Jenis Penelitian METODE PENELITIAN
57 ilmiah. Adapun pengamatan komponenatis systemic observation adalah suatu
pengamatan ilmiah yang terkontrol. Menurut Emzir 2012:39-40 observasi dapat pula dibedakan berdasarkan
peran peneliti, mejadi observasi partispan dan observasi non partisipan. Observasi partisipan adalah observasi yang dilakukan oleh peneliti yang berperan
sebagai anggota yang berperan serta dalam kehidupan masyarakat topik penelitian.Biasanya peneliti tinggal atau hidup bersama anggota masyarakat dan
ikut terlibat dalam semua aktifitas dan perasaan mereka. Sedangkan observasi non partisipan adalah observasi yang menjadikan
peneliti sebagai penonton atau penyaksi terhadap gejala atau kejadian yang menjadi topik penelitian. Penelitian ini menggunakan teknik observasi sederhana
dan non partisipan, hal ini karena pengamat tidak melibatkan diri pada aktivitas subjek penelitian. Observasi dilakukan untuk melihat kelengkapan data mengenai
pelaksanaan pembelajaran menulis siswa autis di kelas. 2. Metode Wawancara
Wawancara merupakan alat pengumpul data yang digunakan untuk mendapatkan informasi-informasi yang telah diperoleh maupun yang belum
diperoleh dalam observasi. Menurut Sugiyono 2010:194, wawancara interview digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin
melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang
lebih mendalam dan jumlah responden hanya sedikitkecil. Wawancara dilakukan untuk mengungkap data-data tentang seberapa jauh
pelaksanaan pembelajaran menulis bagi siswa autis, kemampuan siswa autis dalam menulis, kesulitan yang dialami pada guru dan siswa dalam pembelajaran
58 menulis. Wawancara mendalam menjadi alat utama yang dikombinasikan dengan
metode observasi, hal ini untuk mengetahuipelaksanaan pembelajaran menulis bagi siswa autis, kemampuan siswa autis dalam menulis, kesulitan yang dialami
siswa dalam pembelajaran menulis serta upaya guru dalam mengatasi kesulitan- kesulitan yang dihadapi guru dalam pembelajaran menulis. Wawancara
mendalam menjadi alat utama yang dikombinasikan dengan metode observasi, hal ini untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran menulis pada siswa autis
secara mendalam. 3. Metode Dokumentasi
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisa, gambar, atau karya
–karya monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan life
histories, ceritera, biografi, peraturan, kebijakan Sugiyono,2010:329.Pada penelitian ini digunakan pula studi dokumentasi untuk mengetahui catatan
perkembangan tentang gambaran deskripsi pelaksanaan pembelajaran menulis bagi siswa autis, kemampuan siswa autis dalam menulis, kesulitan yang dialami
pada guru dan siswa dalam pembelajaran menulis di kelas subjek penelitian. Dokumen-dokumen ini akan mendukung data-data yang telah diperoleh peneliti
melalui metode observasi dan wawancara.