pada Tes Mengenal Anggota Tubuh Manusia subjek MAS pada fase intervensi ke-3
Tanggal Intervensi
ke- Waktu
menit Terjadinya
perilaku sasaran
Frekuensi Kesalahan
Total Kejadian
7 Maret 2015 3
09.30- 09.37 I
1
d. Intervensi ke-4 Intervensi ke-4 dilaksanakan pada hari selasa, 9 maret 2015.
Kegiatan yang dilakukan pada intervensi ke-4 sama dengan kegiatan yang dilaksanakan pada intervensi sebelumnya. Selama intervensi ke-4,
peneliti tidak mengalami hambatan. Peneliti mengkondisikan subjek untuk duduk di kursi dengan tenang. Kegiatan belajar diawali dengan
melakukan doa bersama. Setelah melakukan doa bersama, peneliti mengajak
subjek untuk
melakukan komunikasi sederhana,
mengucapkan selamat pagi, dan menjelaskan kepada subjek bahwa materi belajar adalah tentang mengenal anggota tubuh manusia.
Peneliti mengajak subjek untuk melakukan “tos” dan “tepuk tangan” sebagai kegiatan awal untuk membangkitkan perhatian subjek sebelum
memulai belajar. Peneliti mulai memutarkan multimedia interaktif CerMAT dan subjek fokus memperhatikan materi. Saat subjek
memperhatikan, peneliti menuntun subjek untuk memegang bagian tubuhnya seperti yang ditampilkan pada multimedia interaktif CerMAT.
Pemutaran materi dilakukan selama 10 menit, dan bagian latihan 10 menit. Sama seperti intervensi yang dilakukan sebelumnya, setiap
87
penyajian materi, peneliti membimbing subjek untuk menunjuk anggota tubuh seperti yang ditampilkan pada multimedia interaktif CerMAT.
Pada intervensi ke-4 ini, pembelajaran mengenal anggota tubuh manusia masih ditekankan pada bagian jari tangan. Hal tersebut
dilakukan karena kesulitan subjek membedakan tangan dan jari tangan. Peneliti melakukan pengulangan sebanyak 3 kali pada bagian jari
tangan karena kelemahan subjek adalah kesulitan membedakan tangan dan jari tangan.
Setelah penyajian materi mengenal anggota tubuh manusia menggunakan multimedia interaktif CerMAT selesai dilaksanakan,
peneliti memberikan tes kepada subjek. Hasil tes pada fase intervensi ke-4 lebih baik dibandingkan dengan intervensi sebelumnnya. Subjek
tidak melakukan kesalahan dalam memegang anggota tubuh, atau semua anggota tubuh yang ditunjukkan subjek sesuai dengan instruksi
dari peneliti. Frekuensi kesalahan subjek dapat digambarkan pada tabel dibawah ini:
Tabel 9. Data Frekuensi Kesalahan dalam Mengenal Anggota Tubuh Manusia Subjek A pada Fase Intervensi ke-4
Tanggal Intervensi
ke- Waktu
menit Terjadinya
perilaku sasaran
Frekuensi Kesalahan
Total Kejadian
9 Maret 2015 4
09.45-09.52
88
e. Intervensi ke-5 Intervensi ke-5 dilaksanakan pada tanggal 10 maret 2015. Kegiatan
yang dilakukan pada intervensi ke-5 sama dengan kegiatan yang dilaksanakan pada intervensi sebelumnya. Selama intervensi ke-4,
peneliti tidak mengalami hambatan. Peneliti mengkondisikan subjek untuk duduk di kursi dengan tenang. Peneliti mengajak subjek
melakukan komunikasi sederhana, seperti mengucapkan selamat pagi, dan subjek hanya merespon dengan mengucapkan kata “pagi”. Kegiatan
belaajr diawali dengan melakukan doa bersama. Setelah melakukan doa bersama, peneliti menyiapkan muiltimedia interaktif CerMAT.
Penggunaan multimedia interaktif CerMAT masih dengan bimbingan peneliti. Akan tetapi, pada beberapa bagian, subjek sudah dapat
mengklik mouse secara mandiri. Pada intervensi ke-5 ini, pembelajaran dilanjutkan langsung pada bagian latihan. Subjek belajar mengenal
anggota tubuh melalui bagian latihan yang diulangi sebanyak 2 kali. Pada saat instruksi untuk mengklik gambar yang dimaksud, peneliti
membimbing subjek untuk memegang anggota tubuh secara langsung seperti yang diinstruksikan pada multimedia interaktif CerMAT.
Setelah penyajian materi mengenal anggota tubuh manusia menggunakan multimedia interaktif CerMAT selesai dilaksanakan,
peneliti memberikan tes kepada subjek. Hasil tes pada fase intervensi ke-5 sama dengan hasil tes pada intervensi ke-4. Subjek tidak
melakukan kesalahan dalam memegang anggota tubuh, atau semua
89
anggota tubuh yang ditunjukkan subjek sesuai dengan instruksi dari peneliti. Berdasarkan hal tersebut, subjek tidak diberikan intervensi
pada pertemuan berikutnya. Adapun lembar hasil tes dan observasi pencatatan frekuensi kesalahan dapat dilihat pada lampiran 9 halaman
143-152. Frekuensi kesalahan subjek dapat digambarkan pada tabel dibawah ini:
Tabel 10. Data Kesalahan dalam Mengenal Anggota Tubuh Manusia Subjek MAS pada Fase Intervensi ke-5
Tanggal Intervensi
ke- Waktu
menit Terjadinya
perilaku sasaran
Frekuensi Kesalahan
Total Kejadian
10 maret 2015 5
09.30-09.37
Guna memperjelas data yang diperoleh pada tiap sesi intervensi ke-1 sampe dengan ke-5, berikut akan disajikan display data dan grafik garis
frekuensi kesalahan subjek MAS mengenal anggota tubuh manusia:
Tabel 11. Data Hasil Frekuensi Kesalahan Subjek MAS dalam Mengenal Anggota Tubuh Manusia selama Fase
Intervensi.
Tanggal Intervensi
ke- Waktu
menit start-stop
Terjadinya perilaku
sasaran No
Item Frekuensi
Kesalahan Total
kejadian
2 maret 2015
1 9.15-9.22
III 1,2
dan 6 3
4 maret 2015
2 9.30-9.37
I 6
1 7 maret
2015 3
9.30-9.37 I
6 1
9 maret 2015
4 9.45-9.52
10 maret 2015
5 9.30-9.37
90
Berikut display grafik garis perkembangan kemampuan mengenal anggota tubuh manusia subjek MAS pada sesi intervensi:
Grafik 2. Frekuensi Kesalahan Kemampuan Mengenal Anggota Tubuh Manusia Subjek MAS pada Sesi Intervensi
Dari tabel dan grafik garis frekuensi kesalahan menunjukkan anggota tubuh manusia pada subjek diatas, dapat diketahui bahwa frekuensi kesalahan yang
paling tinggi yaitu pada intervensi ke-1. Sedangkan untuk frekuensi kesalahan terendah yaitu pada intervensi ke-4 edan ke-5, yang mana pada tahap ini sudah
tidak terdapat kesalahan. Subjek sudah terbiasa dengan materi mengenal anggota tubuh yang terdapat pada multimedia interaktif CerMAT.
Guna memperjelas perbedaan kemampun subjek MAS dalam mengenal anggota tubuh manusia sebelum dan selama diberikan intervensi, berikut akan
disajikan tabel serta grafik garis yang menggambarkan data mengenai kemampuan subjek mengenal anggota tubuh manusia, sebelum dan selama diberikan
intervensi:
1 2
3 4
5 6
7
Intervensi ke-1
Intervensi ke-2
Intervensi ke-3
Intervensi ke-4
Intervensi ke-5
Frekuensi Kesalahan
Frekuensi Kesalahan
91
Tabel 12. Data Hasil Frekuensi Kesalahan Subjek MAS dalam Mengenal Anggota Tubuh Manusia pada Fase Baseline-1 dan Intervensi.
Perilaku sasaran target behavior Frekuensi Kesalahan
Frekuensi kesalahan pada saat melaksanakan tes kemampuan mengenal anggota tubuh
manusia
Baseline- 1 A
Intervensi B
5 5
5 3
1 1
Grafik 3. Frekuensi Kesalahan Kemampuan Mengenal Anggota Tubuh Manusia Subjek MAS pada Fase Baseline-1 dan Intervensi.
Berdasarkan data yang disajikan melalui tabel dan display grafik di atas, dapat diketahui bahwa frekuensi kesalahan subjek setelah diberikan perlakuan
menggunakan multimedia interaktif CerMAT semakin menurun yang ditunjukkan dari jumlah kesalahan yang dilakukan subjek semakin berkurang
1 2
3 4
5 6
7
Frekuensi Kesalahan
Frekuensi Kesalahan
Baseline-1 A Intervensi
92
3. Deskripsi Baseline-2 kemampuan akhir tanpa diberikan intervensi