100
3. Hambatan yang Dialami oleh Guru Kelas IVB dalam Pelaksanaan
Penilaian Otentik a.
Hambatan yang dialami dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 di SDN Tlacap
1 Kebutuhan ATK yang melonjak sehingga pihak sekolah harus
meningkatkan anggaran untuk pembelian kebutuhan ATK seperti kertas, spidol, dan biaya fotokopi.
2 Fasilitas LCD yang belum terpenuhi untuk semua kelas. Untuk itu
guru saling bekerja sama dan sering bertukar penggunaan kelas yang memiliki fasilitas LCD
3 Guru yang masih pasif mengalami kesulitan dalam mengajar
dengan Kurikulum 2013. Hal ini diatasi dengan mengikutkan guru ke dalam workshop. Pengawas dari LPMP memberi
masukan kepada guru baik dalam hal pembelajaran maupun kelengkapan administrasi. Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman
juga memberikan pendampingan SKB kepada guru SDN Tlacap. Para guru juga berinisiatif untuk mencari sendiri tambahan
informasi mengenai Kurikulum 2013 melalui internet dan saling bertukar informasi antar guru.
4 Pembuatan RPP yang lebih rumit karena harus mencantumkan
tahapan proses pembelajaran. Karena itu guru mengadakan kerjasama dengan sesama guru dalam satu sekolah maupun
sekolah lain dalam pembuatan RPP.
101
5 Beberapa siswa yang kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran
baik dalam kegiatan individu maupun kelompok. Hal ini diatasi dengan pemberian tambahan pelajaran setelah jam pembelajaran
berakhir. Tambahan pelajaran dilakukan kurang lebih seminggu dua kali, dan pelaksanaannya dibantu oleh mahasiswa yang
sedang PPL di SDN Tlacap. 6
Alokasi waktu pembelajaran yang kurang dengan materi pelajaran yang banyak. Demi kelancaran pelaksanaan proses pembelajaran
terkadang guru harus mempercepat pemberian materi karena banyaknya jumlah materi yang harus diajarkan dengan waktu
yang terbatas. Guru lebih banyak memberikan materi dengan muatan matematika dan IPA.
b. Hambatan yang dialami dalam pelaksanaan Penilaian Otentik di
Kelas IVB antara lain adalah:
1 Guru sering mengalami kesulitan karena harus melakukan banyak
penilaian dalam beberapa Kompetensi Dasar dengan waktu yang terbatas. Jika guru belum melakukan penilaian di satu
Kompetensi Dasar, maka guru akan melakukan penilaian tersebut pada pembelajaran berikutnya yang memuat KD yang sama.
2 Guru harus melakukan penilaian beberapa sikap dalam satu hari
dengan jumlah siswa yang cukup banyak. Dalam penilaian sikap guru mengamati sikap anak secara global. Guru memilih siapa
saja siswa dengan sikap paling tinggi dan diberi nilai 3, dan siapa
102
saja siswa dengan sikap paling rendah dan diberi nilai 1, sedangkan sisanya dianggap rata-rata dan diberi nilai 2.
3 Banyaknya pekerjaan siswa yang harus dinilai membuat guru
mengalami kesulitan. Dibutuhkan komitmen dan kesanggupan dari guru untuk mengoreksi hasil pekerjaan siswa yang cukup
banyak. 4
Guru terkadang mengalami kesulitan dalam memberikan penugasan kepada siswa karena tidak semua siswa memiliki LKS
yang digunakan guru untuk memberi penugasan. Karena itu guru sering menuliskan soal-soal penugasan di papan tulis atau
memfotokopi LKS dan dibagikan kepada siswa.
5
Banyaknya tugas dalam kompetensi keterampilan membuat guru terkadang meminta siswa untuk mengerjakan tugas tersebut di
rumah. Akan tetapi dengan demikian guru menjadi tidak bisa yakin mengenai originalitas karya yang dibuat oleh siswa di
rumah.
D. Pembahasan Hasil Penelitian