92
3. Deskripsi Baseline-2 kemampuan akhir tanpa diberikan intervensi
Data kemampuan akhir atau baseline-2 mengenai kemampuan mengenal anggota tubuh manusia pada subjek MAS diperoleh melalui
pemberian tes, yaitu berupa tes perbuatan. Tes tersebut dilakukan sama dengan pemberian tes pada fase baseline-1 dan intervensi yaitu dengan cara
subjek memegang anggota tubuh yang diinstruksikan oleh peneliti. Penilaian yang dilakukan oleh peneliti pada baseline-2, sama halnya
dengan penilaian yang dilakukan pada baseline-1, yaitu peneliti mengamati respon subjek ketika diberikan instruksi. Subjek mendapat skor 1 jika
respon yang diberikan sesuai dalam waktu 1 menit untuk tiap instruksi yang diulangi sebanyak 3 kali, dan skor 0 jika subjek memberikan respon
yang salah, dan atau tidak memberikan respon. Berikut data pelaksanaan hasil tes dan pengamatan pada baseline-2 yang dilakukan selama 3 sesi
pada subjek MAS: 1. Sesi ke-1
Pemberian tes ke-1 pada baseline-2 dilaksanakan pada hari senin , 17 maret 2015. Sama halnya dengan pemberian tes pada baseline-1.
Subjek tidak diberikan perlakuan menggunakan multimedia interaktif CerMAT. Peneliti mengkondisikan subjek untuk duduk tenang di kursi.
Peneliti mengajak subjek untuk melakukan kegiatan “tos” untuk menarik perhatian subjek sebelum memulai kegiatan belajar. peneliti
mengucapkan selamat pagi kepada subjek, kemudian mengajak subjek untuk berdoa bersama. Setelah itu, peneliti menjelaskan bahwa
93
kegiatan yang dilakukan adalah masih mengenai materi mengenal anggota tubuh manusia. peneliti kemudian memberikan tes dengan
menginstruksikan kepada subjek untuk memegang anggota tubuh. a Mata
Peneliti menginstruksikan subjek untuk memegang bagian mata, dan subjek mampu melakukan dengan benar.
b Telinga Peneliti menginstruksikan subjek untuk memegang bagian telinga,
dan subjek mampu melakukan dengan benar. c Hidung
Peneliti menginstruksikan subjek untuk memegang bagian hidung, dan subjek mampu melakukan dengan benar.
d Mulut Peneliti menginstruksikan subjek untuk memegang bagian mulut,
dan subjek mampu melakukan dengan benar. e Tangan
Peneliti menginstruksikan subjek untuk memegang bagian tangan, dan subjek mampu melakukan dengan benar.
f Jari tangan Peneliti menginstruksikan subjek untuk memegang bagian jari
tangan, dan subjek mampu melakukan dengan benar.
94
g Kaki Peneliti menginstruksikan subjek untuk memegang bagian mata,
dan subjek mampu melakukan dengan benar. 2. Sesi ke-2
Pemberian tes ke-2 pada baseline-2 dilaksanakan pada hari senin , 23 maret 2015. Sama halnya dengan pemberian tes pada sesi ke-1
baseline-2. Peneliti
mengawali kegiatan
belajar dengan
mengkondisikan subjek terlebih dahulu, kemudian menyapa subjek dengan mengucapkan selamat pagi. Hal tersebut dilakukan untuk
menyiapkan subjek melakukan pembelajaran dan melakukan kontak mata. Setelah itu, peneliti dan subjek memulai kegiatan belajar dengan
berdoa. Peneliti mengajak subjek untuk “ tos”. Kemudian peneliti mulai memberikan tes kepada subjek. Adapun hasil tes pada sesi ke-2
baseline-2 terdapat pada bagian lampiran. Kesalahan yang dilakukan subjek saat merespon instruksi dari peneliti adalah pada item nomor 6
yaitu bagian jari tangan. Subjek tidak memberikan respon ketika peneliti menginstruksikan untuk menunjuk bagian jari tangan.
a Peneliti menginstruksikan subjek untuk memegang bagian mata, dan subjek mampu melakukan dengan benar.
b Telinga. Peneliti menginstruksikan subjek untuk memegang bagian telinga, dan subjek mampu melakukan dengan benar
c Hidung. Peneliti menginstruksikan subjek untuk memegang bagian hidung, dan subjek mampu melakukan dengan benar.
95
d Mulut. Peneliti menginstruksikan subjek untuk memegang bagian mulut, dan subjek mampu melakukan dengan benar.
e Tangan. Peneliti menginstruksikan subjek untuk menunjuk bagian tangan, dan subjek mampu melakukan dengan benar.
f Jari tangan. Peneliti menginstruksikan subjek untuk menunju bagian jari tangan, namun subjek hanya mengangkat tangan dan
tidak menggerakkkan bagian jari tangan seperti yang subjek lakukan ketika pada sesi ke-1.
g Kaki. Peneliti menginstruksikan subjek untuk memegang bagian mata, dan subjek mampu melakukan dengan benar. Adapun lembar
hasil tes dan observasi pencatatan frekuensi kesalahan sesi ke-2 baseline- 2 dapat dilihat pada bagian lampiran halaman
3. Sesi ke-3 Pemberian tes dan pengamatan yang dilaksanan pada sesi ke-3
baseline-2 dilaksanakan pada hari senin, 24 Maret 2015. Adapun kegiatan yang dilakukan peneliti pada sesi ke-3 ini, hampir sama
dengan sesi sebelumnya. Kegiatan diawali dengan mengkondisikan subjek, kemudian melakukan doa bersama. Peneliti menjelaskan
kepada subjek bahwa kegiatan yang dilakukan masih sama dengan sebelumnya, yaitu subjek menunjukkan anggota tubuh sesuai dengan
instruksi dari peneliti. Adapun kesalahan yang dilakukan oleh subjek pada sesi ke-3 ini sama dengan kesalahan yang dilakukan pada sesi ke-
2, yaitu item nomor 6 pada anggota tubuh bagian jari tangan.
96
a Peneliti menginstruksikan subjek untuk memegang bagian mata, dan subjek mampu melakukan dengan benar.
b Telinga. Peneliti menginstruksikan subjek untuk memegang bagian telinga, dan subjek mampu melakukan dengan benar
c Hidung. Peneliti menginstruksikan subjek untuk memegang bagian hidung, dan subjek mampu melakukan dengan benar.
d Mulut. Peneliti menginstruksikan subjek untuk memegang bagian mulut, dan subjek mampu melakukan dengan benar.
e Tangan. Peneliti menginstruksikan subjek untuk memegang bagian tangan, dan subjek mampu melakukan dengan benar.
f Jari tangan. Peneliti menginstruksikan subjek untuk bagian jari tangan, namun subjek hanya mengangkat tangan dan tidak
menggerakkkan bagian jari tangan seperti yang subjek lakukan ketika pada sesi ke-2.
g Kaki. Peneliti menginstruksikan subjek untuk memegang bagian mata, dan subjek mampu melakukan dengan benar.
Adapun lembar hasil tes dan observasi pencatatan frekuensi kesalahan pada baseline- 2 selama 3 sesi dapat dilihat pada bagian
lampiran 9 halaman 153-159. Guna memperjelas deskripsi data hasil penelitian pada baseline-2,
berikut akan disajikan tabel dan grafik garis mengenai data kemampuan mengenal anggota tubuh manusia pada subjek MAS:
97
Tabel 13. Data Hasil Frekuensi Kesalahan Kemampuan Mengenal Anggota Tubuh Manusia Subjek MAS pada Baseline-2.
Tanggal Sesi
ke- Waktu
menit start-stop
Terjadinya perilaku
sasaran Frekuensi
Kesalahan Total Kejadian
17 Maret 2015 1
08.30-08-37 23 Maret 2015
2 08.45-08.52
I 1
24 Maret 2015 3
08. 35-08.42 I
1
Grafik 4. Frekuensi Kesalahan Kemampuan Mengenal AnggotaTubuh Manusia Subjek MAS pada Baseline-2
Berdasarkan hasil tes dan pengamatan yang dilaksanakan pada baseline-2, subjek MAS melakukan kesalahan pada sesi-2 dan sesi ke-3 dengan jumlah
kesalahan masing-masing sebanyak 1 item yaitu pada item nomor 6 bagian tubuh jari tangan. Pada sesi ke-1, subjek tidak melakukan kesalahan dikarenakan jeda
waktu dari fase intervensi dan sesi ke-1 baseline-2 tidak lama seperti pada sesi ke2 dan ke-3. Sementara dari sesi ke-1 dan sesi ke-2, jeda waktunya tergolong
lama yaitu 4 hari. Hal tersebut dikarenakan subjek tidak masuk sekolah karena sakit dan adanya kegiatan sekolah sehingga proses belajar mengajar terganggu.
Dari tabel diatas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa subjek MAS masih belum
1 2
3 4
5 6
7
Sesi ke-1 Sesi ke-2
Sesi ke-3
Frekuensi Kesalahan
Frekuensi Kesalahan Baseline-2 A’
98
dapat membedakan anggota tubuh tangan dan jari tangan. Subjek belum memahami bahwa tangan dan jari tangan adalah anggota tubuh yang berbeda.
Berdasarkan hasil pelaksanaan baseline-2 di atas, berikut disajikan data akumulasi yang diperoleh peneliti dari mulai baseline-1 sampai baseline-2:
Tabel 14. Data Hasil Kemampuan Mengenal Anggota Tubuh Manusia Subjek MAS pada Baseline-1, Intervensi dan Baseline-2
Perilaku sasaran target behavior
Frekuensi Kesalahan
Frekuensi kesalahan pada saat menunjukkan anggota tubuh
manusia
Baseline-1 A
Intervensi B
Baseline -2 A’
5 5
5 3
1 1
1 1
Grafik 5. Frekuensi Kesalahan Kemampuan Mengenal Anggota Tubuh Manusia Subjek MAS pada Baseline-1, Intervensi dan Baseline-2
D. Deskripsi Hasil Analisis Data