19
5. Mengembangkan Kemampuan Berkomunikasi.
Sebagian dari sumber-sumber informasi yang digunakan para mahasiswa untuk memecahkan masalah berupa nara sumber,
baik perorangan maupun kelompok. Oleh karena itu, semakin intensif berhubungan dengan nara sumber akan semakin pandailah mereka dalam
berkomunikasi. Kemampuan berkomunikasi merupakan salah satu soft skill yang penting sebagai faktor kesuksesan hidup kita. Patrick S. O’Brien
dalam bukunya Making College Count, Soft Skill mengkategorikan 7 area yang disebut Winning Characteristics, yaitu, communication skills,
organizational skills, leadership, logic, effort, group skills, dan ethics. Kemampuan nonteknis yang tidak terlihat wujudnya intangible namun
sangat diperlukan itu, disebut soft skill.
6. Mengasah Kemampuan Bekerja dalam Tim.
Pengalaman belajar ini diperoleh pada saat para mahasiswa mengembangkan portofolio kelas. Portofolio kelas harus dibuat oleh
satu tim kerja yang solid yang dipimpin oleh ketua kelas dan dibantu oleh ketua kelompok masing-masing empat bagian portofolio berarti
empat ketua kelompok dan juru penghubung. Juru penghubung bertugas menghubungkan jalan pikiran antarkelompok agar mempunyai benang
merah yang jelas antara masalah yang diangkat oleh kelompok portofolio satu dengan kebijakan-kebijakan alternatif untuk menangani masalah yang
dikerjakan kelompok portofolio dua dengan kabijakan publik kelas yang dikerjakan kelompok portofolio tiga dan dengan rencana kerja action plan
yang disiapkan kelompok portofolio empat. Tanpa adanya kemampuan bekerja dalam tim, portofolio kelas tidak akan memiliki keutuhan dan
keterpaduan. Kemampuan bekerja dalam tim ini juga merupakan suatu kecakapan yang diperlukan oleh warga negara yang berkarakter baik.
7. Melatih Kemampuan Mengomunikasikan Gagasan kepada Orang Lain dan Belajar Meyakinkan Orang Lain untuk Menerima Gagasan Kita.
Pengalaman belajar ini diperoleh para mahasiswa pada saat show- case, yakni menyajikan portofolio kelas di hadapan dewan juri. Kegiatan
20 ini memerlukan kemampuan berkomunikasi tingkat tinggi karena bukan
saja harus menguasai substansi secara komprehensif namun juga harus memahami psikologi massa, teknik-teknik persuasi, kemampuan marketing,
dan lain-lain. Di samping itu, mahasiswa yang memiliki potensi kecerdasan linguistik, ajang show case ini merupakan pengalaman berharga untuk
mengasah bakat dan kemampuannya.
C. Landasan Teoretik