Prasyarat Belajar Menulis Tinjauan tentang Kemampuan Menulis Siswa Autis 1. Pengertian Kemampuan Menulis

43 kiri \, 8 garis silang miring , 9 segiempat beery, dalam Tri budi Santoso, 2003:294.

3. Perkembangan Menulis Pada Anak

Anak mulai belajar menulis setelah mereka mampu memegang alat tulis. Jika anak tidak diarahkan anak akan menulis di sembarang tempatpermukaan yang tersedia. Anak menulis mulai dengan mencoret-coret dengan goresan yang tidak teratur Tri Budi Santoso, 2003:293. Menurut Bayle dalam Tri Budi Santoso, 2003:295 perkembangan menulis anak dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 2. Perkembangan Menulis Anak No. Umur Anak Kemampuan Menulis Anak 1. 10-12 bulan Mencoret-coret dengan pola yang tidak teratur 2. 2 tahun Imitasi garis datar horizontal, garis tegak vertikal, dan lingkaran pada kertas 3. 3 tahun Mengkopi garis datar, garis tegak, dan lingkaran 4. 4-5 tahun Mengkopi garis diagonal ke kanan, garis diagonak kekiri, garis silang, bujur sangkar, beberapa huruf dan angka, serta mungkin mampu menulis namanya sendiri 5. 5-6 tahun Mengkopi segiempat, menulis namanya sendiri, mengkopi hampir semua huruf capital dan huruf kecil. 6. 6-9 Tahun Menulis huruf, kata atau kalimat sendiri dengan tanpa mengkopi tulisan Sedangkan tahapan perkambangan menulis pada anak, menurut Temple, Nathan, dan Burris dalam Slamet Suyanto,2005 :170 sebagai berikut: 1 Tahap coretan ScribbleStage Pada tahap ini anak membuat coretan dikertas, di dinding, atau di media lainya. 44 2 Tahap garis lurus Linier Repetitive Stage Pada tahap ini anak mulai membuat tulisan. 3 Tahap huruf acak Random-Letter Stage Pada tahap ini anak sudah menggunakan huruf untuk menulis, akan tetapi tidak urut, sehingga hal itu sulit dibaca. 4 Tahap Fonetik Phonetic Writing Pada tahap ini anak belajar menghubungkan tulisan dengan lafalnya. 5 Tahap transisi Transtitional Spelling Pada tahap ini, tulisan anak sudah mulai dapat dibaca, ia sudah mulai memperhatikan tatatulis meskipun belum sepenuhnya. 6 Tahap mengeja Conventional Spelling Pada tahap ini, anak sudah dapat menulis dengan benar.Tulisanya sudah dapat dibaca dan mneunjukkan arti.

4. Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Hasil Tulisan Anak

Menurut Cornhill Case-Smith 1996:732-739 terdapat beberapa faktor yang berpengaruh dengan hasil tulisan anak yaitu kinesthesia, motor planning, koordinasi mata-tangan, integrasi visual-motorik dan keterampilan manipulasi tangan. a. Kinesthesia adalah kesadaran akan persepsi berat obyek, arah persendian dan gerakan anggota gerak. Akurasi persepsi kinestetik berpengaruh pada keterampilan menulis anak. Levine dalam Tri Budi Santoso, 2003:294 menyatakan bahwa anak yang mengalami gangguan fungsi kinesthesia akan terlihat kaku dalam menulis dan memperlihatkan cara memegang pensil yang tidak efisien. Disamping itu kinesthesia juga berperan terhadap tekanan yang 45 dihasilkan tangan pada waktu menulis dan memberikan arah pada proses penulisan huruf. b. Motor Planning perencanaan motorik. Dalam menulis, formasi huruf secara sekuensis memerlukan keterampilan perencanaan motorik yang terus menerus. Cunninghum-Amundson 1992:4 berpendapat bahwa motor planning berpengaruh terhadap kemampuan anak pada waktu merencanakan, mengurutkan, serta membentuk huruf pada waktu menulis. Motor planning berkaitan dengan kinesthesia. Ketika anak memiliki limitasi akan kesadaran gerak maka anak akan mengalami kesulitan dalam merencanakan gerak dan mengarahkan sekuensis gerakan tangan. Menurut Harris 1980:56 terdapat dua macam jenis gangguan motorik planning. Jenis yang pertama anak mengalami kesulitan untuk merencanakan ide gerakan apa yang harus dilakukan, jenis yang kedua adalah terdapat kesulitan untuk melakukan gerakan karena mekanisme susunan saraf pusat yang bertanggung jawab untuk melakukan gerakan yang telah direncanakan terputus. c. Koordinasi mata dan tangan eye-hand coordination. Koordinasi mata dan tangan sangat diperlukan untuk menulis terutama ketika anak menulis diatas kertas bergaris. Pada waktu menulis dengan huruf kapital, hasil tulisan tangan tergantung dari input dan kesinambungan petunjuk komponen visual. Sebagai contoh, untuk menulis bentuk huruf yang sangat spesifik anak memerlukan perhatian komponen visual yang terus menerus. Namun demikian peran komponen visual pada waktu menulis akan bertambah dominan ketika fungsi kinesthetic mengalami gangguan. Dengan kata lain, pada waktu menulis anak tergantung pada komponen visual penglihatannya untuk mengkompensasi kelemahan feedback kinesthetic. 46 d. Integrasi visual-motorik. Integrasi visual motorik merupakan variabel yang penting pada aktivitas menulis, terutama ketika anak mengkopi huruf dari tulisan huruf balok ke huruf latin yang bergandengan satu dengan yang lain. Pada waktu mengkopi anak harus memperhatikan dn melihat bentuk serta karakteristik huruf satu persatu. Pada waktu yang sama anak harus memanipulasi alat tulis yang dipakai pada waktu menulis. Dengan demikian, ketika anak menggerakkan tangan selama menulis, komponen visual memberikan informasi tentang garis ruang yang tersedia untuk menulis. Disamping itu kesadaran akan lingkungan sekitar memberikan kesempatan pada individu untuk mengantisipasi kejadian yang akan terjadi serta merencanakan gerakan tindakangerak yang akan dilakukan. e. Keterampilan manipulasi tangan. Aktivitas menulis memerlukan ketepatan dan kecepatan manipulasi peralatan menulis. Aktivitas menulis dapat dikerjakan karena melibatkan kontraksi otot-otot intrinsik dan stabilitas proksimal lengan bawah terutama pergelangan tangan. Ketepatan dan kecepatan diperlukan untuk menghasilkan hasil tulisan yang rapi dan dapat dibaca. Sedangkan menurut Lemer dalam Mulyono Abdurrahman, 2003:227, ada beberapa faktor yang mempengaruhi kemampuan anak untuk menulis yaitu : a. Faktor Motorik Anak yang perkembangan motoriknya belum matang atau mengalami gangguan, akan mengalami kesulitan dalam menulis. Hasil tulisan anak yaitu tulisanya tidak jelas, terputus-putus, tidak dapat mengikuti garis, salah bentuk huruf.