Pendekatan Penelitian Desain Penelitian

53

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian kuasi eksperimen. Menurut Zainal Arifin 2011: 68 eksperimen merupakan cara praktis untuk mempelajari sesuatu dengan mengubah-ubah kondisi dan mengamati pengaruhnya terhadap hal lain. Metode penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan Sugiyono,2011: 72. Hal yang sama juga dijelaskan oleh Purwanto 2007:180 bahwa penelitian eksperimen adalah penelitian yang variabel terikatnya sengaja dimunculkan dengan memanipulasi menggunakan perlakuan. Desain penelitian eksperimen secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu desain kelompok group design dan desain subjek tunggal single subyek design. Desain subjek tunggal merupakan desain penelitian eksperimen yang dilakukan pada subjek yang jumlahnya relatif kecil atau bahkan hanya satu orang Juang Sunanto, 2012: 3. Pada penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan subjek tunggal atau single subject research SSR yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan multimedia interaktif CerMAT yang diberikan kepada subjek secara berulang-ulang pada waktu tertentu terhadap kemampuan mengenal anggota tubuh manusia pada anak autistik kelas 1 SD di SLB Ma’arif Bantul. 54

B. Desain Penelitian

Pada desain subjek tunggal pengukuran variabel terikat atau perilaku sasaran target behavior dilakukan berulang-ulang dengan periode waktu tertentu. Desain SSR single Subject Research yang digunakan dalam penelitian ini adalah A-B-A’. Menurut Juang Sunanto 2006: 44 desain A-B- A’ menunjukkan adanya hubungan sebab akibat antara variabel terikat dan variabel bebas yang lebih kuat dibandingkan dengan desain AB. Dari pendapat tersebut dapat diketahui bahwa penelitian dengan subjek tunggal menggunakan desain A-B-A’ yaitu mencari pengaruh suatu perlakuan terhadap perubahan perilaku subjek yang diteliti. Pengaruh tersebut dapat diketahui dengan membandingkan kondisi , yaitu saat baseline dan saat diberikan intervensi. Baseline A merupakan kondisi pengukuran perilaku sasaran dilakukan pada keadaan natural sebelum diberikan intervensi apapun. Intervensi B merupakan kondisi ketika suatu intervensi telah diberikan dan perilaku sasaran diukur dibawah kondisi tersebut. Sementara Baseline A’ merupakan kondisi pengukuran perilaku sasaran dilakukan pada keadaan natural setelah intervensi. Menurut Juang Sunanto 2006: 45 untuk mendapat validitas penelitian dengan desain A-B-A’, peneliti perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1. Mendefinisikan perilaku sasaran target behavior; 2. Mengukur dan mengumpulkan data pada kondisi baseline A secara kontinyu sekurang-kurangnya 3 atau 5 atau sampai level data menjadi stabil; 3. Memberikan intervensi setelah kecenderungan data pada kondisi baselinestabil; 4. Mengukur dan mengumpulkan data pada kondisi intervensi B dengan periode waktu tertentu sampai data menjadi stabil; 55 5. Setelah kecenderungan arah dan level data pada kondisi intervensi B stabil mengulang kondisi baseline A’. Berdasarkan pendapat diatas, desain penelitian dengan subjek tunggal dapat digambarkan sebagai berikut: A - B – A’ A1 A2 A3 | B1 B2 B3 B4 B5 | A1’ A2’ A3’ Keterangan: A: baseline- 1, merupakan kondisi kemampuan awal anak autistik dalam mengenal anggota tubuh sebelum diberikan intervensi. B: Intervensi, kondisi kemampuan anak autistik mengenal anggota tubuh setelah diberikan perlakuan menggunakan multimedia interaktif CerMAT. A’: Baseline- 2, kondisi natural setelah intervensi selesai diberikan. Pada baseline- 1, tes diberikan sebanyak 3 kali dengan cara tes perbuatan tindakan. Setelah didapatkan data yang stabil mengenai kemampuan mengenal anggota tubuh pada anak autistik, akan diberikan perlakuan sebanyak 5 kali sebagai bahan intervensi menggunakan multimedia interaktif CerMAT. Setelah pemberian perlakuan selesai dilaksanakan, maka akan diberikan tes baseline- 2 sebanyak 3 kali tanpa perlakuan untuk mengetahui kondisi kemampuan anak autistik mengenal anggota tubuh manusia setelah menggunakan multimedia interaktif CerMAT. 56

C. Tempat dan Waktu Penelitian